[3] First Impression

744 74 6
                                    

Tidak terasa, mobil yang mereka tumpangi sudah memasuki halaman rumah elit di kawasan Gangnam Selatan. Appa dan Eomma turun dahulu, sedangkan Jiyong mengambil bingkisan mereka dulu.

Ting!

Seorang wanita membukakan pintu bagi mereka. Eomma dan wanita itu saling berangkulan. Jiyong menyerahkan bingkisan itu sebelum masuk.

Rumahnya begitu besar, mewah, dan terasa kosong. Sepertinya, rumah ini sangat jarang ditempati. Maksudnya, rumah ini hanyalah tempat transit. Hanya untuk tidur, bukan untuk membina sebuah keluarga.

Jiyong melihat Sandara. Dia duduk anggun di ruang makan yang sudah terformat dengan rapinya. Dia membungkuk hormat yang dibalas wanita itu. "Jiyong. Kwon Jiyong," katanya sambil mengulurkan tangan.

"Sandara. Sandara Park," balasnya. Ah, dari caranya menyebutkan namanya sudah terlihat jelas bahwa wanita ini memiliki American style. Jiyong melirik appanya. Berharap bahwa dia akan di persilahkan duduk atau apapun itu, yang jelas agar suasananya tidak secanggung sekarang.

"Makanannya belum siap. Mungkin Dara mau ngajak Jiyong dulu ke halaman belakang? Ada yang harus orang tua bicarakan. Parents talk," kata Nyonya Park.

'Cih, bilang saja kalau ingin aku berdua dengan wanita ini,' batin Jiyong. Sandara mengangguk pelan lalu mempersilahkan Jiyong untuk ke halaman belakang bersamanya.

"So, what your first impression about me?" kata Dara setelah mereka duduk di bangku taman. "Hah?" kata Jiyong sok bolot. "Hah?" Dara juga menjadi bolot sepertinya.

"So, what your first impression about me?" ulangnya.

"Gue nggak bisa bahasa Inggris," katanya cuek. Bohong. Padahal dia dulu juara satu pidato bahasa Inggris sekelurahan distrik Gangnam Utara. Sandara sedikit shock mendengar pernyataan Jiyong tadi.

"Ganti topik ajalah!" kata Jiyong dengan gaya coolnya, tapi malah jatuhnya konyol.

"Jadi tipe idealmu gimana?" Sandara mengganti pertanyaannya. Jiyong pura- pura mikir sebentar. Dia butuh seorang yang memiliki kepribadian yang bertolak belakang dengan Sandara. Cling! Munculah sebuah nama.

"Lo tahu Lalisa Manoban nggak? Cewek swag gitu tipe gue banget. Yang nggak takut jelek, yang pecicilan, yang ngegemesin, yang begitulah modelnya."

Bahu Sandra langsung turun. Jadi, Sandara bukan tipe Jiyong? Wanita yang almost perfect seperti dia ini malah bukan tipenya? Sandara langsung down.

Setelah makan malam, Nyonya Park meminta Jiyong untuk mengantarkan Sandara ke bandara besok paginya. Eomma langsung mengiyakan tanpa meminta persetujuan Jiyong. Padahal, kan, yang ditanya Jiyong. Dia langsung jadi sewot.

"See you. Eh, maaf. Dadah, Yong!" kata Sandara saat mengantarkan keluarga Park untuk pulang. Jiyong bergidik ngeri. Baru sekali bertemu saja sudah begini, besok bagaimana? Sosor sosor?

CL itu biasanya dishipperin sama siapa ya?

Effortless ✘ DaragonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang