"Makasih" kata Lian

"Buat?"

"Makasih udah mempercayakan gue untuk menjadi pendengar yang baik buat lo"

Rano tersenyum. Lian tersenyum.

"Semoga sahabat lo bisa sembuh ya, jadi pengeb ketemu deh sama sahabat lo itu,"

"Amin, ya gue harap juga gitu." Untuk sejenak Rano diam, tapi dia berkata lagi " des?"

"Lo suka tempat ini?"

"Banget pake z" jawab Lian antusias

"Mulai sekarang tempat ini juga jadi punya lo. Jujur lo adalah orang pertama yang gue ajak ke sini. "

"Serius?"

"Iya"

"Tapi kan ini basecamp elo sama sahabat elo?"

"Iya, dan sekarang ini juga jadi basecamp elo. Kalau lo lagi ada masalah atau apapun lo bisa dateng ke sini, mulai sekarang lo jadi penghuni basecamp ini"

"Penghuni? Kaya hantu saja " Lian terkekeh pelan

"Sebagai peresmiannya lo harus tanda tangan di atas materai"

"Hah?"

"Entar ya, gue turun dulu lo tunggu sini"

Rano bergegas turun membuka bagasi mobil. Mencoba mencari cari sesuatu. Entah apa yang di carinya. Detik kemudian, ia berjingkrak senang. Rano menaiki rumah pohon lagi dan memposisikan dirinya di samping Lian.

Rano ternyata tadi mengambil selembar kertas beserta materai 6000 dan bolpen. "Bentar ya"

Rano menuliskan sesuatu di kertas itu, dan menempelkan materai di bawahnya.

"Di baca yang keras ya"

Lian menerima kertas itu dengan heran. Keningnya mengerut membentuk garis tipis. "Udah, tinggal baca doang neng"

Meskipun Lian masih gak ngerti apa yang di maksud Rano, ia tetap membacanya.

"Saya, atas nama Gilianca KalisaDesky kelas X MIIA 2 menyatakan bahwa saya resmi menjadi anggota basecamp danau pelangi. Saya akan menjaga tempat ini dengan segenap jiwa dan raga saya. Jika saya melanggar saya akan menerima sanksinya"

"Nih, sekarang tanda tangan di sini" Rano menunjukkan dimana Lian harus tanda tangan.

Lian menuruti perintah Rano. Rano mengambil surat pernyataan itu. Kemudian surat itu di lipat dan di simpan di kotak kecil lalu di taruh di pojokan rumah pohon itu.

"Nah, sekarang lo resmi deh jadi anggota kita, selamat!" Rano menjabat tangan Lian seperti seorang gubernur menyalami bawahannya.

"Sumpah kaya apaan aja ran, " Lian terkekeh geli, entah apa yang ada di pikiran Rano saat itu. Bisa -bisanya dia berpikir sampai membuat surat pernyataan di tanda tangani di atas materai. Entah mengapa Lian sangat suka candaan Rano yang sederhana tapi menyenangankan.

"Biat resmi aja "

"Iyalah, terserah. Eh, tapi tadi apa? Danau pelangi? "

"Iya, soalnya habis hujan, di sini selalu ada pelangi, makanya gue sama sahabat gue namain aja danau pelangi"

"Keren namanya"

"Dan kayaknya lo lagi beruntung deh des, liat tu di sana" Rano nunjukin sesuatu ke arah langit

Lian menengok ke arah yang di tunjuk Rano

"Itu pelangi ran? Indah banget"

"Iya, pantes sih kalo namanya danau pelangi"

-AFTER RAIN-Where stories live. Discover now