[17] Because Of

358 40 5
                                    

Setelah insiden memalukan di parkiran basement, sampai sekarang Jiyong belum berniat menemui Sandara lagi. Bahkan, ketika pulang, dia mengantarkan Yunha pulang, dan membiarkan Kush yang mengantar Sandara.

Bukankah seharusnya begitu? Jika perjodohan ini tidak terjadi, seharusnya dia sekarang sudah menyatakan cintanya pada Yunha atau malah melamarnya dan dia akan menghadiri pernikahan Kush dan Sandara. Itu lebih baik!

Ini sudah enam bulan sejak pertemuan dua keluarga yang entah apa faedahnya itu. Lalu sekarang bagaimana? Dia dan Sandara sekarang berstatus apa? Tunangan yang tidak resmi? Atau calon pasutri yang masih ditangguhkan?

"Eomma, sekarang maunya aku sama Sandara gimana?" tanya Jiyong dengan tegas pada Eommanya. "Kamu belum dikasih tau Sandara? Bulan depan kalian fitting baju untuk tunangan sama sekalian untuk resepsi," jawab Eomma sambil memotong wortel.

"Ya. Sebelum bulan depan, Jiyong akan anggap bahwa Jiyong masih lajang dan boleh melakukan apa yang Jiyong suka," Jiyong menjadi berwatak keras sekarang. Eomma hanya diam sebentar, dia juga menjadi berwatak keras karena perjodohan ini.

"Harusnya dalam satu bulan ini, kamu mendekati Sandara! Menghabiskan waktu sama dia! Mengenal satu sama lain! Ngerti nggak kamu?!"

Jiyong sudah dalam mode senggol-aku-gorok, "Eomma, sudah mengatur perjodohan ini. Oke, Jiyong terima. Eomma melarang Jiyong meneruskan bisnis distro setelah menikah, Jiyong terima. Eomma minta Jiyong untuk nggak melanjutkan karir sebagai produser, Jiyong terima. Pernah nggak eomma sekali saja, berpikir tentang kebahagiaan Jiyong, passion Jiyong tersalurkan apa nggak. Pernah eomma berpikir sekali seperti itu?"

"Tapi, ini demi kebaikan kamu--"

"Demi kebaikan aku atau demi kebaikan perusahaan? Demi kebaikan aku atau demi persahabatkan eomma? Sebenernya, perjodohan ini bukan untuk kebaikan Jiyong, kan? Dari dulu seharusnya Jiyong sadar kalau Jiyong tumbuh besar begini bukan hanya karena cinta tapi juga karena uang. Jadi, Jiyong harus balas budi pada uang yang kalian beri, kan?"

Jiyong masuk ke dalam kamar dan mengemasi semua barang yang dia beli dengan uangnya sendiri ke dalam koper dan membawanya turun kebawah. Appa langsung mencekal lengan Jiyong, "Kamu mau kemana?!"

Jiyong tetap berjalan keluar rumah, "Jiyong pindah ke apartemen. Kalau ada yang butuh, cari aja aku di sana. Tenang, aku tetep datang, kok, ke fitting baju. Dan aku juga akan tetap menikah sama Sandara."

Lalu Jiyong keluar dari rumah itu. Sementara itu, eomma sudah menangis dalam diam di balik dinding dapur karena mendengar kata- kata Jiyong tadi.

He Jiyong jadi anak kurang ajar ya sekarang?! Wkwkwkwk. Gue dari kemarin cuma dapet satu paragraf terus. Ayo cepet hari Minggu, habis itu gue bebas dari pbb. Mungkin sebentar lagi tamat. Sekarang yang ada di pikiran gue cuma; 1. Jiyong mati terus tamat atau; 2. Mereka menikah lalu tamat.

I need oxygen rn. Bye all!

Effortless ✘ DaragonWo Geschichten leben. Entdecke jetzt