Bab 24

38.7K 2.2K 45
                                    

Kate masih setia dengan selimutnya bahkan sampai setengah jam lebih ia masih menangis. Kini telinganya mendegar suara pintu yang terbuka dan ia pun juga bisa menebak orang yang masuk kedalam kamar. Siapa lagi kalau bukan Christian.

Christian menatap lurus kearah Kate yang tengah menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut. Dengan berjalan santai Christian pun langsung duduk ditepi ranjang dan langsung membuka selimut yang tengah menutupi Kate. Namun Kate tetap menahan selimut itu.

"Kau mau apa ?" Tanya Kate dengan nada datarnya.

"Aku ingin melihat wajahmu." Ucap Christian.

"Pergilah, Christian." Ucap Kate.

"Kau mengusirku ? Ini kamarku.." Ucap Christian santai dan Kate pun langsung menyeka selimut yang tengah menutupinya dan segera untuk pergi namun Christian langsung menahan tangan Kate.

"Tetaplah disini." Ucap Christian sambil menatap punggung Kate lekat, namun Kate tak menjawab sama sekali ucapan Christian.

"Kate.. Maafkan aku.. Aku tidak tau dengan perasaanku sendiri.. Kau tau..Aku sangat merindukan Grisella, aku menunggunya, aku selalu berharap ia kembali.. Dan apa yang aku harapkan semua memang terwujud, aku bertemu dengannya lagi.. Aku sangat merindukannya dan menginginkannya.. Dan disisi lain, aku juga menginginkanmu.. Kau tau.. Hatiku selalu sakit saat kau bersama Lucas, hatiku selalu sakit saat Lucas menciummu.. Dan kau juga teman masa kecilku.. Aku juga memiliki hak untuk menjagamu sebagai laki-laki karena dulu aku pernah berjanji padamu untuk menjagamu dan melindungimu.. Tolong, beri aku kesempatan sekali lagi.. Aku tak akan menyakitimu.. Aku akan berusaha untuk mencintaimu.." Ucap Christian panjang lebar dan Kate hanya bisa menangis sejadi-jadinya dan setelah itu ia membalikkan badannya untuk menatap Christian, ia tak peduli dengan keadaannya yang kacau karena terlalu bajyak menagis. Dia hanya ingin mendapatkan penjelasan yang lebih dari Christian.

"Jika kau menginginkannya.. Dan.. Jika kau mencintainya.. Kenapa kau selalu memanggilku dengan sebutan 'sayang'?! kenapa kau memberikan aku harapan terus menerus ?! Kenapa kau selalu menghancurkanku ?! Kenapa kau selalu membuatku gila ?!! Kenapa, Christian ?!! KENAPA ??!!!! Kau seperti membunuhku !!" Teriak Kate frustasi dan Christian menatap Kate dengan lekat dan setelah itu ia langsung memeluk Kate, namun Kate langsung meronta-ronta meminta Christian untuk melepaskan pelukannya.

"Maafkan aku.." Ucap Christian lirih.

"Lepaskan, Christian !" Teriak Kate, namun Christian tidak peduli sama sekali dengan Kate yang tengah memukulinya, menurutnya ia pantas mendapatkan pukulan dari Kate.

"Jangan tinggalkan aku... Aku mohon." Ucap Christian lirih. Kate hanya diam tak menjawab ucapan Christian, ia hanya menangis dan terus menangis dipelukan Christian.

"Aku akan berusaha mencintaimu.." Ucap Christian."Janji.."

Kate tetap diam mencoba mencerna semua perkataan Christian padanya, ia hanya tidak ingin sakit hati lagi. Ia ingin pergi meninggalkan Christian, tapi hatinya selalu berkata jangan.

"Jangan tinggalkan aku lagi, ku mohon.." Ucap Christian yang langsung melepas pelukannya dan menangkup wajah Kate dengan kedua tangannya, menatap lembut ke arah Kate. Namun Kate hanya menunduk dan menangis.

"Aku—" Belum selesai Kate bicara, Ariana pun langsung masuk kedalam kamar dan matanya kini melihat Kate yang tengah bersama Christian.

"Maaf, Mr.Nelson. 10 menit lagi, kita akan mendarat.." Ucap Ariana.

"Baiklah.. Kau bisa pergi." Ucap Christian dan Ariana langsung keluar dari kamar.

Kini mata Christian beralih ke Kate. Kate benar-benar diam tak mengatakan apa pun.

"Kate.." Panggil Christian.

"A-aku harus pergi.. Itu akan membuatmu bahagia.. Aku hanya beban untuk mu.." Ucap Kate llirih.

"Tidak.. Kau tidak boleh pergi.. Aku tidak pernah berfikir kau adalah beban untukku.. Kau milikku.." Ucap Christian yang langsung mencium bibir Kate dengan lembut dan Kate hanya diam tak membalas ciuman sama sekali dari Christian.

Christian melepas ciumannya dan menatap Kate. "Jangan pergi.." Ucap Christian namun Kate hanya diam tak menjawab apapun, ia malah pergi dan keluar dari kamar menuju ke toilet. Membasuh wajahnya dan menatap dirinya dibalik cermin. Ia terlihat berantakan dan kacau.

"Maafkan aku Christian.. Aku harus pergi.." Ucap Kate lirih dan setelah itu ia keluar dari toilet dan duduk melihat pemandangan dari luar.

Tak lama dari itu jet pribadi milik Christian pun sudah mendarat, tak menunggu lama setelah Melly selaku pramugari Christian berkata jet benar-benar sudah mendarat. Kate pun langsung keluar dari jet Christian. Sedangkan Christian masih membeku didalam kamar.

Kate pun langsung menelfon Paul untuk menjemputnya. Ia keluar dari perkarangan bandara milik Christian dan sekian lama ia menunggu akhirnya paul pun sudah sampai.

"Mansion." Ucap Kate dan dibalas anggukan oleh Paul.

"Apa ayah di Mansion ?" Tanya Kate.

"Iya, Miss.Hill.. Mr.Hill sudah berada di Mansion sejak kemarin." Ucap Paul.

"Tolong lebih cepat, Paul. Aku tidak sabar untuk bertemu dengannya." Ucap Kate dan Paul pun mengangguk.

---------

Christian pun langsung keluar dari jet. Mencari keberadaan Kate, namun tidak ada sama sekali dan Christian menatap geram kearah Bodyguard nya.

"Maaf, Mr.Nelson.. Tadi Miss Hill mengatakan kalau ia ingin ke toilet sebentar, tapi sampai sekarang ia belum kembali juga." Ucap Willy.

"Bodoh ! Dia pasti pergi.. Cepat cari dia." Bentak Christian yang dibalas anggukan oleh Willy dan lainnya. Christian hanya bisa mengerang frustasi.

"Kenapa kau selalu pergi, Kate !!" Teriak Christian.

Sedang kan Kate yang sudah berada di Mansion, ia pun menatap lekat kearah ayahnya.

"Kau yakin ?" Tanya Fandrick.

"Sangat yakin, ayah. Aku akan baik baik saja disana.. Dan jangan pernah katakan pada siapapun kalau aku di Indonesia. Hanya aku dan ayah yang tau." Ucap Kate.

"Tapi aku kurang yakin kau berada disana sendirian." Ucap Fandrick dengan raut wajah khawatir.

"Aku tidak sendirian, ayah. Aku memiliki teman disana. Ayah ingat Brian ?" Tanya Kate dan Fandrick terlihat seperti mengingat-ingat sosok Brian.

"Pria yang sering memberikanmu ikan koi ?" Tanya Fandrick yang dibalas anggukan oleh Kate.

"Benar, ayah. Ia akan menjagaku saat aku di Indonesia. Jadi ayah tenang saja." Ucap Kate.

"Baiklah kalau begitu.. Kau ingin berangkat kapan ?" Tanya Fandrick.

"Besok." Jawab Kate mantap.

"Baiklah.. Jaga dirimu baik-baik disana. Ku pastikan Christian tidak tau keberadaanmu." Ucap Fandrick.

"Terimakasih ayah." Ucap Kate sambil memeluk ayahnya.

"Sama sama." Ucap Fandrick.

"Maafkan aku, Christian." Ucap Kate dalam hati. Ia sudah memutuskan semuanya, ia ingin pergi meninggalkan Christian. Ia juga tidak ingin mengganggu hubungan Christian dengan Grisella. Mungkin, kepergian Kate bisa membuat Christian lebih bahagia.

------

Maaf kalau gaje ceritanya, Maaf juga kalau banyak typo.

Happy Reading👋❤

Jerk Man In SuitsWo Geschichten leben. Entdecke jetzt