17. Infinite Infinity II

1.4K 253 22
                                    

Aku selalu bersyukur karena koordinat yang kami pilih selalu menempati jalanan lurus panjang tak berkelok juga tak berbukit. Jika tidak, dapat kupastikan refleksku yang tak cepat akan membuat orang-orang yang mengejarku membuka pintu mobil ini, kemudian menarik tubuhku keluar, melemparkanku, kemudian membuatku pingsan dengan sebuah alat yang mengerikan hingga aku tak berdaya.

Telah terhitung dalam otakku, empat kali kejadian yang sama terus berulang, meyakinkanku bahwa ada sesuatu yang tak beres. Maksudku, bagaimana mungkin mereka bisa mengejar kami ke koordinat yang sesuai? Bahkan, terlalu tepat.

Jadi, dengan ketaksopananku, aku memutuskan untuk memeriksa keadaan mobil, mendapati sebuah alat pelacak yang tertempel pada badan mobil, disamarkan secara biologis sehingga warnanya akan berubah sesuai dengan warna tubuh inangnya, seperti seekor bunglon.

Sekali lagi, aku merasa bersyukur karena pilihan yang kulakukan itu tampaknya tepat.

Akhirnya, kami melanjutkan perjalanan dan berhenti pada lokasi yang sama ketika orang-orang itu hampir berhasil menangkap kami, lokasi Aksa42 tertidur. Bedanya, suasana pagi ini tidak memberikan kegelapan yang dingin. Kesegaran di pagi hari seolah membuat otakku merasa sejuk, melupakan malam di mana aku tak tertidur sama sekali.

Aku kembali pada posisi yang sama, memandangi kota metropolitan yang terpampang jelas di depanku tanpa kelap-kelip cahaya lampu. Suasana di tempat ini tidak begitu berubah. Aku dapat merasakan semilir angin yang sejuk menerpa helaian rambut. Aroma rerumputan yang menyegarkan menusuk hidungku, menstimulasi otakku untuk merasa tenang. Awan-awan bergerak di permukaan langit bumi, melayang dan bebas. Suasana yang benar-benar tak ingin kulepaskan.

Suasana alam ini benar-benar membuatku tenang.

Aksa42 melakukan hal yang sama denganku, bersandar pada pintu mobil yang tertutup sambil memasukan kedua lengannya ke dalam saku. Untuk sekilas, aku dapat melihat raut wajahnya yang tenang. Pandangannya menajam, melihat keindahan alam yang terpapar di depan matanya.

Kurasa kami sudah terpaku selama dua puluh menit. Jika mereka benar-benar tak mengikuti kami lagi, artinya alat itu memang benar-benar alat pelacak.

"Ini pertama kalinya aku benar-benar keluar dari kota itu." Aksa42 mengadahkan kepalanya, menatap langit yang tergantung, kemudian tersenyum. "Maksudku, benar-benar keluar dengan bebas."

Aku mengerti akan hal itu. Menjadi seseorang yang terkekang bukanlah kehidupan yang menyenangkan. Dia pasti benar-benar merasa bahagia karena dapat keluar dari rutinitas yang menyebalkan. Guratan pada wajahnya benar-benar menampakan kesan yang begitu mendalam. Tak ada beban, tak ada ketakutan, yang ada hanyalah kebahagiaan.

Sejenak aku berpikir, apakah aku harus menceritakan apa yang kulihat di dalam rumah sakit itu? Biarpun Aksa42 mengunjunginya, tapi kurasa dia belum mendapatkan penemuan yang mengejutkan itu. Jika aku menjadi dirinya dan mengetahui apa yang sebenarnya terjadi, aku pasti akan terguncang dengan hebat dan akan memikirkan hal itu sepanjang hari. Ah, tapi mungkin aja tidak dengannya karena dia tak tahu bahwa manusia itu seharusnya tidaklah diciptakan, melainkan dilahirkan.

Aku hampir saja memberitahunya. Mulutku telah terbuka, namun pada akhirnya aku tak mengeluarkan sepatah katapun. Aku tak dapat mengulang kesalahan untuk kedua kalinya. Aku tak dapat menghancurkan harapan hidup seseorang dan kembali menyesalinya. Hanya orang bodoh yang mengulangi kesalahan untuk kedua kalinya, kan?

Amelia, kekasihku semenjak aku duduk di bangku kuliah, meninggal karena kesalahan yang kuperbuat. Dan sampai sekarang aku tak dapat memaafkan diriku.

Kututup mulutku, membiarkan keheningan menimpa suasana yang indah ini. Kembali berfokus pada keindahan alam yang memukau.

"Apakah di duniamu ada pemandangan seperti ini?" Aksa42 bertanya, memecah keheningan yang tengah melanda, membuatku kembali menoleh padanya dan menyadari bahwa senyumannya belum juga hilang.

3141 : The Dark Momentum [Selesai]Where stories live. Discover now