13

2K 368 24
                                    

Rose berteriak panik ketika tiba-tiba June tergeletak lemas di dekat kakinya. Apa June telat makan? Tapi dia baru saja mengisi perutnya. Atau mungkin keracunan sianida yang sebenarnya ingin dia berikan tapi tak jadi?

Bobby terlihat bingung dengan mulut terbuka. Apa June mati karena terlalu awkward? Apa ini salahnya? Seingatnya dia ini kelinci bukan ular beracun. Sedangkan disaat bersamaan Chan hanya bisa menahan senyumnya ketika yang lain panik.

Rose segera meninggalkan uang dan meminta Hanbin dan Bobby untuk mengangkat June ke mobil. June harus segera dibawa ke rumah sakit, siluman pun harus segera diobati bila pingsan seperti ini.

"Rumah sakit, ayo cepet" teriak Rose

"sabar-sabar" Chan masih senyum-senyum tak jelas, sungguh tupai sialan

"sabar gimana sih, June pingsan!" muka Rose memerah, antara panik dan menahan marah. Bagaimana bisa Chan masih senyum-senyum tidak jelas ketika temannya pingsan?

"bawa ke kucing aja" kata Chan dengan muka santai




***


"kok dia bisa pingsan begini sih? Biasanya jatoh kepala dulu juga gapapa" kata si Kucing setelah memeriksa June, aneh memang, temannya itu bukan servanm lemah

Chan tertawa nyaring begitu alasan sebenarnya June bisa pingsan muncul di kepalanya. Yang lain melihat dengan kebingungan karena tiba-tiba siluman kurang ajar itu tertawa. Beberapa saat kemudian para servanm sadar setelah melihat Chan menunjuk ke arah Bobby.

Sebenarnya bau badan Bobby hanya bisa dicium dengan jelas oleh servanm, jadi Rose dan yang lain tidak mengerti apa yang terjadi. Apalagi Jisoo yang sudah tersihir, Bobby tak mandi 3 hari pun masih terasa wangi.

Rose masih setia duduk di samping June yang terbaring dengan mata tertutup. Tak pernah disaksikannya June yang seperti ini kecuali saat tidur, biasanya June akan mengganggunya, membuat masalah dengannya.

Chan tiba-tiba menghentikan tawanya setelah melihat wajah Rose. Ikatan Servanm dan Holder-nya memang kuat. Tapi Chan tak tahu Rose seperti itu karena ikatannya dengan June atau memang karena hatinya sendiri.

Dike si kucing mengikuti arah pandang Chan dan segera tahu, dia mengajak yang lain keluar dari ruangan dan membiarkan Rose berdua dengan June. Saat ini dia memang servanm yang bebas, tak memiliki holder, tapi dia tahu karena dia pernah merasakannya juga.

"love the star~ love the mo—"

Setelah mendengar nada dering, Rose langsung saja mematikan ponselnya. Benar, Rose mematikan ponsel bukan sekedar mematikan panggilan yang belum sempat dijawab. Karena panggilan itu dari Taeyong.

Rose menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan, hidupnya benar-benar kacau beberapa hari ini. Kemudian dengan perlahan dia meletakkan kepalanya di dekat tangan June dan tertidur.





***



"eh kebo gua dah bangun" kata June setelah melihat Rose menyangkat kepala dan mengusap mata

Rose menatap June datar, jadi inikah cowok yang dia tunggu agar siuman? Jadi inikah cowok yang tadi sempat pingsan? Gila saja, sekarang dia sudah terlihat segar bugar dan kembali menjadi orang yang menyebalkan.

"bego! Kok lu bisa pingsan sih?!" Rose memukul lengan June, dia tak bisa memungkiri kalau dia khawatir

June terkisap, pukulan Rose benar-benar pelan, tak seperti biasanya. Juga, walaupun Rose berteriak tetapi matanya berkaca-kaca.

"hey, I'm fine" June tak tahu harus menjawab apa

"fine your ass!" sekali lagi, Rose berteriak. Dia tak bisa mengendalikan emosinya, baik-baik saja? Apa yang baik-baik saja? June tadi pingsan di depannya

"it's okay" June menarik Rose pelan ke dalam pelukannya dan isakan nulai terdengar

Ini kali ke dua June mendengar isakan Rose, dia tak menyangka Rose akan menangis karena dirinya. Dan kali ini June bisa benar-benar menenangkan Rose dengan pelukannya.






"Oops! Silahkan dilanjutkan" Chan menutup mulutnya setelah membuka pintu dan melihat Rose yang kini sudah berada di ranjang dengan June yang memeluknya

"June!!! Kok lu meluk gua sihhh?!!"









TBC

Sassy Servanm; Junros | √Where stories live. Discover now