Chapter 17

5.9K 615 21
                                    

"Jimin menitipkan ini padaku. Dia ingin aku memberikannya padamu."

Hyunjin menatap sebuah kotak berwarna merah yang berada diatas mejanya.
Perlahan ia membuka penutupnya.

Ia menahan napasnya.
Ia melihat sebuah gelang berlian disana.

"I-ini..."
Ia menggantungkan ucapannya dan mengambil gelang itu.

"Yeppeuda.." gumamnya. Kemudian matanya teralih pada sebuah sticky notes yang terdapat didalam kotak.

Ini adalah hadiah pernikahanmu.
Maaf karena aku tidak bisa memberikannya langsung kepadamu. Dan.. maaf. Aku baru bisa memberikannya sekarang.
Kuharap kau menyukainya.^^

Park Jimin

Hyunjin tersenyum tipis.

"Bodoh. Melihatmu kembali dengan keadaan baik-baik saja sudah menjadi hadiah pernikahanku." Gumamnya.

Ddrrtt.. ddrrtt..

Tiba-tiba ponselnya bergetar.
Ia segera mengambil benda itu yang berada diatas meja miliknya.

Kedua matanya seketika membulat.

"Kenapa baru menghubungiku sekarang?! Apa kau tidak tahu aku sangat mengkhawatirkanmu, hah?!"
Bentak Hyunjin begitu ia mengangkat panggilannya.

Orang yang memanggilnya diseberang sana terkekeh pelan.
"Woahh.. apa kau begitu khawatir padaku, eoh? Kalau begitu aku akan sering-sering melakukan ini." Kekehnya.

"Yaakkk!!!"

"Ahaha. Aku bercanda. Ah, apa kau sudah menerima hadiah dariku?"

"Eoh. Namjoon tadi memberikannya padaku."

"Mwo? Tadi? Aish.. dia itu. Padahal aku memberikannya sebelum aku berangkat ke bandara. Aish.. jinjja."

"Lalu kenapa kau tidak memberikannya langsung padaku?!!" Bentak Hyunjin tiba-tiba hingga tanpa disadarinya orang yang berada di seberang sana terlonjak kaget.

"Aish.. kau sendiri bahkan tahu kalau aku tidak ada niat sama sekali untuk memberitahumu. Aku hanya takut hubunganmu dan Yoongi semakin parah. Saat itu kalian bertengkar kan?"

"Eoh. Tapi dia tidak marah saat aku pergi mengejarmu kesana."

"Geurae? Baguslah. Ah, ya. Apa kau suka hadiahnya?"

"Hm. Aku sangat menyukainya. Gomawo, Jimin-ah. Gelang ini pasti sangat mahal." Ucap Hyunjin sembari melirik gelang yang berada ditangannya.

"Tentu saja. Yaakk.. harga gelang itu 8 kali lipat lebih mahal dari gajimu. Arra?! Jadi pastikan kau tidak menghilangkannya!"

"Astaga, yang benar saja. Ini hanya gelang berlian biasa."

"Yaakk!! Jika kau tidak suka, kembalikan padaku!! Aish.. kau benar-benar tidak tahu berterima kasih!"

Mendengar itu, Hyunjin tertawa.
"Yakk.. daripada aku mengembalikan gelang ini padamu, aku lebih baik menjualnya saja."

"M-mwo?!! Yakkk... andwae!!! Aish..."

"Haha. Aku bercanda. Aku tidak mungkin menjualnya begitu saja. Ini pemberian darimu. Mana mungkin aku menjualnya."

Tanpa disadari Hyunjin, diseberang sana Jimin tersenyum.
"Arasseo. Aku memegang ucapanmu. Awas jika sampai kau melanggarnya."

"Arasseo. Ah, yakk.. kenapa dari kemarin tidak menghubungiku, eoh? Apa kau menghilangkan ponselmu lagi?"

"Aniya."

Our Life ✔Where stories live. Discover now