"Kamu kenapa?"

"Gak papa. Badmood aja, males sekolah" kata Lian ketus

"Gak usah dengerin mereka-"

"Gimana gak di dengerin? Orang punya kuping!?" Kata Lian memutuskan pembicaraan Rano.

Rano menghela nafas sejenak, menghembuskannya perlahan. Di raihnya tangan Lian, lalu di genggam erat.

"Dengerin ya, mereka itu cuma iri sama kamu, kamu harusnya seneng dong? Yang namanya haters itu pasti merhatiin kamu banget, otomatis hidup mereka kan cuma buat merhatiin kamu doang? Harusnya kamu bersyukur, kalo kamu di omongin orang kan dia juga yang dosa? Iya gak? Mereka cuma tau luaran kamu aja, mereka belum tau dalem kamu kayak apa, udah ya jangan cemberut gitu dong"

"Iya-iya"

"Kok jawabnya gak ikhlas gitu sih?

"Biarin"

"Nanti cantiknya ilang lho"

"Bodo"

"Nanti kalo aku pindah ke cewek lain gimana?" Goda Rano

"Sana! Gak peduli juga, emang sini siapanya situ? Bukan siapa-siapanya juga! Sana sama cabe yang tadi aja"

"Lahh? Kok tambah ngambek sih"

Lian diam. Bibirnya semakin di kucir, mukanya di tekuk kaya pakaian yang belum di setrika.

"Ikut yuk?"

"Gak mau kalo ke kelas, "

"Enggak,"

"Lha terus? Kemana?"

"Elah ikut aja des, nanti kamu juga tau"

Rano bangkit berdiri, sedangkan posisi Lian masih duduk, belum berubah.

"Mau ikut gak?"

Tak ada jawaban dari Lian. Lian bungkam.

Rano yang di perlakukan seperti itu, tanpa aba-aba langsung menggendong Lian ala-ala bridal style. Sontak Lian yang di gendong langsung menjerit jerit dan berontak.

"Turunin gak!?" Titah Lian

" gak"

"Kamu kok main gendong-gendong sih? Turunin gak!?"

"Gak, kamu kan tadi diem, diem berati iya" kata Rano dengan santai.

Akhirnya Lian pasrah. Percuma ia berontak, karena tenaga Rano lebih kuat.

Rano menurunkan Lian di atas motornya. Muka Lian masih sama seperti tadi. Malah tambah cemberutnya.

"Kok nambah sih cemberutnya?"

Lian diam. Dia membuang muka.

Rano yang di perlakukan seperti itu tidak terima. Ia mendekatkan dirinya ke Lian. Sekarang ia dan Lian tidak ada jarak. Hanya saja kepala Lian membelakangi muka Rano.

"Des,"

Lian tetap tidak mau menengok

"Des, nengok dong"

"Sayang"

"Bee"

"Gilianca"

"Kalisa"

"Desky"

Sontak Lian yang kesal langsung menengok sambil bilang "apaan si r-"

Cup

Bibir Lian langsung di bungkam bibir Rano. Cuma sebentar, lalu Rano tersenyum puas. Wajah Lian berhasil di buat blushing oleh kelakuakan Rano yang tidak pernah ia duga sebelumnya.

-AFTER RAIN-Where stories live. Discover now