08

2.3K 399 22
                                    

Mature content bosque, jika tak suka lebih baik dilewati. Terimakasih.









***









'cowok sialan!' umpat Rose dalam hati

Rose mendekatkan badannya pada badan June, kedua tangannya mulai naik dan menggantung sempurna di leher cowok itu. Bibir merah mudanya dengan lembut mendarat dibibir June. Mata June membulat, apa yang dilakukan si nenek lampir padanya?

Jika Taeyong bisa mendapat ciuman di pipi dari cewek lain, Rose juga bisa mendaratkan bibirnya, bukan hanya dipipi bahkan dibibir cowok lain. Tapi tidak, pembalasannya belum cukup. June merasakan benda empuk milik Rose itu mulai bergerak, melumat bibirnya.

Sialan! June tak suka seperti ini, dia tak suka bila orang lain mengendalikan permainan. Tangan June mulai merambat ke pinggang Rose, menarik Rose semakin dekat ke tubuhnya dan mulai memperdalam ciuman, melumat bibir merah muda itu dengan perlahan.

Badan Rose seketika menjadi tegang, kenapa June membalas ciumannya? Ingin sekali dia menampar June sekarang juga tapi dialah yang membawa June dalam permainannya. Gila! Rose berciuman dengan siluman landaknya!

Saat Rose akan mengakhiri ciuman tersebut lidah June tanpa ijin masuk begitu saja ke mulutnya, bermain di dalam sana. Rose ingin mendorong June namun, sudut matanya melihat Taeyong berjalan mendekat. Akhirnya dengan terpaksa Rose membiarkan June bermain-main dan menutup matanya.

June terkejut Rose membiarkannya bermain sejauh ini, padahal dia sudah memprediksi akan mendapatkan tamparan super dari Rose sesaat setelah dia memasukkan lidahnya di mulut cewek itu. June tahu Rose hanya memanfaatkannya, tapi tak tahu Rose akan berbuat sampai sejauh ini hanya untuk membalas pacarnya.

Rose merasakan June semakin memperdalam ciuman, siluman itu mengambil kesempatan, sialan!  Rose tak ingin mengakuinya tapi June hebat dalam berakting. Atau mungkin bukan akting.

Ciuman mereka terlepas dengan paksa, Rose membuka matanya, hal pertama yang dilihat adalah Taeyong yang melayangkan tinjunya dengan keras ke muka June.

"Juneeee!" Rose berteriak ketika melihat June tersungkur, membuat orang-orang di dalam sana mengalihkan pandangan padanya, namun beberapa saat kemudian mereka tak peduli lagi dan melanjutkan kegiatan. Adegan seperti itu sudah terlalu biasa terjadi di sana.

Jisoo yang tak terlalu jauh dari sana segera menyusul ke sumber bunyi, dia tahu betul suara itu milik Rose. Bobby pun mengikutinya, begitu juga yang lain.

June yang merasakan rasa anyir dari sudut bibirnya malah tersenyum dan menatap Taeyong dengan tajam. Dalam sekejap June berdiri. Rose terlihat semakin panik, June terlihat seram, lebih seram daripada saat bersama Chanyeol tadi.

"bin, cepetan! Bahaya kalo si landak ngamuk" Bobby yang melihat ekspresi June dari kejauhan segera berjalan cepat mendekat, mendahului Jisoo yang tadi di depannya. Bukan main bila June marah, benar-benar seram.

"minggir-minggir" Hanbin—cowok yang tadi sempat marah saat June menyebut Bobby anjing—mencoba menerobos gerombolan manusia, mengabaikan berbagai cacian

Tinju June dengan cepat menghantam pipi kiri Taeyong, keras, sangat keras. Taeyong tersungkur di lantai, tanpa ampun June menarik kerah baju cowok itu, memaksanya berdiri kembali.

"June! Udah! Berhenti!" teriak Rose, June benar-benar mengabaikannya dan bersiap meninju Taeyong lagi.

"woi, berhenti lo" Bobby dan Hanbin menarik June sepenuh tenaga, membuat June melepaskan cengkeraman tangannya di kerah baju Taeyong dan batal melayangkan kepalan tangannya

June mencoba melepaskan diri dari hanbin dan bobby, tapi tak ada gunanya. Dia tak bisa melawan dua orang yang kekuatannya sebesar miliknya.

Taeyong perlahan berdiri dan mendekati Rose, "cewek gue murahan, bibirnya diobral ke cowok gak jelas"

Rahang Rose mengeras mendengar hal tersebut. Sedangkan June semakin keras berusaha lepas dari dua temannya, sepertinya tinjunya kurang keras.

Plakkk

Disaat Rose mengangkat tangannya untuk menampar Taeyong, tangan Jennie sudah mendarat dengan keras dipipi Taeyong. Kemudian Jisoo mendekat dan memberikan tamparan ke dua. Rose

Bobby dan Hanbin yang memegangi June segera berpindah memegangi Jisoo dan Jennie. June yang sudah bebas membatalkan niatnya memukul Taeyong, sepertinya tamparan teman-teman Rose sudah cukup. June merinding, cewek yang marah benar-benar seram.

Rose melihat cewek yang tadi bersama Taeyong berjalan mendekat dengan dua penjaga di depannya.

"kamu nggak papa?" tanya cewek itu sambil memegang lembut pipi Taeyong dan memandang Rose tajam

"punya mata dijaga ya!" ucap jennie

"seret mereka keluar" kata cewek itu kepada sang penjaga

"baik nona" sepertinya dia berpengaruh di tempat ini sampai-sampai dua penjaga yang biasanya susah disogok saja menuruti perintahnya, mencoba menarik June dan yang lain keluar

"lepas, kita bisa keluar sendiri!" akhirnya Rose mengeluarkan suaranya dan secara spontan menarik June keluar, disusul oleh teman-temannya.






TBC

Sassy Servanm; Junros | √Où les histoires vivent. Découvrez maintenant