23. Chemistry in Physics

1.4K 255 8
                                    

Angin yang berhembus membuat suasana menjadi semakin dingin. Namun, Aksa42 yang tak menggunakan pelindung apa-apa selain kemeja dan jas hitamnya terus berusaha melawan segala keadaan yang mencoba menghalanginya.

Malam ini benar-benar gelap tanpa adanya pencahayaan di samping kiri dan kanan jalan, hanya lampu redup yang tertampak dari kejauhan yang menerangi perjalanan Aksa42.

Nekat, bisa dibilang begitu, tapi Aksa42 tidak terlalu peduli. Ini kali pertama baginya berjalan kaki menuju tempat yang ia inginkan, tak menggunakan kendaraan seperti yang biasa ia kendarai.

Pria tua itu, sang pendahulu Aksa42, mengatakan jika jarak kota terdekat mungkin bisa ditempuh selama sepuluh jam perjalanan dengan berjalan kaki, artinya jaraknya sekitar 50 kilometer. Namun, sekali lagi, Aksa42 tidak terlalu memedulikan hal itu.

Sesekali, keseimbangan Aksa42 mulai tak stabil. Terkadang ia terhuyung ke kanan dan ke kiri. Wajar saja, sudah lima jam ia berjalan tanpa henti. Setengah perjalanan yang tak pernah ditempuh sebelumnya tentu memberikan tamparan keras bagi kakinya yang tak terbiasa berjalan kaki. Bahkan, kakinya sedikit terasa panas akibat ototnya yang terlalu kaku.

Sekali lagi, Aksa42 berusaha untuk tak peduli. Jika Aksara tahu bahwa dirinya mengeluh, ia pasti akan menertawakannya, meskipun dalam konteks candaan, bukan ejekan luar biasa sehingga dapat menimbulkan permusuhan.

Aksa42 sendiri tidak yakin mengapa ia benar-benar merasa harus menyelamatkan Aksara, padahal dirinya sendiri tak tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi pada Aksara.

Aksa42 hanya merasakan sesuatu yang tak beres, benar-benar hanya itu.

Jantungnya berdegup kencang.

Keringat dingin mulai bercucuran.

Apakah ada sebuah ikatan sehingga ia bisa merasakan kekhawatiran yang belum terbukti benar adanya?

Apakah ... mereka benar-benar bersaudara dalam dunia yang berbeda?

Aksa42 terus berjalan di bawah bulan purnama.

===

Aku bukan orang gila yang dapat berpikir secepat super komputer. Aku sendiri bukan orang gila yang dapat membuat keputusan benar dengan ketepatan seratus persen. Buktinya, aku sendiri terlempar ke dunia ini, kan?

Aku merapikan jas labolatoriumku, membersihkan beberapa bagian yang kuanggap kotor, melakukan gerakan yang sama seperti yang kulakukan di duniaku. Bedanya, aku tak menyapa orang-orang yang berada di sini. Walaupun biasanya aku menjadi manusia yang baik bagi orang asing, kali ini aku tak melakukannya.

Mereka semua sama seperti Aksa42, orang-orang yang selalu berusaha berinovasi, mengembangkan ilmu pengetahuan yang mereka inginkan, menciptakan alat yang sekiranya perlu mereka buat. Saat ini, federasi perdamaian dunia mencoba menampung segala keinginan mereka. Namun, hal itu tentu akan menjadi bencana bagi mereka semua.

Kau bertanya mengapa aku berpikiran seperti itu?

Pertama, jika memang federasi perdamaian dunia mempersilakan orang-orang untuk berinovasi, kenapa mereka tak membiarkannya saja? Kenapa mereka harus secara sengaja menculik orang-orang itu dan mempersilakan untuk mengembangkannya di tempat ini? Di tempat yang bahkan belum kuketahui di mana. Kedua, apa yang akan dilakukan oleh federasi perdamaian dunia seandainya alat yang mereka inginkan berhasil diciptakan? Membiarkannya saja? Mengambilnya? Lalu, bukankah itu artinya keinginan orang-orang yang diculik itu sudah terpenuhi? Untuk apa mereka hidup di sini lagi?

Aku hidup dalam dunia sains, penuh dengan ilmuwan-ilmuwan hebat yang tak lepas dari sebuah konspirasi mengerikan. Orang-orang sepertiku, yang murni mengembangkan sebuah alat, atau bahkan menciptakan benda, tanpa keinginan apapun, terkadang direkrut oleh beberapa negara di dunia untuk menciptakan sebuah benda dengan hak paten yang akan negara itu miliki.

3141 : The Dark Momentum [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang