BAB 21

355K 16.4K 435
                                    

Terima kasih banyak sebelumnya untuk kalian yang vote&comment. Jadi semangat buat lanjutin partnya, hehe. Terima kasih juga sudah mau baca cerita membosankan ku ini:) ditunggu ya vote dan comments nya! xoxo.


***********************************************************

Jake membuka matanya perlahan, ia meraih jam weker yang berada diatas meja dekat ranjangnya. Pukul dua pagi, ia membenarkan posisi duduknya di tepi ranjang. Kepalanya masih terasa pusing karena pengaruh alkohol. lalu Ia berjalan keluar dari kamarnya.

Cahaya televisi menyinari ruang tengah flat yang gelap tanpa penerangan, seorang wanita duduk melipat kedua kakinya yang terbalut selimut tebal, disampingnya ada satu bucket popcorn ukuran sedang rasa karamel kesukaanga.

"Stella?"

Stella hanya menolehkan wajahnya sebentar menatap Jake, lalu kembali fokus pada televisi.

"Kau kembali?" Jake duduk disamping Stella, memandang wanita itu dalam-dalam.

"Untuk sementara"

"Aku berharap untuk selamanya" ucap Jake hampir tak terdengar.

"Aku hanya ingin memastikan kau baik-baik saja, besok adalah acara wisuda perpisahan"

Jake mengangguk mengerti, mereka merasa sangat canggung saat berdekatan. Meski begitu, jantung Stella tetap berdetak cepat ketika berbicara dengan mantan kekasihnya itu.

"Aku akan ambil minuman, kau mau?" Jake mendekati lemari es di ujung ruangan. Ia mengambil dua kaleng beer lalu kembali duduk disamping Stella.

Stella merebut kedua minuman kaleng yang akan diteguk oleh Jake, "Kau terus saja minum" ucapnya meletakkan minuman itu diatas meja sampingnya.

Jake memasang wajah masam, kemudian mengambil susu kaleng dalam lemari es.
"Apakah aku boleh meminum ini?" tanyanya pada Stella.

"Begitu lebih baik"

Jake tersenyum senang, ia menyadari bahwa Stella masih menjadi Stella yang sama. Ia tetap memberi perhatian padanya, Jake yakin jika Stella masih memiliki perasaan padanya walaupun hanya sedikit.

"Kau terlihat cantik saat prom" kata Jake yang ikut menonton film horror di televisi.
Tidak ada respon dari perkataan Jake itu, Stella masih sibuk dengan popcorn dan filmnya.

"Apakah popcorn itu sangat enak? biarkan aku mencobanya" Jake mengambil bucket popcorn dari pangkuan Stella. Tapi masih belum ada respon darinya. Ia berpikir mungkin wanita disampingnya itu masih marah padanya.

Jake beranjak dari duduknya, tanpa mengatakan sepatah kata pun lagi. Perasaannya sedang buruk, ia memutuskan untuk kembali ke dalam kamarnya.
Stella menyadari bahwa sikapnya tadi membuat Jake bersedih, "Jake.."

Langkah Jake terhenti, ia membalik tubuhnya menghadap Stella. Wajahnya datar tanpa garis senyum atau sedih, susah untuk dibaca oleh Stella.

"Tetaplah disini dan temani aku"

Tak butuh waktu lama, senyum mengembang disudut bibir Jake. Ia dengan riang, duduk disamping Stella-lebih dekat- lalu menonton film bersama.

***

Sinar matahari menembus jendela hingga masuk ke ruangan, menyinari wajah pria tampan yang tengah terlelap dalam tidurnya. Ia menguap sembari merenggangkan otot-otot tangannya, seorang wanita juga tertidur diatas pangkuannya, Seluruh tubuhnya tertutup selimut kecuali kepala saja.

STELLA.Where stories live. Discover now