23. There goes self esteem

Start from the beginning
                                    

Seperti, bersaing untuk apa? Mereka memberiku pandangan sinis sambil mengigit kulit kacang.

"gak usah sok kuat Me." Vina aku bukan sok kuat.

"kalian ingat kan kalau aku udah putus nyaris setengah semester? Udah 3 bulan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"kalian ingat kan kalau aku udah putus nyaris setengah semester? Udah 3 bulan. Orang cerai aja udah boleh nikah lagi. Kenapa aku gak boleh suka sama cowok lain?"

"kamu suka Luki? Anak SMA?" Bianca, dia semester 1. "dan kamu semester 5."

"Luki udah punya pacar dan cowok lain itu belum tentu juga maksudnya Luki

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Luki udah punya pacar dan cowok lain itu belum tentu juga maksudnya Luki." Kenapa disaat bergosip mereka selalu menjadikan masalah pribadiku sebagai topik?! Helloooww... kenapa kita tidak fokus pada pacar Ningrum yang diduga selingkuh itu? Ini terdengar lebih menarik dari kemungkinan aku naksir anak SMA. Tunggu, semester 1. Lihat? aku jadi ikutan menyebutnya anak SMA.

Putri kembali mengulang cerita si Nikola yang hebat itu. aku sekelas dengan Jedi dan Farhan tapi kenapa Putri lebih tahu gossip kelas ku dibanding aku sendiri? Anak ini punya begitu banyak waktu luang.

"aku gak mau tahu siapa Nikola. Titik."

***

Dan aku melihat wajah Nikola besok paginya saat akan berangkat kuliah. Dengan semua hal yang kupaksa baca dan kupaksa ingat sepanjang subuh meliputi beberapa mata kuliah yang ujian hari ini, aku benar-benar tak ingin melihat apapun takut membuatku lupa.

Tapi Kayla menahanku didepan TV pagi ini untuk menyadarkanku siapa Nikola.

"dia, VJ." Aku mendapati gadis cantik yang terlihat begitu lincah di TV lokal. Dia sedang membeberkan chart lagu dan seperti kata Vina, anak itu bersinar.

"sekarang kamu sadar saingan kamu?" sejak kapan Putri berdiri disampingku? Dia melihatku dari balik buku tebal yang dipegangnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"sekarang kamu sadar saingan kamu?" sejak kapan Putri berdiri disampingku? Dia melihatku dari balik buku tebal yang dipegangnya. "kamu gak sepersepuluh dia beb."

Aku menyingkirkan tangannya dari bahuku. Menghela rambutku yang hari ini di ikat kuncir kuda. Oh, aku akan membukanya saat ujian, sebagai tirai biar bisa melihat kiri dan kanan. Terlalu panas kalau mulai menggerainya dari sekarang.

"please deh. Dia Cuma menang riang aja selebihnya," aku memandang Nikola lagi. "masih menang aku kemana-mana." Pendengarku terlihat sangat tak setuju dan menuduhku kebanyakan minum susu jadi ada kemungkinan keracunan.

Lalu aku berangkat meninggalkan para pengkhianat.

Maksudku, bagaimana mungkin mereka tak pura-pura membelaku? Setidaknya, mereka satu rumah denganku. Setahuku, ini saat paling tepat untuk menunjukkan hasil satu rumah kami selama 2 tahun lebih ini. mereka kenal aku dan tak mengenal Nikola. Mantan pacarku menggebet gadis itu dan sudah sepantasnya mereka sekedar memujiku untuk basa-basi. Bukannya kita akan membenci seorang gadis tanpa perlu kenal karena temanmu membencinya? Setahuku itu kode etik universal.

"aku gak seperesekiannya? Emang dia siapa? Bidadari?"

Meilia menarik nafas. "kamu ngomong apa si Me dari tadi?"

"gak, kapan sih tu bapak datang, pengen cepat selesai." Dia melirik jam dan bilang, kami baru duduk tak sampai 2 menit untuk terlihat begitu bosan.

Terima kasih Meilia, dia Cuma membuatku merasa semakin kesal dan keinginan untuk memukul seseorang semakin tinggi. Mana Farhan? Dialah penyebab semua ini! dia. Dia orang yang patut menerima murkaku.

Tapi yang muncul di pintu adalah Jedi.

Tapi yang muncul di pintu adalah Jedi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"pagi Me." Dan dia duduk disebelahku. "aku mampir kosan tadi. Tumben kamu cepat berangkat?"

Karena anak kosan aku tergila-gila sama gebetan baru kamu jadi lebih baik berangkat kepagian dari pada disana sebelum aku ikutan naksir Nikola.

"emang gak boleh aku datang cepat?" apa aku selalu harus berlari di lorong mengejar kelas sebelum di usir?

Dia malah tertawa. "ya, pagi juga." menjawab pertanyaannya sendiri sebelum menyodorkan sekotak donat. "noh, bagi Meilia. Kamu pasti belum sempat sarapan."

Donaaat!! "thanks!"

"okeydokey!" jawabnya ringan dan duduk disebelahku.

Lihat saja. Aku akan mencari tahu soal Nikola selengkap mungkin sepulang kuliah nanti. Dari yang terbaru sampai kapan pertama kali dia menstruasi.

"kenapa?" tanyanya sambil menurunkan print out power point. Melihatku yang meliriknya dari balik donat. Aku tertangkap basah sedang melirik. Damn.

"ada aqua?" tanyaku. Dan dia tertawa. Kenapa dia tertawa?

***


That time when we're together (completed)Where stories live. Discover now