32

41.7K 2.2K 33
                                    

3 hari berlalu, Christian tetap setia duduk disamping Kate sambil menggenggam erat telapak tangan Kate. Seakan-akan ia tidak ingin kehilangan Kate. Dia sangat berharap Kate mau membuka matanya, seperti apa yang dikatakan dokter '2-3 hari Kate akan membuka matanya', Christian mempercayai itu.

"Kau tidak makan ?" Tanya Joe yang sedang berjalan menuju ke meja makan dengan menenteng box pizza.

"Tidak." Christian hanya menjawab singkat dan matanya sama sekali tidak pernah berpaling.

Joe membuka box yang berisikan pizza itu, menimbulkan bau yang menggoda, ia juga mengambil sepotong pizza, sebelum ia benar-benar melahap pizza itu. Ia ingin menawarkan kembali pada Christian.

"Kau yakin tidak mau ? Kau tau kalau aku membeli pizza spesial.. Ada sosis utuhnya, ada—"

"Tidak Joe, kau bisa memakan semua pizza mu itu.." Elak Christian, sebenarnya ia mau meminta sepotong pizza dari Joe, tapi rasa gengsinya itu yang membuatnya bertingkah bodoh.

Saat Joe ingin melahap pizzanya yang sudah berada diambang mulutnya, tiba-tiba Christian berteriak "Ya Tuhan !"

Joe meletakkan kembali potongan pizzanya dan memilih beranjak dari duduknya.

"Ada apa ?" Tanya Joe.

"Kate menggerakkan jarinya kembali." Ucap Christian dan Joe membelakkan matanya.

"Benarkah ? Kau tidak mencoba membohongiku kan ?" Tanya Joe.

"Dasar bodoh ! aku tidak pernah membohongimu." Ucap Christian.

"Siapa tau begitu." Ucap Joe sambil menekan tombol diatas ranjang Kate.

"Ibu.." Kate berguman pelan seraya memanggil ibunya, Joe dan Christian bisa mendengar gumanan Kate. Christain menatap Kate lekat berharap wanita itu menyebutkan namanya untuk pertama kali, tapi siapa yang menyangka, kalau Kate memanggil ibunya. Christian bahkan terlihat seperti orang bodoh ketika ia mengingat kejadian yang lalu kalau Kate sedang marah padanya dan membencinya. Tentu saja Kate enggan untuk memanggilnya, tapi gumanan itu terlihat reflek.

"Sial. Kenapa dia tidak memanggilku saja. Seperti 'Adikku.. Joeshua sayang..' Seperti itu. Menyebalkan sekali." Ucap Joe kesal dan Christian langsung menatap Joe.

"Kau bercanda ? Kata-katamu sangat menjijikkan." Ucap Christian kesal.

"Biarkan saja.. Kate selalu mengatakan itu dulu ketika dia di rumah." Ucap Joe dan tak lama dari itu dokter bersama dengan para suster datang.

"Dia tadi mulai membuka mulutnya, dok. Dan berguman." Jelas Christian dan dokter mengangguk mengerti, belum sempat dokter memeriksa, Matanya kini melihat Kate yang tengah berusaha membuka matanya dan sukses. Dokter menatap Kate dan tersenyum.

"Hai ? Aku akan memeriksamu sebentar Miss Hill.." Ucap Dokter sambil berkutat dengan peralatannya untuk memeriksa keadaan Kate dan menyuruh suster untuk melepaskan masker oksigen.

"Bagaimana keadaannya, Dok ?" Tanya Christian.

"Baik, kondisi pasien sudah mulai membaik dan dia juga sudah membuka matanya." Ucap Dokter dan setelah itu pergi. Mata Kate kini melirik kearah Christian.

"Hai ?" Sapa Christian lirih sambil ingin menggenggam tangan Kate, namun dengan cepat Kate mengangkat tangannya, Christian tau.. Kate marah padanya. Ia bisa mengerti itu.

Mata Kate kini beralih ke Joe yang tengah tersenyum.

"Hai, Kak ?" Sapa Joe sambil melambaikan tangannya dan Kate tersenyum.

"Kakak mau pizza ?" Tawar Joe sambil menunjukkan box berisikan pizza utuh dan Kate menggelengkan kepalanya.

"Dimana ayah dan ibu ?" Tanya Kate dengan suara pelan.

Jerk Man In SuitsWhere stories live. Discover now