JENNIE - KRYSTAL - VICTORIA VS KRIS WILLIAM (REVISED)

16.1K 982 2
                                    

JENNIE – KRYSTAL – VICTORIA VS KRIS WILLIAM

*-*-*

Kris tiba dikantornya tepat pukul 8 pagi. Pikirannya masih bercabang sebab Krystal tidak memberikan kabar padanya sejak ia pergi pagi-pagi sekali hari ini. Kris bahkan tidak yakin jika Krystal pergi dengan memaafkannya. Rasa penyesalan kembali menelusup dalam relung hatinya mengingat perkataannya pada Krystal kemarin.

Pintu ruangan pribadinya tiba-tiba terbuka dengan kasar. Kris melihat Victoria memasuki ruangannya dengan raut wajah dingin. Tidak seperti kemarin-kemarin yang terlihat begitu bersahabat.

" Hey, ada apa dengan wajahmu ? " tanya Kris penasaran.

" Aku marah padamu! " jawab Victoria sambil meletakkan map perjanjian kerja dengan kasar.

" Marah kenapa ? " Kris semakin penasaran.

" Kau bilang cuti, tapi nyatanya kau berlibur ke villa pribadimu. Kau memberikanku pekerjaan yang banyak sedangkan kau sendiri liburan. " ungkap Victoria lengkap dengan tatapan sengitnya.

" Lalu apa masalahmu ? " tanya Kris sambil menaikkan sebelah alisnya.

" Kau tidak mengajakku Kris. Kau merepotkanku! Kenapa harus aku tidak ikut ?! Kau pikir aku ini siapa ?! " bentak Victoria.

" Kau sahabatku, Vic. Tapi maaf, aku harus mengingatkanmu jika kau juga bawahanku. Jadi jika aku tidak bisa bekerja, kau harus menghandle pekerjaanku. Kau bukan keluargaku. Jadi jangan banyak berharap padaku. Apalagi Sophia tidak menyukaimu. Jadi aku pun tak bisa membawamu kemanapun. Karna mulai saat ini Sophia akan selalu bersamaku. " tutur Kris. Victoria begitu terlihat menahan emosi. Tanpa pikir panjang Victoria bergegas meninggalkan ruangan Kris. Kris menghembuskan nafasnya. Belum masalahnya dengan Krystal selesai, bertambah lagi masalahnya dengan Victoria.

" Apa salahku Tuhan. " desah Kris lelah.

Teringat akan Krystal, Kris mengambil handphonenya dan mengirimkan pesan pada Krystal.

Kekantorku jam makan siang.

Jam makan siang akhirnya tiba. Kris memegang handphonenya gelisah sembari menanti apakah Krystal akan datang atau tidak. Pintu ruang kerja Kris terbuka. Kris terbangun hendak menyambut seseorang yang kedatangannya Kris tunggu. Namun Kris terduduk kembali. Bukan ini yang ia nanti.

" Hey daddy!! " sapa Sophia yang datang bersama dengan Jennie. Gadis kecil itu segera berlari kearah daddynya dan duduk di pangkuannya.

" Tadi aku dan mommy berbelanja buanyaaakkkkk mainan. Lalu aku mengajak mommy kemari. Tapi sebelum itu kami pergi ke restoran dulu untuk membelikan makanan untuk daddy. " tutur Sophia penuh semangat.

" Kau tidak memasak lagi ? Saat bersama Krystal kau memasak untuk daddy. " tanya Kris.

" Tidak. Itukan karna Krystal tidak punya kerjaan. Beda dengan mommy yang banyak kerjaan. Mommy lelah katanya. " jawab Sophia sambil mengelus pipi Kris.

" Hey sayang. Dengar daddy. Kerjaan Krystal adalah menjagamu. Apa sekarang kau tidak menyayangi Krystal lagi heum ? " tanya Kris dengan lembut. Sophia tidak menjawab sama sekali. Raut wajahnya tampak berpikir. Lalu lama kelamaan berubah menjadi sendu.

" Kris, sudahlah. Sophia sudah tidak membutuhkan pengasuh. Sudah ada aku Kris. " ujar Jennie. Kris sedikit terusik dengan perkataan Jennie barusan. Ia berusaha meredakan emosinya yang entah terpacu begitu saja. Namun ia berusaha mengalihkannya dengan menatap Sophia.

" Baby, kau mau ikut tinggal dengan daddy atau mommy ? " tanya Kris pada akhirnya.

" Kris! " bentak Jennie.

" Dengan daddy tentu saja! " jawab Sophia tanpa berpikir panjang.

" Jika kau mau tinggal dengan daddy, kau harus terus baik dengan Krystal. Karna Krystal yang akan menjagamu, menemanimu, mengajari banyak hal, dan mengajakmu belajar sambil jalan-jalan. Jika kau mau dengan mommy, daddy akan memberhentikan Krystal. " tutur Kris. Ia menampilkan wajah tegas. Meyakinkan putrinya bahwa ia tidak sedang main-main saat ini.

" Jangan daddy! Jangan berhentikan Krystal. Aku mau sama daddy. Jika tidak ada Krystal nanti aku sendirian. Jangan ya daddy! " pinta Sophia yang mulai merasa ketakutan.

" Karna itu kau harus bersikap baik pada Krystal. " ucap Kris. Tatapannya mulai melembut pada Sophia.

" Ya daddy! Aku akan bersikap baik pada Krystal. " seru Sophia yang langsung dihadiahi ciuman oleh Kris.

Pintu ruangan kerja Kris kembali terbuka. Krystal yang baru saja membuka pintu tampak terkejut ketika melihat Sophia dan Jennie turut berada disana.

" Oh, maaf aku mengganggu. " ujarnya lirih.

" Tidak, kau tidak. Masuklah. Apa kau sudah makan ? " tanya Kris.

" Belum, aku barusaja menggantikan Luna menjaga ayahnya dirumah sakit. " jawab Krystal apa adanya.

" Baiklah kalau begitu aku akan membelikan makan siang untukmu. " ujar Kris dan hendak berdiri.

" Tidak usah. Ada perlu apa kau memanggilku kemari ? " tanya Krystal nampak tak sabar.

" Duduk dulu. Aku mau membelikan ice cream untuk Sophia. Setelah itu baru kita bicara. " jawab Kris. Sophia yang melihat Krystal nampak gugup. Ia bingung apakah harus menyapa Krystal atau tidak. Namun akhirnya . . .

" Hallo Krys. " sapa Sophia, memberanikan diri.

" Hey. " balas Krystal tanpa menatap Sophia. Sophia yang terkejut mendapat respon sedingin itu dari Krystal langsung mengeratkan genggamannya pada Kris. Matanya mulai berkaca-kaca dan bibirnya di lengkungkan kebawah.

" Ayo, baby. Kita beli ice cream dulu. " ujar Kris yang mengerti suasana hati Sophia. Kris langsung menggendong Sophia. Selepas kepergian Kris dan Sophia, Jennie memandang jengah kearah Krystal.

" Kau boleh berbesar kepala karna Kris berada di pihakmu. Tapi jangan harap Sophia juga ada di pihakmu, nona baby sitter. " tutur Jennie dengan sinis.

" Maaf nyonya, aku sama sekali tidak tertarik dengan Kris yang ada di pihakku atau Sophia yang ada di pihakku. Aku tak memiliki hak untuk berbesar kepala. " sahut Krystal dengan santai. Berbanding terbalik dengan Jennie yang mulai tersulut emosinya.

" Wah! Aku tidak menyangka baby sitter sepertimu bisa sesombong ini. " sindir Jennie.

" Aku juga tidak menyangka seorang wanita tidak tau diri sepertimu bisa kembali lagi setelah menelantarkan putrimu. " balas Krystal.Jennie mengepalkan tangannya dan memandang Krystal emosi.

" Kau! Kau harus tau diri siapa dirimu! Wanita sepertimu tidak pantas untuk menjadi ibu tiri dari putriku! Kau, gadis kampungan! " hina Jennie.

" Maaf nyonya Jennie Kim yang terhormat. Aku sama sekali tidak pernah berpikir akan menjadi ibu tiri dari putrimu. Hanya yang perlu kau tau, ayah dari putrimu telah memintaku untuk terus bersamanya membesarkan Sophia. Aku permisi. "

Krystal pun mengambil langkah untuk meninggalkan ruangan Kris. Meninggalkan Jennie yang semakin mengepalkan tangannya menahan emosi yang berada di puncaknya.
Lima menit kemudian, Kris dan Sophia kembali dengan ice cream di tangan Sophia.

" Dimana Krystal ? " tanya Kris heran.

" Aku mengusirnya! " jawab Jennie, berbohong.

" Apa maksudmu ? Bahkan aku belum mengatakan apapun padanya ? " seru Kris mulai emosi. Jennie menatap Kris sendu dan penuh harap.

" Kris, bisakah kita bersama ? Selamanya. "

*-*-*

Sudah direvisi.

5 Oktober 2019.

Gretadinda :)

STAY [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang