[It's End. But, our story will keep going on]
Dia hanya seseorang, yang kujumpai kembali di perjalanan. Dia berhenti, tapi tidak kusapa. Dia pergi, aku tidak rela.
"Baekhyun ganti!!" protesnya dengan suara garang ala kak Ros.
"Sssttt." Baekhyun memberi tanda untuk Hera segera diam.
"Ganti!" Hera masih tak mau kalah. Yaiyalah, ini teve di rumahnya. Tapi malah Baekhyun yang kuasai. Nonton sinetron pula.
"Anggep aja lagi nonton drama korea." sahut Baekhyun menahan remot televisi agar tidak diganti oleh Hera.
"Gimana caranya?" tanya Hera sinis. "Drama Korea kan isinya ada oppa dan eonnie."
"Yaudah. Liatin aing aja atuh. 'Kan aing mirip oppa korea!"
Bug!
*
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Eunji
Semalam gue pikir cuma mimpi. Ternyata nyata.
Gue kira, cuma bayangan. Ternyata raga aslinya.
Dia muncul di depan gue. Dengan rambutnya yang sedikit basah karena kehujanan. Matanya yang sedikit sayu. Dan jaketnya yang terlihat hangat namun dingin di saat yang sama.
Kita gak bicara banyak malam itu. Dia hanya datang, lalu pamit kembali.
Tetapi paginya, seperti ingin memberitahu gue kalau apa yang gue lihat semalam bukanlah mimpi, dia muncul lagi.
Kali ini wajahnya lebih segar. Rambutnya lebih rapih. Dan dia datang dengan senyuman.
"Eunji!" dia panggil nama gue dengan senyuman yang hampir membuat matanya menghilang. Padahal dia punya mata yang besar. Tapi itu karena senyumnya yang lebar. Dia tersenyum sangat lebar. Sampai gue khawatir kalau mulutnya sobek.
Krystal yang berdiri di belakang gue langsung mendorong gue keluar dari rumah eyang. "Maen yang jauh!" teriaknya sambil memberi tanda untuk pergi dengan tangannya.
Kemudian, di sinilah gue sekarang. Di sebuah warung kecil penjual bubur yang kalau dibeli untuk dibawa pulang akan dibungkus dengan daun pisang. Bubur spesial yang dulu sering dibeliin sama bude Heeju.
