Chapter 22

6K 648 18
                                    

Awas typo!



Happy reading~~~




Jangan lupa klik tanda

Okeyyy???






————









Pagi ini hujan mengguyur kota Seoul. Tidak deras, namun cukup membuat setiap penghuni rumah semakin betah berada dibalik selimut yang membungkus tubuh mereka. Melarang setiap hawa dingin yang berusaha mendekati pori-pori kulit.

Hal ini juga membuat sebagian dari mereka malas untuk memulai aktifitas. Beruntung hari ini adalah hari Minggu. Jadi mereka bisa menghabiskan waktu mereka didalam selimut itu sedikit lebih lama.

Yoongi semakin menaikkan selimut hingga hampir menutupi lehernya. Kedua matanya masih terpejam. Pria itu semakin mengeratkan rangkulan tangannya pada pinggang seorang wanita yang tidur disampingnya. Kedua mata Yoongi perlahan terbuka.
Dilihatnya Hyunjin masih memejamkan matanya. Ia menggunakan tangan Yoongi sebagai bantalnya.

Yoongi kemudian menyingkirkan beberapa helaian rambut yang menutupi wajah Hyunjin dan menyampirkannya ke belakang telinganya.
Yoongi tersenyum tipis.

Samar-samar ia merasa tubuh Hyunjin bergerak pelan di dalam rengkuhannya. Kedua alisnya saling bertaut.
Melihat itu, Yoongi semakin menaikkan selimutnya hingga menutupi leher Hyunjin.

'Dia pasti kedinginan.'
batin Yoongi.

Ia kemudian melihat kearah jendela yang masih menampakkan butiran-butiran air hujan yang masih berjatuhan dari langit.

"Nngghh... kau sudah bangun?" Tanya Hyunjin dengan suara khas bangun tidurnya.

Yoongi menoleh padanya. Pria itu tersenyum.
"Morning, baby.." ucapnya kemudian mencium kening Hyunjin.

Hyunjin berdecak lalu terkekeh. Ia memutar bola matanya.
"Rayuan yang bagus, Tuan Min." Ucap Hyunjin.

Yoongi terkekeh pelan. Ia kemudian mencubit pipi Hyunjin gemas.

"Kau sudah bangun daritadi?" Tanya Hyunjin.

Yoongi nampak berfikir. "Hmm..mungkin sekitar 5 menit yang lalu. Entahlah.. aku terlalu sibuk memandangi wajahmu sampai lupa waktu." Ucapnya.

Hyunjin menggigit bibirnya.
"Aish.. aku serius, Min Yoongi!"
Ucap Hyunjin. Ia memukul dada bidang Yoongi cukup kuat.

"A-awhh.. yakk.."

"Kenapa tidak membangunkanku?" Tanya Hyunjin. Ia kemudian mendudukan tubuhnya dan melirik jam yang berada diatas nakas.

7:10 AM

"Kau terlihat sangat kelelahan. Aku tidak tega membangunkanmu." Ucap Yoongi.

"Alasan yang bagus. Tapi aku harus membuatkan sarapan." Ucap Hyunjin sembari menggulung rambutnya keatas. Ia kemudian beranjak dari ranjang dan segera melangkahkan kakinya keluar kamar.

"Yakk.. kau tidak ingin membangunkanku?" Tanya Yoongi begitu Hyunjin menyentuh handle pintu kamar.

"Kau sudah bangun. Bodoh."
Ucap Hyunjin sebelum akhirnya benar-benar keluar dari kamar.

"Mwoya?! Yakk apa kau baru saja mengumpatiku?!" Protes Yoongi dari dalam kamar yang terdengar samar oleh Hyunjin. Ia terkekeh pelan.

Sebelum ia pergi ke dapur, ia menyempatkan dirinya untuk pergi ke kamar Yoonjae. Dilihatnya anak itu masih tertidur di ranjangnya.
Wajahnya terlihat damai sekali.

Our Life ✔Where stories live. Discover now