2. Gosip heboh

11.9K 465 23
                                    

Sementara itu di ruang guru, seorang cowok yang berdiri di meja dekat pintu menoleh ketika mendengar suara gaduh dari lantai atas. Dia mendengkus tak suka, dia tak pernah suka dengan kelas bontot yang menjadi sumber keributan, dan isinya anak-anak tak berguna itu.

"Gimana Brian, udah kamu terima salinan buku absen dari Lidya?" tanya Bu Asih.

Cowok itu terkesiap kembali fokus pada guru yang mejanya dekat dengan pintu itu. "Sudah, Bu. Lidya selesai menyalin nama-nama anak kelas dengan lengkap," sahut Brian sambil menyerahkan buku absen yang masih ditulis tangan oleh sekretaris kelas mereka.

Semua tugas harus sempurna dan tepat waktu, begitu prinsip yang dia pegang sejak dahulu. Tidak boleh membuang waktu untuk hal yang tidak berguna seperti...

"Yeaaaaaaa..."

Cowok itu mendelik lagi ke arah luar pintu mendengar teriakan heboh lagi.

"Astaga! Kelas itu selalu berisik, padahal baru saja istirahat. Sejak pagi berisik sekali, semenjak ada cewek."

"Memangnya ada apa sih, Bu?"

"Ada anak baru. Cewek. Cantik. Ya pada getol-lah, dasar anak-anak itu. Pusing pasti Bu Len hadepin anak-anak bandel itu," Bu Asih menggeleng.

"Oh."

Memang anak-anak Bandel itu hanya bisanya berisik saja.

🎓🎓🎓

Anka keluar dari kelas sendirian menuruni tangga, koridor mana yang harus dipilih? Dia tidak tahu mau ke mana tapi kakinya masih akan terus melangkah ke mana pun itu asal dia tidak bosan.

Tepat di ujung koridor terdengar suara ramai sekali, ternyata kantin terletak di balik sebuah bangunan kelas agak tersembunyi. Mau ngapain di kantin sendirian? Ck.

Sebenarnya, tadi dia ditawarkan bergabung ke Davi cs, gadis itu menolaknya karena masih terlalu asing. Lagipula Davi semakin agresif mendekati, Davi bahkan pindah duduk ke sebelahnya menemani gadis itu. Banyak cowok yang iri karena Davi berhasil mendekati Anka yang lagi menjadi bulan-bulanan cowok-cowok usil anak IPS 3. Anka senang saja digoda, dan menanggapi malu-malu tapi mau.

Anka membalikkan tubuh bermaksud untuk mencari tempat lain yang bisa disatroni minimal sampai bel berbunyi nanti agar terlihat sok sibuk.

Untuk yang kedua kalinya Anka menubruk tubuh seseorang, kali ini cewek yang ditabrak. Bertubuh langsing, kecil, pendek, kulitnya bersih, halus dan mulus. Karena tersenggol tadi, seperti kapas dia terhuyung ke belakang namun tubuh mini-nya itu berhasil ditangkap oleh kedua temannya, dua-duanya cowok. Mirip seperti dalam drama romance.

"Upsss," gumam Anka tak sadar. "Sori ya."

"Kalo jalan liat-liat ... dong!" maki si cowok yang lebih pendek dan kurus.

Cowok yang satunya lagi lebih tinggi dan charming, dia memiringkan kepala tampak menilai wajah Anka penuh selidik. Mereka berdua tampan dan keren. Sepertinya cowok di sekolah barunya itu memang keren-keren.

"Sori deh, duluan ya," ucap Anka memainkan alis, tidak lupa dia mengibaskan rambut. Setelah itu melewatinya merasa mereka tidak penting sama sekali.

Setelah berjalan agak jauh dari letak kantin yang terbelakang, Anka menemukan sebuah taman dengan bangku-bangku cantik, kolam ikan berair jernih dan air terjun mini.

Waw. Bagus banget.

Anka mengistirahatkan diri sejenak di kursi taman. Ah, dia jadi mengantuk. Tanpa sadar dia merebahkan diri di kursi panjang kemudian memejamkan mata. Tidak lama suara bel yang memekakkan telinga terdengar nyaring sekali memaksanya membuka mata dan terperanjat kaget. Tepat di depan wajah Anka ada sesosok wajah asing.

EndorphinsWhere stories live. Discover now