[2] If She Almost Perfect

923 89 9
                                    

Sesuai instruksi appanya, hari ini Jiyong meluangkan waktu malamnya untuk bergabung dengan keluarganya. Semenjak tadi, eomma terus melirik ke arah Jiyong. Seperti curiga kalau- kalau nanti anak semata wayangnya itu kabur.

Padahal, Jiyong tidak menaruh atensinya pada pikiran untuk kabur. Dia lebih memikirkan bagaimana caranya agar dia tidak perlu buang waktu untuk chit chat dengan Sandara. Dia memikirkan tentang rapat tiba- tiba, mabuk tiba- tiba, atau menjadi pria panggilan tiba- tiba.

Tapi dia mengurungkan ketiga niat busuknya itu karena dari tadi eomma sudah berdeham- deham keras.

"Batuk Bu Haji?"

"Kamu jangan coba- coba kabur ya, Yong. Nanti eomma iket kamu di pohon kelor," ancam eomma galak. 

"Memangnya dirumah keluarga Park ada kelor?"

"Ya nggak ada, sih," eomma salah tingkah. "Sandara itu umurnya 32—"

"Lah, kok eomma carinya yang sudah peyot?"

"Heh, sembarangan! Dia itu cantik, anggun, pokoknya almost perfect! Terus adiknya namanya Thunder yang umurnya 28 tahun. Sepantaran kamu, lah."

"Kalau almost perfect, kenapa sampai sekarang belum menikah?" tanyanya penasaran. 

Eomma menarik napas pelan sebelum melanjutkan, "Dia itu maunya sama yang almost perfect juga, Yong. Jadi nyarinya susah. Sudah dapat, begitu ketahuan jeleknya dimana, langsung diputusin."

Jiyong mengangguk. Kalau begitu tidak sulit untuknya membatalkan pertunangan mereka. Dia hanya harus menunjukan semua kelemahannya pada wanita itu, lalu semuanya beres.

Dia tersenyum misterius. Rencana pertamanya harus berhasil. Ya, harus berhasil!

Akutuh sedang terombang ambing di kapalnya Daragon. Huhuhuhuhu. Gimana ini? Masih mau jadi daragon nggak? Jadi lah ya. Yaudah see you again 👋

Effortless ✘ DaragonWhere stories live. Discover now