LIMA BELAS : Gisel Sakit

61.2K 7.1K 326
                                    

"Bareng dong."

"Mati aja lo," hardik Luna sambil melotot kesal, ia memukul lengan Mario.

"Mario please, nyadar gender. Lo itu cowok, masa mau ganti baju bareng kita?" sungut Gisel dengan tangan yang mengambil seragam olahraga di tasnya.

"Bercanda, gue ganti baju di kelas juga bisa."

Mario membuka seragam atasnya, dan menurunkan celananya. Memperlihatkan kaus putih tanpa lengan dan celana pendek berwarna abu-abu.

Melihat itu Luna segera mencibir. "Badan kayak triplek aja sok seksi lu, nggak ada ototnya begini."

Mario berdecih, ia agak membungkuk karena memakai celana olahraganya. "Bodo amat."

Luna memicingkan mata, pura-pura menjadi seorang komentator mengenai penampilan seseorang. "Kan gue udah bilang gemukin dikit itu badan, biar makin bohay. Revano kan nanti makin sayang sama lo."

"Heh!" Gisel menjitak kepala Luna cukup keras, "omongan lo tuh ih mit amit. Gue harap si Revano balik dari pemotretan itu langsung jadi normal."

"Nanti gue jomblo lagi dong," balas Mario.

"Ya bagus, soalnya gue ada rencana buat jodohin lo ke cewek beneran."

"Gisel, gue nggak mau."

"Lo harus setuju pokoknya, ayo Na kita ganti baju."

Mario berdecak sebal. "Dasar."

Luna dan Gisel pun keluar dari kelas menuju toilet sekolah, tetap berbincang-bincang membahas berbagai topik yang mereka anggap menarik.

"Setelah jalan kemarin lo masih ada kontak sama Raja?" tanya Gisel yang sukses membuat Luna mengernyitkan dahi. "Masih, kenapa?"

"Nggak, bagus sih kalo gitu."

"Hm."

"Tapi si Agnes masih ngehubungin lo nggak?"

Luna mengangguk. "Masih, karena kesel ya udah gue block sekalian."

"Bagus Luna, bagus!" Gisel mengacungkan jempolnya.

Mereka berdua kemudian berbelok memasuki toilet perempuan, masuk ke dalam bilik berbeda dan mulai mengganti pakaian. Beberapa saat lamanya keduanya hanya diam karena fokus berganti pakaian.

Karena penasaran akan suatu hal, Luna mengetuk bilik di sampingnya yang merupakan tempat di mana Gisel mengganti pakaiannya. "Sel."

"Oi."

"Yang mau lo comblangin sama Mario siapa?"

"Tau Tiara?"

"Tiara yang mana Sel?

Luna keluar lebih ​dulu dari biliknya, ia menunggu Gisel yang baru keluar beberapa detik kemudian.

"Itu yang badannya kecil-kecil tapi jago lari, yang rambutnya item banget kayak bintang iklan shampoo."

"Oh. Emang dia suka sama Mario?"

"Dia udah demen sama Mario dari dulu, katanya Mario imut-imut menggemaskan. Kalo menurut gue sih iya, tapi Mario imut-imut pengen ditabok."

"Emang Mario mau?"

"Ya gue paksa lah. Lo kan juga awalnya lempeng sama si Raja, tapi kemarin malah jalan kan? Itu kemajuan besar Na, semoga lo kembali ke jalan yang benar. Amin."

Gisel tampak mengusap wajahnya untuk menambah kekhidmatannya berdoa, Luna hanya bisa geleng-geleng kepala dibuatnya.

"Entah Sel, gue nggak tau hidup gue selanjutnya bakalan kayak gimana." Luna berujar sembari membenarkan anak rambutnya di depan cermin di toilet.

StraightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang