Episode 4: Awal Malam yang Panjang.

2K 223 7
                                    

"Naruto-nii-chan!"

Pemuda dengan rambut pirang itu menolehkan kepalanya sebelum tersenyum lebar, saat sosok anak laki-laki berumur sepuluh tahun berlari ke arahnya.

Naruto melambaikan tangannya "Konohamaru!"

Anak laki-laki dengan rambut hitam serta memakai topeng rubah di sisi kanannya tersenyum lebar.

Konohamaru membusungkan dadanya, "Lihat! Aku sudah bisa mengambil wujud manusia!"

Naruto menepuk-nepuk puncak kepala anak laki-laki dengan yukata putih di depannya. Senyum lima jari khas pemilik mata biru itu terukir, "Ou! Kerja bagus Konohamaru, kalau kau mau berusaha kau pasti bisa!"

Konohamaru tersenyum lebar, senang mendapatkan pujian dari sosok yang sudah ia anggap kakak sendiri.

Namun beberapa detik kemudian raut wajahnya berubah murung membuat Naruto mengernyit heran.

"Tapi aku ini benar-benar lambat, berbeda sekali dengan Naruto-nii-chan. Saat umur enam tahun nii-chan sudah berhasil mengambil wujud manusia. Di antara anak-anak lain juga, aku yang paling lambat."

Pemilik rambut pirang itu tersenyum tipis lalu dengan tiba-tiba mengacak-acak rambut Konohamaru. "A-apa yang kau lakukan nii-chan?!"

"Jangan memasang wajah cemberut seperti itu! Setiap mahluk hidup, kemampuannya berbeda-beda!" Naruto menjauhkan tangannya lalu tersenyum lebar. "Jangan membandingkan dirimu denganku ataupun anak-anak lainnya."

Rubah kecil itu memandang Naruto dengan mata hitamnya, kebingungan terlihat jelas di sana. Naruto menolehkan kepalanya, mengadah menatap langit sore dengan awan berarak pelan. Sebuah senyum hangat dan lembut terukir di wajah tan pemilik mata biru.

"Dulu, seseorang pernah berkata padaku...Jadikan mereka yang lebih hebat darimu sebagai panutan dan kejarlah mereka!" Naruto kembali menatap Konohamaru. "Berdiam diri dan membandingkan diri sendiri dengan orang lain hanyalah membuang tenaga. Lebih baik berjuang keras dan mengejar mereka."

Mata Konohamaru yang hitam menatap lurus pada Naruto, rasanya pemuda di depannya ini terlihat berbeda.

Cara bicaranya, raut wajahnya yang tenang, serta senyum cerah dengan kesan lembut tersirat. Ini adalah kali pertama Konohamaru melihat Naruto seperti itu.

"Dan kau tahu Konohamaru, setelah dia mengatakan hal keren seperti itu, wajahnya langsung merah padam dan salah tingkah hahaha...-Geh?!"

Naruto membulatkan matanya dan terkejut melihat Konohamaru duduk dan menatapnya serius. "A-ada apa?"

Pemilik rambut hitam itu tersenyum lebar, "Nii-chan... berkilau loh~"

"U-ukh!" Mendengar perkataan Konohamaru yang tiba-tiba, membuat wajah Naruto berubah merah. "A-apa yang ka-kau bicarakan? me-memangnya aku ini gadis yang sedang jatuh cinta apa?! Jangan menjahili orang yang lebih tua darimu, bodoh!"

Duagh!

"Ittai! Apa yang kau lakukan nii-chan!" Konohamaru mengusap puncak kepalanya yang membenjol.

Naruto membuang muka dengan wajah cemberut membuat Konohamaru sweatdrop melihatnya.

"Tapi kau tahu nii-chan." Naruto kembali menatap Konohamaru yang kini menatapnya senang. "Aku lebih suka melihat nii-chan yang berkilauan."

Perkataan Konohamaru sukses membuat Naruto tertegun lalu sedetik kemudian raut wajahnya berubah serius. "Konohamaru... aku tidak tertarik dengan bocah sepertimu dan kau itu laki-laki-"

"-BUKAN ITU MAKSUDKU BAKA-NII-CHAN!"

Tawa renyah kini terdengar dari Naruto sementara Konohamaru mencibir kesal. Pemuda pirang itu kembali mengacak-acak rambut Konohamaru sebelum beranjak dari duduknya.

The Red FoxOnde histórias criam vida. Descubra agora