worst than drugs : "don't worry i got you".

3.8K 368 23
                                    

-13-

Hinata mengeratkan cengkramanya pada pegangan tasnya begitu keluar dari kantor para guru.

Dirinya menyusuri koridor yg mulai sepi, hinata menyandarkan punggungnya pada dinding.

'Kau punya urusan dengan seorang haruno sakura,kekuasaan keluarganya membuatmu mendapat ancaman di keluarkan'

Ucapan pria berambut perak itu terngiang-ngiang di kepalanya seperti sebuah rekaman yg di replay secara berulang sampai kepalanya seakan mau pecah mendengar hal yg sama.

"Aku tidak bermaksud begitu!!" sebuah teriakan muncul di antara koridor yg sedang tenang membuat hinata terhentak dan berjalan mengikuti suara yg tidak asing.

Rasa ingin tahunya membawanya kelorong sempit menuju gudang,mengikuti suara orang yang sedang bertengkar.

Dengan hati-hati hinata mengintip di celah dinding mendapati gadis berambut pink yg familiar dengan seorang pria berambut raven yang tengah berteriak-teriak entah meneriakan apa.

Hinata langsung menyimpulkan apa yg sedang terjadi 'sasuke mungkin menyuruh sakura untuk melakukan hal ini,dari awal sudah terlihat jelas bahwa sasuke dan bocah berambut merah yg namanya entah kora atau apalah adalah orang yg paling tidak menyukainya'.

Pemikiran itu membuat amarah hinata memuncak sampai hinata berpikir bahwa jika dia tidak menghajar sasuke saat ini mungkin dia akan meledak,dengan langkah yg memburu hinata berlari ke arah sasuke dan dengan spontan hinata mencengkram kerah kemeja sasuke.

"Aku memberimu kesempatan, hentikan semua ini"geram hinata.

Sasuke terlihat sedikit terintimidasi tapi dengan cepat mencoba meronta " apa maksudmu?"tanya sasuke mencoba melepaskan diri.

"Aku tau kau yg menyuruhnya..sejak awal kau lah yg paling tidak menyukaiku" jelas hinata tegas,matanya menatap lurus iris kelam milik sasuke mencoba mencari kebenaran.

"Aku memang membencimu tapi , Aku.tidak.punya.urusan.dengan.apapun.yg.terjadi.pada.kalian." bantah sasuke penuh penekanan pada setiap kata-katanya.dan akhirnya bisa melepaskam dirinya dan melangkah sedikit menjauh dari hinata.

"Aku yakin kau terlibat" geram hinata.

Sasuke terdiam,dan hinata bisa menyimpulkanya sebagai ya.

Sasuke melirik sakura "kenapa kau tidak menanyakanya pada orang itu?" tanya sasuke sinis lalu,dengan dinginya melangkah pergi menjauh dari sakura dan hinata.

"Apa dia menyuruhmu melakukan ini?" tanya hinata mencoba tetap bersikap baik pada sakura.

Sakura menunduk lalu menggeleng pelan dan oh,betapa inginya hinata merusak wajah cantiknya itu.

"Aku....."sakura tergagap berpikir apa yg harus dia katakan "aku ingin kau dikeluarkan".

" kau"geram hinata tak tahan dengan cepat melayangkan tinjunya,sakura merapatkan matanya dan berpaling dengan harapan semoga pukulan itu tidak sesakit yang dia bayangkan.

'BRAK'

Perlahan,sakura membuka matanya mencoba merasakan rasa sakit,tapi tidak.tidak ada rasa sakit atau apapun .dengan mata hijau nya sakura menatap dinding yg sekarang sudah sedikit retak dengan tangan hinata yg bercucuran darah di sela jarinya yg merapat.

Dan sakura tak bisa mengelak bahwa hatinya terasa sesak oleh rasa bersalah yg memenuhi dadanya melihat cara gadis hyuga itu menatapnya dengan penuh kekecewaan.

Hinata hanya menghela nafas kesal, ingin sekali baginya menghajar sakura saat ini tapi mengingat bahwa kemarin malam gadis itu adalah orang yg menangis di hadapanya seperti orang gila,hinata mengurungkan niatnya dan memilih untuk melangkah pergi.

worst than drugs(end)Where stories live. Discover now