TOGETHER (REVISED)

18.3K 1K 10
                                    

TOGETHER

*-*-*

Keesokkan harinya, Kris sudah kembali bekerja. Sophia sudah bisa ditinggal meski tetap bersama Krystal. Jauh dalam hatinya Kris masih enggan meninggalkan Sophia. Namun dia juga tidak bisa meninggalkan pekerjaannya begitu saja. Alhasil jadilah saat ini ia sudah berada di kantor miliknya.

" Aku senang melihatmu disini. " ujar Victoria yang baru saja memasuki ruangan Kris.

" Kemarin kau juga melihatku kan. " sahut Kris tanpa minat.

" Disini, Kris. Dikantor. Bukan dirumah. " sambung Victoria.

" Memang apa bedanya aku yang dikantor dengan aku yang dirumah ? " tanya Kris heran.

" Kau dikantor terlihat begitu kuat dan tegas. Tapi ketika dirumah, kau terlihat lemah dan sangat mudah diatur. Aku tak suka melihatnya. " jawab Victoria sambil berjalan kearah Kris.

" Memang siapa yang berani mengaturku ? " Kris kembali bertanya.

" Baby sitter anakmu mungkin. Kau menurut begitu saja padanya ketika ia memintamu untuk meluangkan waktu bagi Sophia. " jawab Victoria penuh emosi ketika mengingat adu mulutnya dengan Krystal semalam.

" Aku tidak ingin membahas itu lagi. Tapi jika kau ingin mengungkitnya maka aku akan membahasnya. Perlu aku ingatkan jika Sophia adalah anakku, darah dagingku, segalanya bagiku. Dulu mungkin perusahaan adalah prioritas utamaku. Namun sekarang, yang terutama bagiku adalah Sophia. Aku nyaris kehilangannya ketika kau menahanku di kantor beberapa hari yang lalu. Dan aku tak ingin hal mengenaskan itu terjadi kembali. Jadi mulai sekarang biasakan dirimu untuk mengerti jika sewaktu-waktu aku tidak masuk kerja karna harus pergi bermain dengan putriku. " tutur Kris dengan raut tegasnya. Victoria hanya mengangguk kemudian bergegas keluar dari ruangan Kris.

Setelah penjelasan panjang lebar dari Kris, Victoria tidak lagi memasuki ruangan Kris. Ketika waktu menunjukkan saatnya makan siang, Victoria baru berani untuk memasuki ruangan Kris.

" Hey, mau makan siang bersamaku ? " tanya Victoria.

BRAKK!!

Belum juga Kris menjawab ajakan Victoria, pintu ruang kerja Kris terbuka dengan kasar. Didepan pintu, Sophia berdiri sambil menunjukkan gigi gigi mungilnya. Rambutnya yang di kuncir dua membuat Kris gemas dan langsung menghampiri putri kecilnya itu

" Hey, baby. Daddy senang sekali kau kemari. " ujar Kris lalu memberikan kecupan di pipi Sophia.

" Aku dan Krystal memasak makan siang untukmu daddy. Ayo kita makan siang bersama. " tutur Sophia.

" Ayo. " sahut Kris, mengabaikan keberadaan Victoria.

" Kris. " panggilan Victoria kembali menyadarkan Kris akan keberadaan wanita itu diruangannya.

" Ah, dear. Apakah Victoria aunty boleh makan siang bersama kita ? " tanya Kris penuh kehati-hatian.

" Tidak, daddy. Kita akan makan siang bersama. Aku, daddy, dan Krystal. Tidak ada yang lain. " jawab Sophia dengan tegas

" Sophia. " panggil Krystal

" Sayang, maafkan aunty ya. Perkataan aunty kemarin keterlaluan. Bagaimana kalau kita makan siang bersama lalu aunty akan membelikanmu ice cream. " bujuk Victoria. Ia bahkan menundukkan dirinya untuk berhadapan langsung dengan Sophia.

Kris dan Krystal menatap fokus pada Sophia. Menanti jawaban apa yang akan diberikan oleh Sophia atas ajakan Victoria.

" Tidak! Sekali aku bilang tidak ya tidak. " bentak Sophia. Kris dan Krystal sama sama tersentak. Raut wajah Sophia begitu sarat akan kemarahan.

STAY [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang