Chapter 24

5.3K 586 4
                                    

Sebelum ke cerita, aku mau ngasih tahu sesuatu dulu.
Entah ini masih ada yg belom ngeh, atau nggak baca, tapi buat yang nagih part 'bikin dedek' (?) Itu sebenarnya udah di part sebelumnya:v waksss XD cuman gak kasat mata XD XD
tapi baca aja sok ke part sebelumnya :"

jadi please jan nagih mulu ntar author malah tergoda(?) Bikin yg plus plus XD wakakakak :v :v
*plak plak plaakk

Oke kita langsung aja mulai ke cerita!

Happy reading~

Jangan lupa voment :-*







--------











Jam masih terlihat menunjukkan pukul 6 pagi. Namun suasana disetiap penjuru kota Seoul sudah mulai terlihat ramai. Semua orang terlihat bersemangat memulai aktifitas mereka hari ini.

Setiap kendaraan umum mulai dipadati oleh orang-orang meskipun hari masih pagi.

Di salah satu rumah mewah yang terletak di kawasan Seoul, sebuah keluarga kecil terlihat sedang menikmati sarapan mereka.

Seorang anak kecil yang duduk didepan kedua orangtuanya pun terlihat bersemangat menyuapkan makanan kedalam mulut mungilnya.

"Makananmu tidak habis?" Ucap seorang laki laki kepada wanita yang duduk disampingnya.

"Aku tidak berselera." Ucapnya sesaat setelah meneguk habis segelas air.

Pria itu menghela napasnya berat.
"Hyunjin-ah, makanlah yang benar. Astaga, ini sudah lebih dari seminggu. Jangan terlalu memikirkan pekerjaanmu. Bahkan ibumu saja menyuruhmu untuk beristirahat." Ucap Yoongi.

Bagaimana tidak, sudah lebih dari seminggu ini Hyunjin hanya makan beberapa sendok nasi saja dan itu pun harus dengan paksaan. Ia terlalu menyibukkan diri dengan pekerjaannya hingga melupakan kesehatannya. Akhir akhir ini di perusahaannya banyak proyek besar dengan perusahaan luar negeri. Jadi Hyunjin berusaha bekerja keras agar proyek itu bisa berjalan dengan baik. Apalagi ia adalah puteri dari CEO perusahaannya.

"Aku akan istirahat saat pekerjaanku sudah selesai." Ucap Hyunjin.

"Kau sibuk berkutat dengan pekerjaanmu hingga larut malam. Sekarang beristirahatlah, kau bisa ke kantor besok." Ucap Yoongi. Pria itu terlihat khawatir.

"Appa benar, eomma. Eomma bisa sakit." Timpal Yoonjae yang baru saja selesai sarapan.

Hyunjin tersenyum. "Eomma baik-baik saja. Kkeokjeongma."

Kemudian Hyunjin segera berdiri dan memakai tasnya.


Buukkk




"Akkhh..."

"Gwaenchanna?" Ucap Yoongi khawatir sembari menahan tubuh Hyunjin yang hampir terjatuh. Pria itu memegang kedua bahu Hyunjin.

"Eomma gwaenchanna?" Ucap Yoonjae.

"Ah, aku baik-baik saja. Hanya tersandung kaki meja." Ucap Hyunjin pelan sembari tersenyum tipis.

"Kau yakin? Sekarang kau malah terlihat pucat." Ucap Yoongi.

Hyunjin melepaskan tangan Yoongi yang berada di kedua bahunya.
"Aku baik-baik saja."

"Aku tidak yakin. Kau beristirahat saja dirumah. Aku akan menemanimu."

"Aniya, aku masih bisa pergi. Lagipula kau juga harus ke kantor. Abeonim bisa marah."

"Tapi---"

"Ini sudah siang. Kita harus cepat. Yoonjae-ah, Kajja berangkat." Ucap Hyunjin sembari berjalan mendekati Yoonjae dan langsung menggandeng tangan anak itu.

Our Life ✔Where stories live. Discover now