32. Bayangan Gajah Menari

34.3K 2.4K 170
                                    

Kesalahpahaman yang berlanjut menciptakan sesal di kemudian hari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kesalahpahaman yang berlanjut menciptakan sesal di kemudian hari.
♡♡♡


     Keramaian kota sore itu sedang berada pada titik puncaknya. Juna yang biasanya selalu berusaha untuk menghindari hiruk pikuk jalanan protokol, kali ini mau tidak mau harus menjadi salah satu dari sekian banyak orang yang mengemudikan kendaraannya di bawah langit yang berhiaskan senja.

     Sudah sejam sejak mobilnya meninggalkan lapangan parkir, tetapi hanya gaung kefrustasian dari para pengguna jalan dan lantunan lagu dari radio lah yang senantiasa menyertai perjalanannya sejak tadi.

     Jika dia tidak melirikkan matanya ke arah kursi di sebelahnya, mungkin dia akan lupa bahwa terdapat satu jiwa lagi bersamanya saat ini.

     Dengan pandangan kosong dan ekspresi yang seolah meneriakkan bahwa ada sesuatu yang mengganjal, Kirana menundukkan kepalanya. Cewek itu belum mengeluarkan satu patah kata pun kepadanya semenjak mereka berpisah dengan Harris, Jelita, Nevan dan Rasita.

     Beberapa kali Juna mencoba memancing cewek itu untuk masuk ke dalam sebuah percakapan tetapi jawaban yang dia dapat hanya berkisar di ngga dan hmm. Suara panggilan masuk dari hp Kirana lah yang kemudian berhasil membuat cewek itu menambahkan kosa katanya.

     "Oh, anu itu... sori Kak... itu emhh... tadi nggak sengaja ke call," tutur Kirana pada si penelepon di ujung sambungan sana.

     "I... ini Kirana lagi di jalan sih, Kak... emh.. iya, ya udah... bye," lanjut Kirana disertai sebuah senyuman di penghujung salamnya, dan ekspresi cerah cewek itu pun segera sirna setelah panggilan itu dia akhiri.

     "Udah dicariin Ibu?" tuturnya sengaja walaupun dia sudah tahu bahwa bukan Ibu yang menelepon Kirana, karena sejak tadi cewek itu menyelipkan panggilan Kak di kalimatnya.

     "Emh... bukan Ibu sih," jawab Kirana dengan suara yang sengaja dipelankan.

     "Siapa?"

     "Hmm... Kak Farid..... tadi nggak sengaja ketelpon nomernya dia." Kirana menggerak-gerakkan kakinya.

     Bahasa tubuh khawatir cewek itu tertangkap olehnya. Awalnya Juna memang tidak tahu, namun lambat laun dia bisa mengerti gerak-gerik khas Kirana yang hanya muncul pada momen-momen tertentu, contohnya saat ini, di mana secara tidak sadar, kedua kakinya tergerak akibat kegelisahannya.

     Nama itu tentu saja tidak asing di telinganya. Sejak Nevan menyinggung mengenai kakak kelas mereka, Farid Bumi Saputra, dan hubungannya dengan Kirana dulu sekali ketika dirinya hanyalah seseorang yang bukan berstatus sebagai pacar cewek itu, dia segera melaksanakan program pengintaian kelas kakap terhadap mereka dan hasil yang dia temukan jauh dari kata menenangkan.

Cinta Sejuta RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang