BAB 13 - Gue Saudara Lo, Nad

Start from the beginning
                                    

Tangannya mengusap dadanya sendiri kemudian mengatur napasnya. Ia kesal dengan Samudra. Bagaimana bisa laki-laki itu tak berterima kasih secara berlebihan padanya? Bahkan Nadine rela menjatuhkan harga dirinya di depan Rayn, laki-laki yang notabene adalah cowok yang ia taksir. Demi siapa? Ini semua demi Samudra.

Benar saja, tak lama ponselnya berbunyi. Dirinya ragu, ingin mengangkat telepon Rayn, namun dirinjya tak siap. Terlalu malas mengingat statusnya. Calon perusak hubungan orang.

Namun saat tangannya membalik layar ponselnya yang sebelumnya terbalik, matanya membulat. Apa yang sebenarnya diinginkan laki-laki ini?

"Okey, jadi biar lo ngga kesel karena liat muka gue yang mungkin memang terlalu ganteng

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Okey, jadi biar lo ngga kesel karena liat muka gue yang mungkin memang terlalu ganteng. Akhirnya gue memutuskan untuk membuang pulsa gue secara Cuma-Cuma buat teleponan sama lo. Supaya lo mau ngomong sama gue. Ngomong, Nad, jangan diem mulu."

Nadine menggeram. "Malu gue tuh, Dra sama Rayn." Nadine menginga-ingat percakapan terakhirnya benar-benar memalukan sekali.

"Wajar sih kalau lo malu, yang nggak wajar adalah lo nggak malu sama sekali. Padahal jelas-jelas lo itu calon-calon PHO."

Nadine mengerangm "Nggak usah ngehina, lo nggak ngaca emang main jalan sama Febby gitu aja?"

Samudra terkikik kemudian meminta maaf. "Oke, jadi apa yang lo bilang ke Rayn? Supaya besok kalau tiba-tiba kita ketemu di jalan, gue bisa waspada apa yang perlu gue omongin ke Rayn."

Nadine berdeham sekali, "Gue bilang, gue yang nyuruh lo pergi sama Febby. Supaya gue bisa pergi sama Rayn."

Hening.

Hening.

1 detik.

2 detik.

3

4

5

6 de-

"HAHAHAHA," tawa Samudra benar-benar meledak, membuat Nadine bangkit dari duduknya kemudian berjalan keluar kamar, menghampiri kamar Samudra yang pintunya terbuka kemudian langsung masuk dan memilih memukul kepala Samudra yang masih cekikikan tertawa.

"SAMUDRA!" pekik Nadine membuat Samudra buru-buru menutup kepalanya dari serangan bantal yang digunakan Nadine untuk memukulinya.

"Oke, maaf. Duduk," perintahnya membuat Nadine langsung menjatuhkan tubuhnya di atas kasur Samudra.

"Gara-gara itu Rayn bisa nggak marah-marah?" Nadine menganggukan kepalanya cepat membuat Samudra terdiam sebentar.

"Rupanya Rayn benar-benar punya perasaan khusus buat lo Nad," Nadine mengangkat kedua bahunya tak acuh. Melihat betapa marahnya Rayn kemarin, membuat Nadine tersadar bahwa posisinya kalah telak dengan posisi Febby.

"Padahal di line lo udah bilang kalau Rayn serem banget," kata Samudra masih terlihat seperti sedang menganalisis sesuatu.

"Emang serem banget, anjir, sampe pas turun motor dia udah kayak mau langsung lari masuk ke dalem terus ngacak-ngacak itu kafe. Demi apapun serem," Nadine bersumpah, tak ada ekspresi yang lebih menyeramkan dari Rayn tadi siang.

"Eanjir, matiin teleponnya," pekik Samudra saat baru tersadar bahwa mereka sudah mengobrol secara langsung, tetapi tidak mematikan sambungan teleponnya.

"Ya salah lo anjir,"

"Oke, lanjut, terus pas lo ngomong gitu, tanggapan Rayn apa?"

Nadine terdiam sebentar, mengingat pasti apa yang diucapkan Rayn setelahnya. "Dia kayak ngerasa bersalah gitu sih, kesannya kayak ini semua salah dia."

Samudra terdiam menatap Nadine lama. Pikirannya seolah berputar cepat. "Kalau gue nyuruh lo ngejauhin Rayn, mau?"

Nadine mendelik pada Samudra, "Siapa juga yang deket sama Rayn sampai gue harus ngejauhin? Juga, lo siapa, sampai gue harus nurut sama lo?"

Dan tanpa sadar, Samudra meremas bantal digenggamannya. Jawaban Nadine benar-benar membuat Samudra marah.

***

HAAAEEE hehehe

Padahal rencana mau sehari sekali update, tetapi ternyata aku tak sanggup, kawan ehehe So this is the 13th . Jangan lupa komennya yang ramai kayak kemarin yaaa. Aku baru sadar, kalau mereka berempat lagi kumpul jadi satu part, lebih bikin kalian emosi, iya nggak? Atau aku salah? HAHAHA

Ayoo ayoo komentar!

OH IYAAA. BACA CERITA DI SEBELAH DONG, JUDULNYA WHAT I FOUND IN CAFE ITU CERITA SIMPLE BANGET, SEKALI BACA ABIS SIH MENURUTKU. JANGAN LUPA KOMENTARNYAAA :)

Senin, 19 Juni 2017

SAM & NAD 1Where stories live. Discover now