not me

564 30 0
                                    

Pagi ini Lian harus kembali ke sekolah lagi. Liburan 3 harinya sudah kadaluwarsa alias udah abis masa berlakunya. Ia menuruni anak tangga untuk menuju ke bawah. Duduk di meja makan dan dengan lahap memakan roti isi yang sudah tersaji di piringnya. Dari arah dapur, muncul bangyan kakak tersayangnya itu dengan membawa dua gelas susu vanila kesukaannya. Bangyan duduk di arah yang bersebrangan dengan Lian. Ia mengamati adiknya itu dari ujung kaki sampai ujung kepala tanpa kedip sedikitpun.

"Apa sih bang? Gitu amat ngeliatinnya?" Alis Lian berkerut

Bangyan diam. Ia malah berdiri, tetapi masih di tempat ia duduk tadi. Ia menempelkan punggung tangannya ke kening Lian.

"Sama kaya biasanya" Bangyan ngomong lebih ke diri sendiri.

"Hah? Apaan yang sama?" Lian semakin bingung dengan tingkah laku abangnya ini.

"Suhu tubuh lo" Bangyan berkata dengan polosnya. Ia memposisikan dirinya untuk duduk kembali.

"Lo kenapa sih bang? Obat lo abis?" Kerutan di kening Lian semakin menambah gara-gara saking bingungnya

"Kaga. Gue cuma bingung aja sih" kata bangyan lagi-lagi dengan muka polosnya."Lo salah minum obat atau entah kesambet setan antah berantah mana gue juga gak tau, sekarang jam berapa?"

"Jam 6?" Kata Lian dengan nada sedikit agak bertanya

"Dan lo mau berangkat ke sekolah? Sejak kapan lo ada sejarah berangkat sekolah jam 6 Lian sayang? Lo mau bantu pak bon nyapy sekolah?"

Detik kemudian Lian malah terkekeh pelan dengan pernyataan dan pertanyaan abangnya ini.

"Oh itu, gue gak salah minum obat atau kesambet apalah itu, gue cuma pengen aja berangkat sekolah jam segini. Kali kali lah jadi anak tertib" Lian menaikkan satu alisnya sedetik. "Ya udah ya bang, gue berangkat dulu"

"Gak bareng Rano atau Aldo gitu?"

"Kaga, gue di anter pak dim aja deh" Lian ngeloyor gitu aja di iringi suara teriakannya yang membahana ke seluruh ruangan "good bye bang"

"Okee, ati ati" bangyan berteriak tak kalah kencangnya.

***

Lian telah sampai di sekolahnya. begitu sepi seperti tidak berpenghuni. hanya ada beberapa orang yang brau datang ke sekolah, dan semuanya rata-rata orang pinter semua. bahkan pak bon aja masih sibuk nyapu halaman sekolah. padahal mah kalo Lian berangkat gerbang udah mau tutup noh. entah kenapa hari ini Lian ingin berangkat pagi. Entah kenapa ia hari ini malas sekali bertemu dengan Rano. ia masih merasa canggung dengan kejadian kemarin. dia juga menjaga perasaan Aldo yang baru saja putus dengannya kemarin. Lian memasuki kelasnya. ternyata anak-anak X MIIA 2 udah pada berangkat. ya, walaupun enggak semua sih. ia berjalan gontai menuju tempat duduknya.

"ya ampun li, lo kesambet apaan sih?" Anya yang tadinya anteng duduk manis di meja nomer tiga langsung bangkit dari tempat duduknya dan menghampiri Lian dengan tatapan heran.

"obat lo gak habis kan?" Nadin menambahkan

"lo gak lagi insomia kan?" Anya ikut-ikutan

"amnesia bego!" Nadin menoyor kepala Katrin

"ya itulah maksudnya"

"gak kalian bertiga, gak bangyan, semua pada ngira kesambet. salah gue apa sih?" Lian mulai dramatis

"elo gak sadar? bayangkan! seorang GILIANCA KALISADESKY berangkat pagi. sejarah banget bos" kata Nadin menekankan nama panjang LIAN

"harusnya elo pada bersyukur dong temen lo yang satu ini tobat"

-AFTER RAIN-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang