[46] Memilih

284K 21.5K 1.7K
                                    


*deleted*

“Ini nggak bisa dibiarin!” Iko berkata sambil menghempaskan diri di sofa ruang tamu Satya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Ini nggak bisa dibiarin!” Iko berkata sambil menghempaskan diri di sofa ruang tamu Satya. “Kalian nggak geregetan apa lihat sikap Malik sama Ethan yang saling ngalah gitu?”

“Gue juga gemes sendiri liatnya. Complicated banget hubungan mereka sama Dara,” komentar Satya yang ikut duduk di sebelah Iko. “Kalo menurut lo gimana, Rul?”

Tidak ada jawaban untuk waktu yang cukup lama. Satya menoleh ke arah dapur, karena beberapa waktu lalu Arul meminta izin untuk mengambil minum.

“Rul?” panggil Satya lagi. Ia kemudian bangkit untuk menghampiri karena curiga.

Dan benar saja. Sesampainya di dapur, ia mendapati Arul sedang bermain dengan pajangan magnet yang menempel di kulkas.

“Heran gue sama lo. Demen banget main ginian!” tegur Satya sambil menjauhkan Arul dari benda-benda itu. “Si Angel ngambek seharian gara-gara lo berantakin susunannya kemarin. Jangan nyusahin gue lagi, dong!” kesalnya, sambil mengembalikan pajangan-pajangan magnet itu ke susunan awal.

“Gue cuma bantu rapihin,” kata Arul beralasan.

“Ini namanya lo berantakin!” Satya kemudian mendorong Arul menuju ruang tamu. “Kita lagi bahas hal penting. Jangan bercanda dulu!”

“Pusing sendiri gue mikirnya,” keluh Iko yang kini sudah berbaring di sofa sambil menumpu kepala dengan kedua tangannya. “Ribet banget deh mereka. Segala suka sama cewek yang sama. Perasaan, kasusnya nggak seribet ini waktu gue sama lo sama-sama suka Diana.”

“Ya bedalah,” sahut Satya sambil menepuk-nepuk kaki Iko agar memberikannya tempat untuk duduk di sofa. “Kalo kasus Diana, kita terang-terangan bersaing. Nah kalo Malik sama Ethan diem-diem saling ngalah. Saling mengorbankan perasaan buat sahabat sendiri. Yaampun, tiba-tiba gue jadi pengin nangis.” Satya pura-pura terisak sambil menyeka sudut-sudut matanya.

“Harusnya lo juga kayak mereka waktu tahu gue suka sama Diana!” ujar Iko sambil menendang pelan punggung Satya.

“Duduk yang bener lo!” Satya memukul kaki Iko. “Nggak sopan banget lo sama tuan rumah!”

Iko terbahak, namun sama sekali tidak berniat untuk bangkit dari posisi berbaringnya.

“Jadi gimana?” Arul ikut bersuara sambil bersandar di sofa yang dekat dengan kepala Iko. “Kita harus rencanain sesuatu biar situasinya nggak seribet ini. Kalo dua-duanya saling ngalah gitu, gue malah takutnya Dara disamber Gino duluan. Nggak rela gue!”

“Sama!” Satya ikut berpendapat. “Gue juga nggak rela lahir batin! Udah cukup Ethan ngalah dari kelas sepuluh sama Gino. Salah Gino sendiri kenapa lama banget nggak nembak Dara!”

“Gue punya ide!”

Satya dan Arul sama-sama tekejut karena suara nyaring Iko yang tiba-tiba. Bahkan, Iko kini sudah mengubah posisinya menjadi duduk, kemudian memandang kedua temannya dengan tatapan meyakinkan.

“Ide apaan?” tanya Arul, tampak tertarik.

“Gue punya rencana buat situasi yang mengharuskan Dara memilih satu di antara Malik atau Ethan.” Kali ini Iko menyunggingkan senyum yang tampak menyebalkan di mata Satya.

“Gimana caranya?” tanya Arul kemudian.

“Kok gue curiga ya sama rencana lo?” Satya memandang Iko curiga. Berbeda dengan Arul yang tampak mengantisipasi rencana yang akan dilontarkan Iko sebentar lagi.

_________________________

“Aduh, ribet banget dah. Tinggal bonceng doang pada susah bener,” keluh Iko tak sabaran. “Yaudah biar Dara aja yang milih mau pulang bareng siapa!”

“Setuju!” Satya ikut menyahut. “Pilih aja, Ra. Lo mau dibonceng sama siapa?”

Semua mata kini kompak menatap Dara, terlebih Malik dan Ethan. Mereka menunggu jawaban Dara dengan penuh antisipasi, seolah jawaban itu adalah yang mereka nanti selama ini.

Dara jadi bingung sendiri harus memilih siapa di antara Malik dan Ethan.

TBC

Malik yang malang, Ethan yang baik hati. Yang nulis jadi bingung sendiri mau biarin Dara pilih yang mana? Menurut kamu gimana?

Makasih buat desakan lanjut2nya. Aku jd berupaya nggak gantungin kalian lama2.

Bisa kali di-vomment biar makin semangat.

Salam,
pitsansi

My Ice Girl [Sudah Terbit - SEGERA  DISERIALKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang