[21] X-5

328K 26.5K 1.6K
                                    


02 Oktober 2015

Kata dia, cewek yang punya lesung pipi itu manis. Bisa bikin mood buruk jadi sirna hanya dengan lihat cewek itu tersenyum.

Berarti, gue bisa jadi salah satu kandidat buat jadi pacarnya, kan? Senangnya.

Awalnya gue cuma suka biasa aja. Tapi, lama-lama jadi tambah suka. Jangan salahin gue, tapi salahin dia yang kenapa manis banget waktu itu? Iya, waktu itu. Saat gue dengan susah payah menerobos padatnya orang-orang untuk lihat pembagian kelas yang ditempel di mading. Mentang-mentang badan gue mungil, jadi mereka seenaknya aja nyikut gue buat menyinggir dari sana.

Kemudian, suaranya yang tenang tapi tegas, mampu membuat semua orang di depan mading menyingkir. Gue masih ingat kata-katanya.

“Kalian ngalah, dong, sama cewek. Dia hampir jatuh, loh, karena kalian sikut-sikut.”

Mereka yang sebagian besar adalah cowok-cowok bertubuh tinggi, cuma bisa berseru, “Iya, Kak. Maaf, Kak,” kemudian mereka menyingkir dan memberikan gue ruang untuk bisa lihat pengumuman di mading dengan sangat jelas.

Tapi sayangnya, saat itu gue lupa buat ngucapin makasih sama dia. Karena saat gue balik badan, dia udah nggak ada di tempat semula.

Sejak kenaikan kelas, gue jadi sering beralasan biar bisa main ke gedung SMA Gemilang. Karena gue tahu, setelah lulus dari SMP, dia lanjut sekolah di SMA Gemilang. Gue seneng banget. Walaupun gue sama dia sekarang beda gedung, tapi gue masih bisa mengagumi dia dari jauh.

Gue jadi mikir keras gimana caranya biar bisa deket sama dia. Makanya gue putusin buat masuk ekskul renang. Karena yang gue tahu, cuma ekskul renang yang gabungin anggota dari SMP dan SMA Gemilang.

Di klub renang, gue beruntung banget bisa dekat sama seseorang yang kebetulan satu kelas sama cowok yang gue suka, X-5. Gue jadi tertarik sama semua kegiatan yang dilakukan kelas X-5 di SMA Gemilang, terutama semua hal yang berhubungan tentang dia, si kakak kelas yang sudah mencuri hati ini.

Malik mengingat kembali isi buku diary milik Manda yang ia baca semalam. X-5. Ia mengulang kelas yang disebutkan di dalam buku itu. Pikirannya langsung tertuju pada Ethan yang ia tahu dulu berada di kelas X-5.

Maka, tanpa membuang waktu, pagi-pagi sekali Malik menyusul Ethan ke kelasnya. Ia hanya ingin sekedar memancing Ethan dengan pertanyaan sederhana tetang tipe cewek yang disukainya. Ia terkejut ketika Ethan menyebut salah satu cewek yang disukainya adalah yang mempunyai lesung pipi. Entah candaan Ethan itu serius atau tidak. Yang jelas, Malik jadi lebih waspada pada orang-orang yang dekat dengannya, yang bisa saja memiliki hubungan dengan kepergian Manda.

--<><>--

“Dara, kamu tahu nggak, Malik suka rasa cokelat atau keju?”

Dara hampir saja tersedak ketika meneguk susu cokelat kesukaannya pagi ini. Pertanyaan Bunda barusan terdengar sangat aneh.

“Kenapa tanya sama Dara? Mana Dara tahu?” katanya cuek. Dan nggak mau tahu, lanjutnya dalam hati.

“Oh, Bunda kira kamu tahu.”

Kenapa juga Dara harus tahu?

“Bunda bingung mau kasih dia kue buatan Bunda yang rasa cokelat atau rasa keju?”

Dara berdecak setelah menyelesaikan sarapannya pagi ini. “Nggak usah kasih apa-apalah, Bun. Ngapain, sih, repot-repot?”

“Kita harus baik-baik sama tetangga,” jawab Bunda yang sedang sibuk menyiapkan sesuatu di dapur.

My Ice Girl [Sudah Terbit - SEGERA  DISERIALKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang