Chapter 9

5.8K 705 4
                                    

Hyunjin nampak mengedarkan pandangannya ke sekelilingnya. Ia tengah mencari keberadaan Yoongi, namun sampai saat ini pria itu juga tak kunjung menampakkan batang hidungnya.

"Kau yakin dia akan datang?" Tanya seorang pria yang berdiri disebelahnya. Jimin menatap Hyunjin khawatir. Pasalnya gadis itu berkali-kali meremas jari-jari tangannya. Gadis itu pasti kedinginan.

"Dia sendiri yang memintaku kemari. Lagipula jika dia tidak akan datang, dia pasti akan segera menghubungiku." Ujar Hyunjin pelan.

Jimin membuang napasnya. Beberapa detik kemudian ponsel miliknya bergetar. Pria itu segera merogoh kantung jaketnya dan meraih benda tipis itu.

Kibum sunbae is calling...

Ia segera menggeser tombol berwarna hijau pada layar ponselnya begitu melihat nama salah satu rekan kerjanya disana. Pasti ada sesuatu yang penting.

"Nde, sunbaenim?"

"..."

"Nde? A-arasseoyo. Aku akan segera kesana." Ucap Jimin sebelum akhirnya menutup panggilannya.

"Wae geurae?" Tanya Hyunjin pelan.

"Ada seorang pasien yang mengalami kecelakaan dan harus segera dioperasi. Saat ini Namjoon sunbae tidak bisa menanganinya, dia juga sedang melakukan operasi pada pasien lain. Jadi sepertinya aku harus membantu salah satu rekanku."

"Jinjja? Kalau begitu pergilah. Kau harus segera kesana."

"Tapi kau.."

"Gwaenchanna. Sebentar lagi Yoongi akan kemari."

"Baiklah."
Sebelum pergi, perlahan Jimin melepaskan jaketnya dan kemudian menyampirkannya dibahu Hyunjin.

"Pakailah. Kau pasti kedinginan." Ucap Jimin.

"Yaakk.. kau membutuhkannya, Jimin-ah. Aku tidak apa-apa." Ucap Hyunjin.

Jimin tersenyum. "Gwaenchanna. Kau lebih membutuhkannya. Baiklah. Aku harus segera pergi." Ucap Jimin sembari melangkahkan kakinya meninggalkan Hyunjin. Pria itu sedikit berlari.

Sekitar 15 menit kemudian Hyunjin masih belum melihat Yoongi.

"Apa dia lupa?" Gumamnya. Ia mengecek ponselnya dan tidak menerima notifikasi apapun.
Saat ia hendak memasukkan kembali ponselnya kedalam tas, tiba-tiba benda itu bergetar.
Hyunjin segera melihatnya.
Dilihatnya ia menerima sebuah pesan. Dari Yoongi.

From : Makhluk Albino

Aku tidak bisa kesana. Tiba-tiba ada rapat. Maaf.

Hyunjin mendesah kecewa. Ia segera menelpon Yoongi.

Nomor yang Anda tuju sedang tidak aktif---

Hyunjin langsung mematikan panggilannya. Ia membuang napasnya dan segera pergi dari sana.

"Min Yoongi bodoh!" Desisnya. Ia menendang kerikil yang berada dihadapannya.

"Eoh? Ige.. mwoya?" Ucapnya peln sembari mengambil sesuatu yang tergeletak ditanah.
Sebuket bunga.

"Sepertinya seseorang membuangnya. Sayang sekali." Gumamnya. Dilihatnya beberapa kelopak bunga itu nampak berserakan.

"Aish.. kuharap si bodoh itu memberiku bunga seperti ini dan meminta padaku." Ucap Hyunjin. Ia kemudian membawa buket bunga yang ditemukannya itu ke mobilnya.

"Untung saja ada Jimin.." gumamnya. Kemudian ia kembali teringat pada kejadian beberapa waktu lalu.

"...kurasa a-aku.. menyukaimu. Ani! Bahkan lebih dari itu. Kurasa.. aku mencintaimu."

Our Life ✔Where stories live. Discover now