BABY SITTER (REVISED)

28.3K 1.4K 6
                                    

Baby Sitter

*-*-*

Jessie William, seorang wanita paruh baya, melangkahkan kakinya dengan pelan memasuki mansion putra tercintanya. Ketika kakinya mulai melewati pintu penghubung menuju ruang keluarga, matanya dimanjakan oleh pemandangan yang ada dihadapannya.

Seorang pria yang diluar sana di sebut sebagai PRIA SEMPURNA karena muda dan kaya raya sedang bermain kejar-kejaran bersama dengan sang cucu pertamanya. Kris William, PRIA SEMPURNA itu tengah mengejar putrinya, Sophia William sembari menenteng sebuah dress mini bermotif bunga-bunga yang Jessie yakini adalah milik cucunya. Jessie 100% yakin jika sang cucu kembali enggan berpakaian setelah mandi, karena saat ini Sophia sedang berlarian hanya dengan menggunakan pakaian dalam.

" Grandma!!! " seru Sophia lalu menghempaskan dirinya kedalam pelukan Jessie. Sedangkan Kris menghentikan langkahnya sembari terengah engah usai bermain kejar-kejaran dengan putrinya.

" Kenapa tidak pakai baju honey ? " tanya Jessie yang tangannya menengadah meminta dress Sophia pada Kris.

" Aku tidak mau, grandma. Pakaian yang dipilih daddy selalu itu itu saja. Sophia tidak boleh memilih pakaian sendiri. Sophia sebal. " adu Sophia hingga mengerucutkan bibir mungilnya.

Gemas, Kris pun meraup wajah Sophia dengan kedua tangannya lalu mencium seluruh bagian wajah putrinya itu dengan serampangan. Membuat Sophia meraung raung karena sebal. Dan berakhir dengan . . . .

" Huaaaaaaaa grandma!!!! Daddy nakal!! " menangis

" Hahahaha. Dasar cengeng! " ledek Kris yang kemudian berlari masuk ke dalam kamarnya untuk berganti pakaian sekaligus menghindari omelan ibunya. Sedangkan Jessie langsung memeluk cucunya, menghampus air matanya, dan memakaikan dress yang tadi ia minta dari Kris.

" Grandma ? " panggil Sophia sembari mengamati wajah neneknya yang masih merapihkan dress bermotif bunga-bunga itu ditubuhnya.

" Ya honey ? " sahut Jessie.

" Apakah hari ini aku masih akan tetap dirumah ? " tanya Sophia dengan nada bicara yang terkesan amat sangat hati-hati. Jessie mendadak tercenung mendengar pertanyaan cucunya.

Sejujurnya, Jessie pun merasa gerah dengan larangan Kris membawa Sophia keluar rumah. Tak terbayangkan lagi betapa bosannya Sophia selama hidupnya hanya berada di dalam mansion mewah milik sang putra. Walaupun mewah dan lengkap tapi tetap saja suasananya berbeda dengan suasana dunia di luar sana.

" Sepertinya masih sayang. Tapi tenang, grandma punya teman baru untukmu. " ujar Jessie dan disambut dengan pandangan berbinar milik Sophia.

" Benarkah ? Siapa dia grandma ? " tanya Sophia antusias.

" Nanti, dia akan datang. Sabar, okey. "

" Okey grandma! " sahut Sophia sambil mengacungkan ibu jarinya.

*-*-*

Di ruang makan yang besar dan megah, hanya ada Kris, Jessie, dan juga si kecil Sophia yang tengah duduk di meja makan sambil menikmati sarapan pagi mereka. Kali ini Jessie membiarkan koki mansion yang memasakkan sarapan pagi untuk mereka semua. Karena biasanya, Jessie tidak akan membiarkan siapapun selain dirinya memasakkan sarapan untuk kedua orang yang sangat dicintainya.

" Daddy. " panggil Sophia. Ia menatap wajah Kris dengan keraguan.

" Ada apa sayang ? " tanya Kris. Pria itu meletakkan sendok dan garpunya, lalu memilih untuk memfokuskan dirinya pada putrinya yang dengan terpaksa memakai dress yang tadi ia pilihkan.

" Kenapa Sophia hanya boleh tinggal di dalam mansion ? " tanya Sophia dengan wajah polosnya. Ia tak pernah berani bertanya pada ayahnya selama ini. Namun entah mengapa hari ini ia sangat ingin menanyakannya.

Tubuh Kris menegang usai mendengar pertanyaan dari putrinya. Ia menggaruk lehernya yang tidak gatal sama sekali. Melirik kearah Jessie, berharap sang ibu bisa membantunya menjawab pertanyaan sang putri. Namun apa daya, Jessie hanya mengangkat bahunya lalu kembali melanjutkan sarapan paginy.

" Ka-karena, di luar mansion berbahaya, sayang. K-kau bisa celaka. " jawab Kris dengan gugup. Ia sangat berharap Sophia segera memahami jawabannya dan tak melanjutkan rasa ingin tahunya yang sangat mengejutkan pagi ini.

" Tapi kan, daddy punya banyak pengawal. Daddy bisa meminta mereka untuk menjagaku. Aku yakin aku tidak akan celaka. Aku kan anak baik. " Jessie melirik Kris dengan penasaran. Ia sangat ingin tahu bagaimana jawaban putranya atas perkataan sang cucu yang pagi ini sungguh di luar dugaan.

" Tidak ada yang bisa menjamin kau akan baik-baik saja sayang. " ujar Kris seadanya. Ia mendapati kemurungan di wajah Sophia.

" Padahal aku sangat ingin jalan-jalan bersama daddy. Aku sangat ingin ke taman bermain bersama daddy. " tutur Sophia. Awan mendung menghiasi wajahnya. Kris tak berkutik di buatnya. Pria itu hanya bisa terdiam sambil memandang sendu kearah Sophia.

" Nanti. " Kris dan Sophia sama-sama menatap kearah Jessie yang tiba-tiba angkat suara setelah berdiam diri sejak tadi.

" Nanti jika Sophia sudah lebih besar sedikit, daddy pasti akan ajak Sophia jalan-jalan. Jadi Sophia hanya perlu makan dengan baik supaya cepat besar. Okey ? " Mendung diwajah Sophia mendadak hilang. Ia langsung tersenyum dan mengangguk dengan senang.

Kris menghela nafasnya lega. Ia menatap ibunya dengan penuh ucapan terima kasih. Sambil berharap bahwa ia benar-benar bisa mengabulkan apa yang ibunya katakan barusan.

*-*-*

Kris berangkat kerja setelah menyelesaikan sarapannya bersama dengan ibu dan putrinya. Sedangkan Sophia bergegas pergi ke taman yang berada di dalam mansion milik ayahnya itu. Ia langsung menghampiri sebuah taman bunga yang sengaja di buat disana dan berlarian mengejar kupu-kupu yang terbang dengan rendah.

Jessie memasuki taman belakang dengan seorang perempuan muda yang dengan setia mengekor dibelakangnya.

" Sophia. " panggil Jessie. Gadis mungil dengan dress bunga bunga itu menoleh dan menatap Krystal dengan wajah berbinar. Ia pun berlari kesamping Jessie dan menuntut penjelasan neneknya.

" Tadi grandma bilangkan akan memberikanmu teman baru ? " Sophia mengangguk mantap.

" Nah, kenalkan dia Krystal. Dia yang akan menemanimu sekaligus menjadi baby sittermu. "

Sophia bergerak mendekat kearah Krystal. Ia membuat senyum selebar mungkin diwajahnya lalu mengulurkan tangannya dan menatap Krystal penuh harap.

" Hey Krys, aku Sophia. " ucapnya, lengkap dengan rona merah diwajahnya. Krystal merendahkan dirinya. Menarik tangan Sophia yang terulur padanya dan menempelkannya di pipi kirinya.

" Hey cantik, aku Krystal. " balas Krystal penuh kelembutan.

" Kau baby sitterku ? " tanya Sophia. Krystal tersenyum dan menggelengkan kepalanya. Membuat kerutan di dahi Sophia tampak tebal.

" Aku bukan baby sittermu sayang. Aku temanmu. Teman yang akan mengajakmu berpetualang setiap hari. Kau mau ? " ajak Krystal. Mata Sophie kembali berbinar dan tanpa menunggu lama lagi, Sophia menghambur memeluk Krystal.

" Mau! Aku sangat mau, Krys! " seru Sophia kegirangan.

Krystal balas memeluk Sophie penuh kelembutan.Menyalurkan sejuta kehangatan untuk teman kecilnya. Dan tanpa sengaja tatapanmata Krystal bertemu dengan mata Jessie. Ia dapat melihat mata wanita paruhbaya itu berkaca-kaca. Krystal tersenyum dan dibalas oleh senyuman tak kalahmanis oleh Jessie. Mulai saat ini, Krystal akan mengabdikan hidupnya untukmembuat Sophia bahagia.

*-*-*


Sudah direvisi.

3 September 2019.

Gretadinda :)

STAY [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang