worst than drugs : "white lies"

3.9K 338 26
                                    

-12-

Naruto mengaku kalah,tidak.bukan pada sasuke tapi pada dirinya sendiri.

Dia tak ingin menyangkal lagi,entah berapa kali naruto mengatakan hal-hal bodoh pada dirinya sendiri saat bersama hinata.

'Hanya karena jantungmu berdetak lebih cepat bukan berarti kau menyukainya'

'Hanya karena kau merasakan sesuatu menggelitik perutmu setiap melihat dia tersenyum bukan berarti kau menyukainya'

'Hanya karena kau merasa dadamu sesak saat melihatnya menangis bukan berarti kau menyukainya'

Itulah sangkalan-sangkalan yg naruto lakukan untuk memastikan bahwa dirinya tidak berakhir menyukai seorang gadis bermasalah bernama  hyuga hinata.

Tapi dia gagal,senyuman milik hinata selalu berhasil mematahkan sangkalan apapun yg ada di pikiran uzumaki naruto.

Dan disinilah dia sekarang,berdiri bersama hinata sambil memegang sebuah lampion.

"Apa yg kau tulis?" tanya hinata sambil membaca tulisan di lampion harapan milik naruto.

"Semua orang bahagia" hinata membaca tulisan naruto perlahan "apa?serius?" tanya hinata mengerutkan keningnya.

"Begitulah"

"Kau terlalu naif" ejek hinata.

Sebelum naruto sempat menjawab hinata sudah menerbangkan lampionya bersamaan dengan milik orang-orang lain.

Naruto menatap hinata yg juga menerbangkan lampion miliknya. Gadis itu tampak lelah,tapi menikmati pemandangan langit yg dia lihat malam ini.

Cahaya dari lampion membuat kulit hinata terlihat bersinar, dan entah kenapa dia masih terlihat menarik meski dengan luka di wajahnya.

Malam ini,bagi naruto ada sesuatu yg lebih menarik daripada lampion.

"Berhenti menatapku,rasanya canggung sekali" gumam hinata masih tetap menatap langit yg penuh dengan cahaya terang.

"Apa?" tanya naruto tersentak.

"Apa lebamnya telihat seburuk itu?" tanya hinata salah paham.

"Tidak,bukan itu maksudku"

"Lalu?"

"Itu.." Naruto mengedarkan pandanganya mencari alasan."lampion ku jatuh!" teriak naruto menunjuk pada lampion miliknya yg menurun sebelum akhirnya jatuh.

"Tidak akan terkabul,sudah kubilang permintaanmu terlalu naif" tukas hinata menahan tawa.

"Lalu apa yg kau minta? Kenapa punyamu terbang?" tanya naruto mengabaikan ejekan hinata.

"Permintaanku akan terkabul,aku ingin mengendarai mobilmu malam ini"jelas hinata.

" apa?"tanya naruto tidak percaya dengan apa yg dia dengar.

Hinata tersenyum "kau akan mengabulkan permintaanku kan ?" tanya hinata.

--

"Kau yakin kau bisa mengendarai mobil?" tanya naruto.

Hinata memegang erat setirnya "agak berbeda dgn milik kakaku,tapi aku yakin cara mejalankanya sama saja"

"Tolong jangan merusaknya aku mencintai mobil ini lebih dari hidupku," ujar naruto was-was .

"Kalau begitu diamlah,aku tidak bisa konsentrasi" tukas hinata.

Naruto tidak tau kemana tujuan hinata tapi dia tak terlalu memperdulikan hal itu,kini perhatianya tertuju pada gadis disampingnya yg terlihat fokus dengan sedikit ekspresi khawatir.

worst than drugs(end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang