[15] Fisika

11.7K 498 10
                                    

15 :: Fisika  

"Lo emang benaran mirip hukum newton pertama ya, usaha yang dilakukan sama dengan nol. Gue udah berjuang dan elo masih belum peka ya?" Gregorius Arsya.

• • •

Photograph - Ed Sheeran

PAGI ini untuk yang pertama kalinya Harris bangun tepat pukul setengah enam pagi begini tanpa ada teriakan bangun dari Agatha,Bundanya itu atau teriakan alarmnya yang selalu meneriakinya pukul setengah tujuh pagi.

Entahlah dia merasa malas dengan Fabian rasanya pagi-pagi begini diruang makan. Sudah berada dalam satu rumah ditambah satu sekolah pula dengan cowok tampan penyandang gelar Lazuardi sama seperti dirinya itu.

Ingatan peristiwa pada masa kecilnya itu selalu saja membuat kadar bencinya pada Fabian bertambah terus saja.

Merasa enggan memikirkan Kakak tersayangnya itu membuat Harris dengan langkah gontainya melangkah masuk kedalan kamar mandi. Mending guyur kepala pake air dari pada ngejogrok disini sambil mikirin itu orang yang bikin kepala panas plus puyeng.

Setelah selesai mandi Harris lalu melangkahkan kakinya menuruni tangga kelantai bawah. Sampai didapur dia mencium aroma masakan yang sedang dimasak oleh Agatha.

"Ya Tuhan, Harris kamu ngagetin Bunda aja." Ucap Agatha dengan nada kaget saat menyadari kemunculan Harris yang secara tiba-tiba.

Harris hanya diam saja sambil tangannya terulur membuka kulkas lalu mengambil air putih dingin dan meneguknya pelan tanpa menuangkannya dalam gelas terlebih dahulu. Memeng (malas) katanya.

"Tumben kamu udah bangun jam segini?" Tanya Agatha.

"Ga bisa tidur." Balas Harris dengan nada datarnya.

"Kamu ngga sekolah sayang? Kok ngga ganti seragam?" Agatha bertanya saat dirinya yang melihat Harris masih mengenakan kaos polo hitam dan celana boxernya.

Harris menutup pintu kulkas pelan, "Males." Balasnya singkat lalu melangkah kearah ruang keluarga dengan santai.

Agatha hanya menggeleng pelan saat melihat Harris mulai menyalakan televisi yang berada diruang keluarga tanpa minat, mengganti chanel hingga beberapa kali hingga muncul gambar kartun anak-anak dengan bentuk spons berwarna kuning yang memenuhi layar datar itu.

"Ga sekolah lo?" Tanya Fabian yang baru saja melintas dibelakang sofanya.

Tak ada respon dari Harris yang membuat Fabian lebih memilih melanjutkan langkahnya ke ruang makan, dia ada urusan pagi-pagi begini ke sekolahan. Salahkan saja  kebanyakan siswa memilihya menjadi ketua Osis tahun ini. Menyebalkan memang mengemban tanggung jawab besar begini, tapi ah..sudahlah.

"Harris kenapa lagi, Bun?" Tanya Fabian pada Agatha yang tengah menata piring diatas meja makan.

"Bunda juga ngga tau, katanya lagi insom katanya." Fabian menganguk pelan mendengar jawaban Agatha.

Sementara Harris sudah terlelap lagi disofa ruang keluarga, semalaman dia tidak bisa tidur dan bangun pukul setengah enam begini.

Terlalu pulasnya Harris terlelap membuat Agatha enggan membangunkan putra keduanya itu padahal jam sudah menunjukan pukul tujuh begini.

Just Be Mine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang