worst than drugs : "when the moon meet the sun"

12.8K 469 16
                                    

-1-

"Kakaaaaaakkkk~~~ayooo banguuunnn " teriak hanabi sambil melompat-lompat di atas tubuh kakaknya.
Hinata mengerjapkan matanya dan mendapati cahaya matahari pagi menyorot langsung ke wajahnya,merasa cahaya mentari membuatnya buta hinata menggulingkan tubuhnya membuat hanabi yg menindihnya jatuh.

"Hello" sapa hinata pada adiknya dengan senyuman sambil bangkit dari tempat tidur.

"It's me..." jawab hanabi menyanyikan lagu adele.

Hinata hanya tertawa sebentar meninggalkan hanabi yg masih terbaring di ranjang miliknya dan ketika dia sudah yakin hanabi tidak melihatnya, senyumnya hilang.

Setelah menuruni tangga sambil membereskan rambutnya yg berantakan hinata berhenti di depan sebuah pintu. membukanya perlahan dan bau alkohol yg kuat menyeruak keluar begitu pintunya terbuka dan menusuk indra penciuman hinata.

Ibunya masih terbaring disana, seperti orang mati. Dengan beberapa botol sake yg sudah kosong tergeletak di kamar itu sembarangan.

"Mama,,kau libur hari ini?"tanya hinata pelan kurenai hanya mengangguk sebagai jawaban namun tatapanya masih terpaku pada tanganya,seakan dia tidak menyadari hinata ada di ambang pintu kamarnya.

Hinata tidak suka ini,dia lebih suka ibunya pergi bekerja.

Karena saat itulah ibunya tersenyum seperti orang normal,seperti orang normal lainya wanita itu mengobrol, tertawa dan membuat lelucon, kurenai adalah seorang host di sebuah reality show tv kabel ,sehingga hinata bisa mendengar tawa ibunya dan melihat ibunya bersikap seperti manusia pada umumnya tiap jam 3 sore di layar tipis itu.

Tapi semua itu berbeda dengan apa yang dia lihat di rumah. Wanita itu pulang tanpa menyapa hinata maupun kakaknya neji,bahkan tidak pada hanabi..dia berlalu begitu saja ke kamarnya,meminum sake sebanyak yg dia mau, lalu kembali pada depresi nya,menangis sepanjang malam sampai pagi berikutnya dan kembali menjadi wanita menyenangkan di acara tv.

Dia bahkan tidak pernah memasak untuk keluarganya. Tidak lagi setelah 2 tahun lalu.

PRANG!

Hinata mendengar suara berisik sehingga dia berlari terburu-buru menuju suara menjengkelkan yg berasal dari dapurnya, dia mendapati alat pemanggang roti yg tergeletak dalam keadaan berantakan di lantai.

"KENAPA TIDAK ADA YG BERGUNA DI RUMAH INI!"teriak neji suaranya menggema di seluruh ruangan. 

Hinata menghampiri neji dengan frustasi "bisa kau berhenti menghancurkan sesuatu?!kau membuatnya semakin rusak" hinata berbisik tapi masih menunjukan amarah di nada suaranya.

"OH,bagaimana denganmu?SEBAIKNYA KAU BUAT DIRIMU LEBIH BERGUNA"teriak neji namun yang ia dapatkan adalah pukulan tepat di rahangnya.

"Berhenti berteriak,hanabi mungkin mendengar" desis hinata. Neji mengatur nafasnya berusaha tenang,namun terlambat. Hanabi berdiri disana,menatap kedua kakaknya dengan bingung.

"Umh..jangan khawatir hana, aku hanya tak sengaja merusak pemanggang rotinya" neji beralasan lalu sebelum hanabi merespon apapun neji sudah berlari keluar dengan alasan dia terlambat berangkat kerja.

Hanabi memburu memeluk hinata setelah neji menghilang.
"Semuanya baik-baik saja kan?" Tanyanya menatap kakaknya dengan mata bulatnya yg jernih. Hinata hanya mencoba memaksakan dirinya tersenyum .

"yups,jangan khawatir".Dan itu mungkin kebohongan yg sudah 1000 kali ia ucapkan pada adiknya.

Tidak ada yang baik-baik saja hanabi.

  Semuanya berubah begitu ayahnya meninggal dua tahun yang lalu dengan meninggalkan hutang yg jumlahnya tidak sedikit ,ibunya menjadi depresi dan pemabuk membuat dirinya terjebak dalam lubang yang dia buat sendiri tanpa mencoba keluar dari lubang itu.
  Kakaknya neji,yang harusnya melanjutkan kuliahnya membatalkan niat itu dan bekerja untuk membantu melunasi hutang keluarganya, namun dia menjadi pemarah dan menyalahkan apapun untuk apapun yg dia alami dalam hidupnya.
tidak ada lagi neji yang tertawa hanya karena acara komedi.
tidak ada lagi neji yang melakukan prank kecil pada adik-adiknya.
tidak ada lagi neji yang melatih hinata beladiri agar adiknya terhindar dari pelecehan.

worst than drugs(end)Where stories live. Discover now