Bab 1 (Aku Datang Cinta)

9.3K 314 10
                                    

Author POV

Minggu Siang di Jakarta,Bandara Soekarno Hatta


Ting

Tong

Pesawat dari Manado telah mendarat di Bandara Soekarno Hatta,sekian dan terima kasih

Ting

Tong


Suara pemberitahuan tentang pesawat yang ditunggu oleh seseorang tersebut bergema di bandara tersebut . Seorang gadis berumur 17 tahun yang memilik badan yang tegap dan berambut pendek yang hanya sebahu itu melangkahkan kakinya menuju terminal kedatangan domestik. Senyumnya mengembang mengingat sosok yang dia rindukan sejak 10 tahun ini akan berada dihadapannya sebentar lagi.

Dari kejauhan dia melihat sosok gadis cantik bak bidadari yang memiliki umur sepantara dengannya tengah menggeret kopernya yang cukup besar ditanggan kirinya sedangkan tangan kanannya menggengam handphonenya berjalan menuju keluar dari gerbang tersebut tanpa memperdulikan tatapan memuja dari semua orang yang berada disekitarnya tersebut,bahkan banyak laki-laki yang terlalu fokus menatap hasil mahakarya tuhan dengan sedikit bantuan dari goyangan kedua orang tua gadis tersebut(?) dengan wajah cengo.

"MOCHI !!!" teriak gadis yang berambut pendek tersebut dengan senyum yang menggembang diwajahnya kepada gadis yang sedang menggeret kopernya.

Gadis yang dipanggil Mochi tersebut langsung menitik fokus matanya pada seseorang yang meneriaki panggilan tersebut. Setelah memastikan pengelihatannya kepada orang tersebut matanya langsung berbinar dengan mulut mulai menggembangkan senyum manis andalannya serta menggambil nafas panjang untuk meneriaki orang tersebut.

"GENTONG!!"balas gadis yang dipanggil dengan lantang tanpa mempedulikan pandangan orang disekitar bagian menunggu keluargannya keluar dari gerbang tersebut.

Seketika senyum perempuan berambut pendek tersebut luntur dan hanya menyisahkan wajah masamnya dan tatapan matanya yang ingin mendorong pulang kembali gadis yang memanggilnya dengan nama memalukan tersebut.

Seakan tak peduli dengan perubahan wajah dari gadis berambut pendek tersebut,gadis yang dipanggi Mochi tersebut berlari kearah gadis Gentong(?) tersebut dengan semangat 48 sambil membawa kopernya bersiap untuk langsung memeluk gadis tersebut.

Namun saat dia hampir sampai pada pelukan gadis yang berambut pendek tersebut,langkahnya harus terhenti karena gadis itu telah memajukan kedua tanggannya kearah gadis cantik seakaan membuat jarak antara mereka berdua.

"Kamu,apaan sih Ve manggil aku pake nama memalukan tersebut !" kata perempuan berambut pendek dengan kesal kepada gadis yang dipanggilnya dengan Mochi atau bisa kita bilang Ve.

"hahahah,kamu sih. Masih aja ingat sama panggilan yang menggelikan itu"yang di marahin pun hanya nyengir-nyengir cantik ala bidadari tanpa memperdulikan reaksi seonggok(?) manusia dihadapannya.

"huffttt" hanya itu jawaban dari gadis yang berambut pendek tersebut sambil melipat kedua tanggannya di dadanya yang sempat dia gunakan untuk membuat jarak antara dirinya dengan gadis cantik dihadapnnya dan memitar bolannya dengan malas.

Sekali lagi,dengan tidak peduli dengan reaksi gadis berambut pendek yang berada dihadapannya. Gadis cantik tersebut langsung memeluk erat gadis dengan perasaan bahagia dengan jantung yang berdebar-debar.

"aarrghh Kinal,aku kangen banget sama badan gentong kamu ini" kata gadis yang dipanggil Ve tersebut didalam pelukan gadis berambut sebahu tersebut.

Gadis yang dipanggil Kinal tersebut akhirnya menggalah dan memilih membalas pelukan hangat dari gadis yang sedang berada didalam pelukannya tersebut.

"iyaaiyaa aku tau kok,kakamu aku ini emang kangen-able jadi wajar aja banyak yang kangen sama aku"jawab gadis tersebut dengan senyumannya yang tengil tersebut.

Seakan tak peduli dengan jawaban dari gadis yang dipanggil Kinal tersebut,gadis yang dipanggil Ve tersebut hanya diam didalam pelukan gadis tersebut. Menghirup aroma tubuh dari gadis berbadan tegap tersebut dengan rakus seakan tak ingin melepas gadis yang sedang memeluknya ini,mencoba menggumpulkan kembali kenangan-kenangan indah yang pernah mereka miliki sewaktu mereka kecil di Manado sebelum gadis yang berambut pendek tersebut memutuskan pindah ke ibu kota bersama kedua orang tuanya meninggalkan gadis berpipi mochi tersebut dikota itu dengan hanya meninggalkan memori-memori masa kecil mereka.

"Ve,kita mau pelukan terus sampe nih bandara tutup?" tanya Kinal dengan wajah tanpa dosanya.

Ve yang mendengar hal tersebut langsung melepaskan pelukannya dan memasang wajah bete-bete lucu ala dirinya dan ditambah lagi dengan bibir yang di majukan kedepan dengan pipinya yang menggembul.

Kinal yang melihat tersebut hanya terkekeh kecil melihat sahabat kecilnya manyun seperti itu. Seakan buta dengan ekspresi sahabat kecilnya tersebut,kinal langsung menggambil alih koper yang dibawa Ve dan langsung berjalan meninggalkan Ve.

Ve yang melihat tersebut semakin mengerucutkan bibirnya tanda tingkat keBTnya semakin tinggi akibat ulah dari sahabat kecil yang dicintainya(?) tersebut. Dengan langkah yang diseret Ve memutuskan berjalan dibelakang Kinal menuju mobil yang dibawa Kinal.

Selama diperjalanan menuju mobil Kinal,Ve hanya bisa menatap punggung yang bidang milik sahabatnya yang selama ini dia cintai selama diam-diam tersebut dengan senyuman yang manis bahkan jika diperhatiakan dari matanya semua orang akan tau bahwa Ve sangat mencintai seseorang yang sedang membawa koper besarnya tersebut.

Aku datang untukmu Kinal,batin Ve dalam hatinya.

Dear Shinta NaomiWhere stories live. Discover now