Bagian 33[Jatuh Lagi]

3.5K 111 0
                                    

     Media massa pun gempar dengan terungkapnya permainan kotor William dalam bisnisnya.

     William yang dikenal dengan pembisnis kelas dunia dan sudah diakui kekuasaannya kini hanya bisa menyandarkan tubuhnya pada dinding dingin penjara. Bahkan anak dan istrinya tak lagi memperdulikannya.

     Setelah sebulan proses hukum di jalankan, akhirnya hakim pun memberikan vonis yang setimpal dengan perbuatannya. Hukuman dua puluh lima tahun penjara. Bahkan karena beratnya pelanggaran yang ia lakukan, William tak diberi wewenang untuk mengajukan banding, jikapun bisa...itu sama sekali percuma. Karena apa? Karena dia telah terbukti bersalah.

     Egi dan dibantu oleh Grey bekerja keras untuk menemukan bukti-bukti yang disembunyikan selama ini, dan mereka terpaksa menguliti setiap transaksi-transaksi lama perusahaan William. Dan akhirnya, usaha dan kerja keras mereka memberikan hasil yang memuaskan.

     Ibu Demian yang turut serta membatalkan pernikahan pun memberi hasil yang sesuai dengan ekspektasi. Dan tak terkecuali adik Deana yang dengan sengaja menolak permintaan kakaknya agar rencana yang sudah disiapkan berjalan lancar. Semua itu kini memberi cahaya baru bagi mereka berdua.

*****

Sebulan sebelumnya...

     Perjalanan penuh keterburu-buruan itu dilewati dengan perasaan gusar namun penuh harap. Setelah menempuh perjalanan itu, akhirnya Demian dan yang lainnya sampai di rumah sakit tempat Aluna dirawat.

     Demian dengan langkah lincah berlari memasuki rumah sakit. Dia dan yang lainnya langsung menuju lantai lima, tempat Aluna dirawat. Langkah-langkah panjangnya dengan gesit melangkah, sesampainya di depan ruang rawat Aluna, Demian membuka pintu dengan kuat dan berlari menuju ranjang.

     "Aluna..." desah Demian pelan. Tapi langkahnya terhenti seketika saat matanya menangkap ranjang putih yang sudah tertata rapi tanpa seorangpun diatasnya.

     Teman-teman dan ibunya pun datang menyusul Demian. Tatapan penuh keterkejutan memenuhi pandangan mereka.

     Tiba-tiba Grey berbalik, ia melirik ke luar ruangan dan mendapati seorang perawat wanita akan berjalan melewatinya. "Sus! Suster! Dimana pasien diruangan ini?".

     Sang perawat melirik ke dalam, "pak, pasien diruangan ini sudah meninggal pagi hari tadi".

     "Apa!" Pekik Grey dan hal itu berhasil mengalihkan pandangan yang lainnya. Kini wajah terkejut mereka kian berlipat ganda.

      "Tentu, pak. Tapi...setahu saya, keluarga pasien sudah mengambil jasad korban dua jam yang lalu"

     "Su...sudah mengambil jasad?" Kening Grey berkerut seketika, "siapa nama pasien itu?" Keterkejutan di wajah Grey kini tergantikan raut kebingungan.

     Sang perawat nampak sama kebingungannya dengan Grey, hal itu terlihat jelas dari guratan keningnya. "Tuparjo...Salimin...kalau tidak salah".

     "Loh! Kemana pasien seorang gadis..." Grey berbicara terbata-bata karena masih tak mampu membendung kebingungannya.

     "Aluna. Aluna Summer" sambung Demian dengan cepat.

     Untuk sejenak lamanya perawat itu berpikir keras dengan yang dimaksud pria-pria tampan didepannya. "Oh...!!! Maksudmu seorang gadis bersama dengan anak lelaki lucu?" Tanya perawat itu memastikan.

     "Iya! Benar! Dimana mereka sekarang?" Jawaban ibu Demian sontak membuat semua mata menatapnya.

     "Gadis itu bukan di ruangan ini,  dia ditempatkan di ruangan sebelah, karena kesalahan teknis kami salah memberi informasi".

AKU, KAMU dan Pertunangan(ini) - completedWhere stories live. Discover now