UNEXPLAINABLE

5.8K 343 20
                                    


Malam nanti, Pesta Ulang Tahun Intan digelar. Satu kelas diundang diacara itu. Termasuk dengan Nada. Dia yang telah selesai membersihkan diri kini bergegas membuka lemari berisi pakaian pesta yang menggantung. Berbagai jenis, model, dan ukuran baju menggantung di lemari itu. Dicabut satu persatu, ditempelkan baju tersebut ditubuhnya, dan melihat dirinya di cermin lemari tersebut. Nada kebingungan mencari baju apa yang cocok dan pas untuknya. Hingga akhirnya pilihan Nada jatuh pada dress bewarna Cream yang tertempel hiasan bunga di lengan bahu kiri dress tersebut. Ia segera mencoba pakaian tersebut seraya melihat kearah cermin membayangkan bagaimana reaksi Salman saat melihat Nada nanti.

Wanita berambut pirang masuk ke dalam kamar Nada tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu, hal itu membuat Nada kaget, raut wajahnya memerah, kesal dengan sepupu perempuannya, Naya.

"Mau kemana lo?" tanya Naya seraya mendekat ke tepi kasur dan duduk disana.

"Mau tau aja lo!" balas Nada, tak acuh.

"Yeh! Udah punya pacar ya lo?"

"Emang gua lo," balas Nada.

"Yaudah si gua kan bercanda doang," ujar Naya seraya merebahkan dirinya di kasur.

Nada dengan Naya memang jarang sekali akur. Naya adalah kemenakan dari Ibu Nada, Harifah. Naya tinggal dirumah Nada sejak mereka berusia sembilan tahun. Karena Ayah dari Naya sudah meninggal saat Naya berusia empat, dan Ibu Naya yang meninggal sejak Naya berusia sembilan Jadi, sudah kewajiban Harifah sebagai kakak dari Ibu Naya, untuk mengurus Naya.

Naya adalah gadis yang baik selalu menurut dengan Harifah, sehingga membuat Harifah lebih akrab dengannya dibanding dengan Nada. Itu juga yang membuat Nada cemburu terhadap Naya.

"Nad, Mita kemana? Udah lama lo gak ngajak dia main kesini?" tanya Naya.

"Ah ntar gue ajak dia kesini lo bawa kabur dari gua lagi," balas Nada seraya membereskan pakaian kembali.

"Gua kangen sama dia, enakan ngobrol sama dia, daripada sama lo. Bawaannya pengennya ribut aja," ujar Naya, berderai tawa.

"Lo yang mulai ngajak ribut," sahut Nada.

"Ya habisnya. Nih ya, bukan temen, pacar, atau sahabat aja yang kalo gak berantem gak seru. Sodaraan juga, kalo gak ada berantemnya gak seru. Diem-dieman, cuek-cuekan, giliran ada masalah mau curhat, gengsi bilangnya."

"Ya ya ya." Jawab Nada seraya beranjak ke kamar mandi, "gue mau mandi dulu."

Naya yang mendapat kesempatan menggeledah kamar Nada, mulai melancarkan aksinya untuk mencari tahu, kabar terbaru apa yang dimiliki Nada. Pertama, Naya menggeleda tas milik Nada, namun tak ada bukti apa-apa. Kedua, Naya menggeleda isi lemari Nada, namun sama. Ketiga, ia membuka laci meja belajar milik Nada, dan mengambil buku binder milik Nada. Ia membuka buku tersebut, sesekali menolehkan kepalanya memastikan agar Nada masih mandi disana. Terlihat di kertas binder bagian tengah milik Nada, bertuliskan 'ternyata cowok dingin, cuek, kaku itu lebih menantang ya, dibanding cowok yang terlalu over. Kayaknya gua jatuh hati deh sama Salman, dia itu cuek, dingin, kaku lagi. Udah gitu gak tau kenapa, kalo dia salting tuh rasanya gua pengen ketawa aja. Apalagi, pas liat muka dia merah. Moga kita jodoh ya Man'

Naya tergerai tawa melihat isi binder milik Nada, tubuhnya tak kuasa menahan tawa, hingga akhirnya ia menutup binder tersebut dan menaruh kembali kedalam tempatnya, agar tak ketahuan pada Nada dan beranjak pergi dari kamar Nada dengan desisan tawa.

************************

Pesan Masuk

Mita : Lo dimana ?

He Is Salman [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang