SOPHIA (REVISED)

22K 1.3K 10
                                    

SOPHIA

*-*-*

Pagi pun menyapa. Mengganti malam yang gelap dengan sinar mentari yang terang. Kris sedang menikmati secangkir teh yang dibuatkan Jessie sebelum melakukan penerbangan ke Kanada untuk menjumpai suaminya.

" Krystal!!!! Krystal!!!! Where are you ? "

Teriakan si mungil Sophia memecah kehangatan pagi itu. Secepat kilat Kris dan Jessie meletakkan cangkir teh mereka dan berlari untuk melihat keadaan Sophia.

" Krystal!!!! "

" Hey baby, good morning. " sapa Kris ketika menemukan putrinya tengah terduduk di tengah ranjang bermotif princess miliknya.

" Daddy, kau melihat Krystal ? Kenapa dia tidak ada ketika aku bangun ? " tanya Sophia tanpa membalas sapaan Kris.

" Hey darling, kau mangabaikan daddy karna Krystal hem ? " tanya Kris sambil memanyunkan bibirnya. Sadar akan hal itu, Sophia segera beranjak kepangkuan Kris dan memeluk leher pria jangkung itu.

" I'm sorry daddy. Aku hanya terkejut Krystal tidak ada disampingku saat aku bangun. " lirih Sophia lalu memberikan kecupan di pipi Kris.

" Dia sedang pulang kerumahnya untuk mengambil pakaiannya. Setelah ini kalian bisa bersama seharian. " seru Kris yang lantas membuat Sophia menyunggingkan senyum diwajahnya.

" Benarkah ? Bersama daddy juga ? " tanya Sophia penuh harap.

" I'm sorry honey, daddy harus bekerja. " jawab Kris penuh penyesalan. Tatapan penuh harap itu hilang seketika. Tergantikan dengan wajah muram yang begitu ketara.

" It's okay daddy. Ayo mandi, grandma. " ujar Sophia, lalu beringsut turun dari pangkuan Kris dan bergegas masuk ke dalam kamar mandi. Sedikit membanting pintu kamar mandi untuk menunjukkan ketidaksukaannya atas jawaban Kris terhadap harapannya.

" Sampai kapan kau akan membuatnya kecewa seperti itu ? Sekali-kali ajak lah Sophia jalan-jalan. " Jessie kembali memberi saran pada Kris. Saran yang sama untuk kesekian kalinya.

" Aku tidak bisa mom. Itu akan membahayakan nyawa Sophia. " sahut Kris, sama seperti sebelumnya.

" Membahayakan nyawa Sophia atau membahayakan karirmu ? Kris, mungkin saat ini Sophia masih bisa mengerti. Tapi mom yakin ada saatnya Sophia akan memberontak dan melawan semua kehendakmu. Tunggu saja. " setelahnya Jessie turut berlalu meninggalkan Kris yang masih terdiam di tempatnya.

Sejujurnya, Kris juga amat sangat ingin menghabiskan waktunya bersama Sophia. Pergi berlibur bersama, jalan-jalan ke taman bermain, berbelanja bersama, makan di restoran bersama. Namun Kris begitu takut. Amat sangat takut. Karena untuk melakukan hal itu, ia harus mempertaruhkan banyak hal.

Kris melangkahkan kakinya menuju ruang makan. Sophia dan Jessie sudah berada disana lebih dahulu. Kris kembali mendesah pelan ketika melihat Sophia mengacuhkannya bahkan enggan menatapnya. Perlahan-lahan Kris mendekat kearah Sophia untuk mencium keningnya. Kebiasaan sebelum makan.

" Hey sayang. " sapa Kria dan hendak mencium. Namun sayang, Sophia memalingkan wajahnya dan membuat Kris gagal mencium kening princess kesayangannya.

" Kau marah pada daddy ? " tanya Kris sedih. Ia menghela nafas lelah ketika Sophia tak juga menjawab pertanyannya.

" Selamat pagi. " alunan suara lembut itu mengalihkan perhatian Sophia, Jessie, dan juga Kris. Ketiganya serempak menatap Krystal yang sudah berdiri di ujung pintu ruang makan dengan senyun menawannya.

" Krystal!!! " seru Sophia lalu berhambur memeluk Krystal. Krystal menyambut bocah kecil itu dengan hangat

" Hey Sophia. Tidurmu nyenyak ? " tanya Krystal sembari mengelus manja rambut Sophia.

" Eum. Tapi aku terkejut tidak menemukanmu di sampingku saat aku bangun. Kata daddy kau pulang kerumah untuk mengambil pakaian. Apa kau akan tinggal bersama denganku disini ? " tanya Sophia penuh harap seperti dengan Kris tadi.

" Tentu saja! Sudah aku bilangkan, aku kan menjadi temanmu. " jawab Krystal yang dihadiahi pelukan hangat dari Sophia.

" Yeay!! Akhirnya aku punya teman. Terima kasih grandma karena sudah memberikan teman padaku. " seru Sophia penuh kebahagiaan. Ia memeluk leher Krystal saking bahagiannya.

Kris tergugu melihat kebahagiaan yang terpancar dari wajah Sophia. Kehadiran Krystal begitu cepat merubah mood Sophia yang sebelumnya buruk menjadi sangat bahagia. Kris sering melihat Sophia tertawa. Tapi tidak pernah Kris melihat wajah bahagia Sophia seperti saat ini. Ia merasa benar-benar kalah oleh Krystal. Sepertinya ucapan Jessie semalam benar.

Krystal akan merebut perhatian Sophia sepenuhnya dari Kris.

" Apa kau sudah sarapan Krystal ? " tanya Jessie.

" Sudah nyonya. Aku akan menyuapi Sophia saja. " jawab Krystal sambil menuntun Sophia duduk di pangkuannya.

" Sophia tidak biasa di suapi. Ia bisa makan sendiri. " ujar Kris tanpa melepaskan pandangannya dari Sophia dan Krystal.

" Aku ingin disuapi Krystal! " balas Sophia dengan ketus sambil membalas tatapan ayahnya.

" Jangan manja Sophia. " geram Kris.

" Aku tidak peduli. Aku mau disuapi Krystal! " Sophia tetap memaksa.

" Biarkan Kris. Sophia memang tidak manja. Kau saja yang tidak pernah memanjakannya. " seru Jessie lalu menuangkan makanan ke piring Sophia untuk di suapi Krystal.

" Nyonya, boleh kah aku mengajak Sophia ketaman bunga hari ini ? " tanya Krystal penuh kehati-hatian.

" Mansion ini punya taman bunga jadi tidak perlu. " jawab Kris lagi-lagi mengundang emosi si kecil.

" Grandma, aku ingin ke taman bunga dengan Krystal. " pinta Sophia, mengabaikan tatapan ayahnya yang seperti hendak memakannya.

" Tentu saja sayang. Kau akan pergi bersama Krystal ke taman bunga hari ini. " seru Jessie. Kris hendak protes namun tertahan ketika melihat Sophia melompat lompat girang. Lagi-lagi, Kris kalah. Akhirnya, Kris harus merelakan Sophia pergi ke taman bunga bersama dengan Krystal, baby sitternya.

*-*-*

Sophia berlari kegirangan ketika tiba di taman bunga kota bersama Krystal. Tidak hanya berdua, Kris menyertakan seorang supir dan seorang bodyguard untuk mengawal mereka. Krystal tersenyum puas melihat reaksi Sophia. Ia tidak menyangka hanya dengan mengajak Sophia ketaman bunga gadis kecil itu akan segirang ini.

" Sophia kemari. Aku akan memfotomu disini dan mengirimkannya pada daddymu. " seru Krystal. Sophie menurut dan berdiri dihadapan sebuah dinding yang dipenuhi tanaman dan bunga. Gadis cantik itu tersenyum menghadap kearah kamera. Membuat Krystal tanpa sadar ikut tersenyum.

" Kenapa kau tersenyum Krys ? " tanya Sophia.

" Kau cantik. " jawab Krystal tanpa perlu berpikir.

Sophia kembali tersenyum. Kemudian kembali melangkah untuk mengitari taman bunga yang dikunjunginya. Mata Krystal terus mengamati gadis kecil itu. Menatapnya sendu dan penuh kasih sayang. Ia pernah menjadi Sophia ketika ia kecil dulu. Jadi ia pun bisa merasakan apa yang kini Sophia rasakan.

Selagi membiarkan Sophia berlarian mengitari taman yang tentunya aman itu, Krystal membuka galeri handphonenya. Ia tersenyum kala melihat wajah cantik Sophia yang berhasil ia abadikan melalui kamera ponselnya. Maka tanpa pikir panjang lagi, Krystal membuka aplikasi chat dan mencari kontak Kris. Lalu mengirimkan foto Sophia kepada Kris.

Nona Sophia William yang sangat cantik.

Tulis Krystal sebagai caption dari foto yang ia kirim pada Kris. Setelah memastikan fotonya terkirim, Krystal mematikan handphonenya dan memilih bergabung bersama Sophia yang sedang berlarian mengejar kupu-kupu.

*-*-*

Sudah direvisi.

5 Oktober 2019.

Gretadinda :)

STAY [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang