28. Los Hermanos II

2.2K 301 52
                                    

Dunia nyata terkadang memang berjalan seperti yang tak kita inginkan, bukan?

Aku merasakan sesuatu pada dadaku.

Tidak, bukan di dalam dadaku dalam makna kiasan, tapi benar-benar pada dadaku. Aku merasakan sebuah benda yang terasa menyembul dan tertekan. Sesuatu yang menonjol pada dada kiriku yang seharusnya tak ada apapun.

Kurasa Aksa42 juga merasakannya. Ia segera melepaskan ikatannya, menjauhkan dirinya seraya bertanya-tanya apa yang terjadi biarpun pertanyaan itu tak terlontar dari mulutnya.

Aku mengusap bagian kiri dari dadaku.

Aku tidak berimajinasi, memang ada sesuatu.

Kubuka kancing kemejaku, memastikan benda itu memang benar-benar ada, berhasil mendapatkan sebuah kotak kecil dengan ikatan kabel di antaranya yang tertanam pada tubuhku.

Tunggu. Apa?

Aku mencoba menariknya, menimbulkan rasa nyeri yang tak tertahankan pada dadaku. Kabel yang tertanam pada tubuhku itu seolah menahannya agar kotak ini tak dapat terangkat. Dan, ya, itu terjadi.

Rasanya benar-benar sakit.

Aku mendesah kencang.

Keringatku keluar dengan keras hanya karena tarikan kecil yang kulakukan.

"Apa itu!?" Aksa42 memperhatikan seluruh gerakanku. Sama sepertiku, dia tak mengerti apa yang sedang terjadi. Namun, berbeda dengan pria tua itu. Dia yang terlihat lebih berpengalaman dibandingkan dengan kami berdua hanya menatap tak percaya, tetapi tak menimbulkan reaksi berlebih dalam rasa penasaran.

Pria tua itu mendekatiku, kemudian mengusapkan jempolnya pada kotak kecil yang menempel di tubuhku, membuatku sedikit bergidik karena rasa geli yang bercampur dengan rasa sakit.

"Benda yang tidak kita inginkan," katanya, menjelaskan.

Aku yang masih penasaran akan kotak kecil ini tak kuasa menahan rasa penasaran. Begitu pria tua itu melepaskan jemarinya dari tubuhku, aku mencoba untuk bertanya. Namun, kecepatan berbicaranya mengalahkanku, membuatnya berbicara lebih dulu sebelum aku memulai untuk berbicara.

"Benda kecil ini akan mencegahmu melakukan perjalanan lintas dimensi."

Aku terdiam.

Apa?

"Bagaimana mungkin?"

"Benda ini akan menghentikan kecepatan gerakan atommu."

"Membuatku menjadi semacam bom atom biologis?"

"Ya."

Aku terhenyak.

"Kita hanya perlu mengangkatnya saja, kan? Mengeluarkannya dari tubuhku? Bukankah itu artinya aku hanya perlu menemui seorang ahli bedah?"

Pria tua itu menggeleng, memberitahuku bahwa ada sesuatu yang salah pada pemikiranku.

"Kau tahu di dunia ini tak ada dokter, kan?" kata pria tua itu, memberikan gambaran betapa buruknya dunia ini. "Secara teknis memang ada, tapi bukan dokter yang akan melakukan bedah secara mudah. Mereka semua telah didesain untuk bekerja di tempat itu, tempat yang kau tahu."

"Federasi perdamaian dunia?"

"Ya."

Sejujurnya, aku benar-benar tak ingin menyebutkan nama itu. Kata 'perdamaian' yang tertera di sana benar-benar membuatku ingin muntah.

Di sisi lain, aku benar-benar merasa kebingungan.

Apa yang harus kulakukan?

Apa yang akan kulakukan?

3141 : The Dark Momentum [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang