worst than drugs : "but another light always come up"

3.9K 367 7
                                    

-10-

Hinata membenamkan dirinya pada bantalan empuk di sofa. Jam kecil di dinding sudah menunjukan pukul 10.00 malam.

Hari ini adalah hari yang berat.

Mata sembab nya menyusuri setiap benda baru yg di beli neji untuk menggantikan barang-barang yang rusak ,atau lebih tepatnya dirusak.

Mengingat bagaimana neji memperoleh uang untuk membeli hal-hal ini membuat hinata bergidik. Neji jauh lebih kuat dan lebih keras kepala darinya,sebuah ancaman juga tidak akan mempan untuknya...jadi kenapa dia melakukan hal sejauh ini?.

Mungkin neji sudah terlalu lelah dan mengambil jalan pintas.

Tapi asumsinya tidak cukup kuat untuk membuatnya berhenti menyalahkan diri sendiri, bagaimanapun juga dialah yg seharusnya ada di tempat menjijikan itu.

Hinata berharap semua yang dilihatnya hari ini hanya mimpi dan dia bisa kembali pada masa-masa kemarin dimana semuanya menyenangkan.

Tapi semakin memikirkanya hinata sadar bahwa masa kemarin lah yang bagaikan mimpi. mimpi indah yang di hancurkan seakan seseorang menamparnya agar sadar bahwa kehidupan yg dia miliki sebenarnya hanyalah kehidupan yg tak lebih dari seonggok sampah.

Meski hanya dengan membayangkan semuanya rasanya itu sudah cukup untuk membuatnya merasa sekarat.

Sekarang bagaimana?apa yang harus di katakanya pada neji begitu dia pulang?apa dia bisa menganggap semua ini seolah tidak pernah terjadi ?tidak.bayangan-bayangan tadi siang terlalu menjijikan baginya sehingga bisa membuatnya terjaga malam ini.

Minta maaf?tapi untuk apa?hinata tidak tau mana yg salah ataupun mana yg benar.

Satu-satunya hal yg bisa dia syukuri hanyalah fakta bahwa hanabi tidak ada disini hari ini untuk menyaksikan keadaan keluarganya yang kembali berantakan.

Dering handphone nya mengintrupsi kegiatan hinata dan dia mendapati nama naruto di layar ponselnya. dengan cepat hinata menyentuh simbol hijau untuk menjawabnya.

Klek.

Suara pintu yg terbuka membuat hinata menoleh untuk mendapati neji yang berada di ambang pintu dengan keadaan yg berantakan.

Ponsel hinata yg masih dalam keadaan menyala pun jatuh ke bantalan empuk di sofa.

Dan hanya perlu beberapa detik untuk membuat hinata sadar bahwa hal terburuk akan terjadi hari ini.

Neji mabuk.

Dia mabuk dalam keadaan kacau, artinya yg dia akan lakukan selanjutnya adalah menghancurkan segalanya.

Segalanya termasuk dirinya.

Dengan tubuh yg gemetar hinata mencoba berlari namun neji jauh lebih cepat dengan menarik tanganya dan memojokanya ke dinding.

Rasa sakit di punggungnya begitu tubuhnya menghantam dinding tidak terlalu berpengaruh baginya,yg membuatnya takut saat ini hanyalah mata bulan neji yg seakan di tutupi awan malam.

Begitu gelap dan dingin namun sekaligus seakan tebakar oleh kemarahan sampai hinata bisa merasakan panasnya.

  Jika malaikat memang ada bisakah dia menyelamatkanya dari neraka ini?

"Kau pikir aku melakukanya untuk siapa hah?aku,menggantikanmu.." suara berat neji tidak terdengar berteriak atau meninggi tapi terasa menusuk seperti pedang es "aku menggantikanmu yang bahkan tidak melakukan apapun untuk membuat semuanya lebih baik ,lihatlah sekarang..tidakkah menurutmu kehidupan kita membaik?!"teriak neji mengarahkan padanganya pada barang-barang baru yg dibelinya dengan bangga.

worst than drugs(end)Where stories live. Discover now