[23,5] Side story - Fea : Cinta yang Salah

7.8K 318 5
                                    

23,5 :: Side story - Fea : Cinta yang Salah

"Katanya cewek itu suka yang namanya bunga, coklat ataupun puisi, tapi menurut gue itu semua hal yang ngga penting.Yang gue butuhin cuma kepastian." - Rafflerina Lafea.

-Just be Mine-

- Fea & Gavin one years ago

FEA, gadis cantik blasteran Spanyol dan Minang itu memejamkan matanya, menikmati aroma maskulin yang semakin menguar kala hidungnya kian melesak pada lekukan leher anak laki-laki yang tengah memeluknya kini.

Fea merasakan kecupan ringan cowok itu dipuncak kepalanya. "Gue kangen sama lo, Fe." kekeh anak laki-laki yang bernama Gavin itu sambil mencium pipi Fea lembut membuat gadis itu merona dibuatnya.

Fea tersenyum mendengar kalimat manis cowok tampan yang tengah memeluk pingganya dengan erat, seolah tak mau melepaskannya.

Gadis blasteran itu lalu merasakan Gavin mengurai pelukan mereka dan mengusap pipinya pelan membuat Fea memejamkan matanya menikmati sentuhan lembut jari Gavin, lalu pandangan mereka bertemu saat Fea membuka matanya dan detik berikutnya bibir mereka bersatu menjadi pagutan manis.

Dengan gemas Fea meremas ujung jaket anak laki-laki itu sebagai respon jika dia menikmati lumatan lembut Gavin, membuatnya bagai terbang mengangkasa seolah itu candu baginya dalam pahit yang akan dihadapinya?

Gavin lalu mengurai ciuman panas mereka dengan geram saat dering ponsel cowok itu terdengar. "Halo?!" ucapnya dengan nada kesal membuat Fea terkekeh.

"Gue udah sampe," tambah Gavin sambil memutuskan sambungan telephone itu dan memasukan kembali ponselnya itu kedalam saku celana jeansnya.

Fea terkekeh pelan melihat ekspresi kesal Gavin begitu. "Kenapa?" Tanya Fea sambil tersenyum menatap Gavin.

"Anak-anak udah pada otw kesini, dan gue ngga mau mereka tau tentang ini," ucap Gavin sambil mengelap bibirnya dengan telapak tangannya, takut jika ada sisa lipstick dibibirnya.

Mengerti arti tindakan Gavin yang sia-sia membuat Fea memutar bola matanya malas. "Tenang aja gue pake make up waterproof, yang bisa dihapus pake waterproof make up remover doang Vin," kekehnya.

Gavin menganguk. "Good girl, babe." ucap Gavin sambil mengusap pipi Fea yang tengah merona merah kini. "Gue lebih suka bibir lo yang nempel sama bibir gue bukan lipstick lo."

Fea meninju lengan Gavin pelan dan sedetik kemudian terkekeh. "Geli gue dengernya," ucapnya dengan pipinya yang kian memerah bagai tomat yang ranum.

"Manis, Fe kalau blushing gini."

"Apa sih, Vin?" Ucap Fea sambil meraba pipinya yang terasa memanas apalagi karena ucapan Gavin barusan. "Rese tau."

Gavin tersenyum lalu menepuk pelan kepala Fea. "Yaudah gue duluan. I love you, Fe." ucapnya sambil mengecup sekilas bibir Fea dan menepuk puncak kepala gadis itu sebelum memasuki studio dance itu.

"I love you more than you know, Vin," balas Fea dengan lirih sambil menatap punggung Gavin yang sudah menghilang dari pandangannya.

Maafin gue Nats.

-Just be Mine-


"FEA...!!" Seru seorang gadis cantik dengan rambut panjang dark brownya dan mata hitam teduhnya berlari ke arah Fea yang tengah duduk di depan ruang latihan studio dance ini dan memeluknya erat.

Just Be Mine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang