Bab 26

39.9K 2.1K 24
                                    

Christian memijit-mijit pelipisnya, sudah 2 hari Kate meninggalkannya bahkan ia tidak tau kabar dari Kate sama sekali. Semua anak buahnya sedang berusaha keras untuk mencari informasi mengenai Kate. Dan yang dilakukan Christian adalah menunggu kabar itu sampai terdengar ditelinganya.

Bahkan mamanya yang tadinya setuju akan pernikahan Christian dengan Kate kini beralih ke Christian dengan Grisella. Semenjak wanita itu kembali, semuanya menjadi rumit. Seharusnya Christian senang akan kembalinya Grisella dan diterimanya kembali oleh keluarganya, namun hatinya berkata lain. Ia sama sekali tidak peduli dengan kedatangan Grisella dan ia tetap tidak peduli, dengan pesta penyambutan akan kembalinya Grisella. Ia mengurung diri dikamar, bahkan ia menatap handphone nya dengan tatapan kosong. Berharap Kate menghubunginya, namun apa yang ia harapkan tidak akan pernah terjadi. Wanita itu tidak akan pernah menghubunginya lagi.

Suara ketukan pintu 2 kali itu sama sekali tidak membuat Christian berpaling dari handphone nya.

Hingga seorang wanita bertubuh ramping dengan rambut lurusnya itu berjalan menghampiri Christian. Grisella

“Christian..” Panggil Grisella sambil duduk disebelah Christian. Namun pria itu tidak menanggapinya.

“Christian, kau terlihat sangat berantakan.” Ucap Grisella dan Christian pun tetap diam.

“Kau harus membersihkan tubuhmu dan makan.. Kalau tidak begitu kau akan sakit..” Ucap Grisella kembali. Wanita itu tidak ada hentinya untuk membujuk Christian untuk mandi dan makan. Memang sudah 2 yang lalu semenjak ia pulang dari bandara, Christian tidak mandi dan makan. Yang ia lakukan hanyalah berkutat dengan laptopnya dan menatap handphone nya sambil mencari informasi tentang keberadaan Kate. Tidak ada kegiatan lain selain itu.

“Christian kau-“ 

“Bisakah kau diam dan keluar dari kamarku ?” Tanya Christian, bukan. Itu bukan pertanyaan yang dilontarkan Christian, melainkan perintah yang harus dituruti.

“Baiklah aku akan keluar.Aku hanya khawatir padamu.. Ingat Christian.. Wanita sialan itu tidak akan pernah kembali.” Ucap Grisella sambil menekan kata ‘wanita sialan’ dan setelah itu ia pergi meninggalkan Christian sendiri.

“Kenapa kau selalu pergi ?” Guman Christian yang langsung mengusap kasar wajahnya.

Tak lama dari itu handphone nya pun bordering, dengan cepat Christian langsung mengangkat telfon tersebut.

“Apa kau sudah menemukannya ?”

Maafkan kami, Mr.Nelson. Kami tidak bisa mencari jejak Miss Hill, semua sudah dirahasiakan dengan rapat atas kepergian Miss Hill. Dan sepertinya Miss Hill tidak pergi jauh. Apa Miss Hill pernah bercerita kepada anda mengenai suatu hal ? Misalnya ia suka berlibur dimana ?”  Tanya Dyto diseberang sana. Christian diam mencoba untuk mengingat suatu hal. 

“Aku tidak tau ia suka berlibur dimana, yang aku tau ia suka berkunjuk ke pantai dan camping.” Ucap Christian.

Baiklah kalau begitu, saya akan mencari semua informasinya dan secepat mungkin akan aku kabarkan kepada anda.” Ucap Dyto dan setelah itu telfon pun langsung tertutup.

Christian menatap lurus kearah layar handphone nya tidak ada pesan apapun dari Kate.

Pria itu benar-benar sudah gila, dia seperti mayat hidup. Sehariannya hanya melamun dan melamun, bahkan orang disekitarnya ia tidak pedulikan dan perusahaannya hanya ia biarkan. Pria itu memang sudah gila.

"Christian.." Panggil seseorang wanita sambil menampakkan wajah datarnya.

"Christian.. Ini aku Kate."

"Kate ?" Christian mendongakkan kepalanya. Benar, apa yang ia lihat adalah Kate. Ia pun langsung beranjak dari duduknya dan berjalan menghampiri Kate untuk memeluknya.

"Kate.. Kau kembali ? Kau disini ? Aku merindukanmu Kate." Ucap Christian sembari ingin memeluk Kate. Hangus.. Itu hanya sebuah khayalannya. Itu sama sekali bukan Kate. Ia salah, itu hanya bayangan saja. Tidak ada Kate disampingnya. Ia benar-benar sudah pergi dan tidak akan ingin kembali.

Christian memejamkan matanya dan setelah itu ia menghelakan nafas panjang. Ia berjalan menuju kamar mandi. Menatap dirinya didepan cermin. Rambut yang berantakan, mata panda dan terlihat lumayan kurus.

"Kalau bukan karena mama yang memaksa, aku tidak akan sudi menghadiri acara sialan itu." Batinnya dan setelah itu ia mandi.

------

"Christian. Kau terlihat kurus, sayang. Apa kau baik-baik saja ? Dengarkan aku.  Lupakan dia dan kembalilah kepada Grisella." Ucap Elle sambil mengelus lembut pundak Christian.

"Apa maksud mama ? Aku sudah tidak mencintai Grisella. 2 minggu yang lalu mama bilang kalau setuju dengan hubunganku dan Kate. Dan setelah ini.."

"Dengarkan aku, Christian. Dia tidak akan kembali.. Lalu apa yang akan kau harapkan ? Menunggunya ? Itu terlalu lama sayang, aku tidak ingin melihatmu yang seperti ini. Tidak peduli dengan siapapun, bahkan perusahaanmu sendiri kau abaikan. Grisella sekarang yang ada didepan mata, ia jauh lebih baik dari pada Kate. Kate meninggalkanmu, dia sama sekali tidak peduli denganmu." Ucap Elle panjang lebar. Christian menghelakan nafasnya berat.

"Aku tidak mencintai Grisella lagi, Ma. Hanya Kate yang aku inginkan.. Apa mama lupa dengan bayi yang dikandung Kate ? Itu milikku. Tidak akan ku biarkan orang lain memilikinya."

"Iya, itu memang bayimu. Tapi dia sudah pergi meninggalkanmu dan sepertinya ia juga tidak mengharapkanmu untuk menjadi ayah dari bayinya. Cobalah untuk mencintai Grisella kembali. Ia jauh lebih baik, walaupun Kate adalah teman masa kecilmu dulu. Tapi aku bisa melihat keseriusan Grisella padamu dari pada Kate."

"Mama tidak tau apa-apa. Aku akan tetap menunggu Kate kembali. Aku akan mencarinya walaupun harus membelah dunia sekalipun aku tidak peduli." Ucap Christian yang lalu meninggalkan Elle dan Elle pun langsung menghelakan nafas beratnya, putranya sama sekali susah untuk diajak bicara. Elle menyukai Kate sebenarnya, tapi setelah kepergian Kate dan membuat Christian seperti orang gila. Rasa suka itu berubah. Ia tidak menyukai Kate lagi. Karena Kate hanya membawa beban berat untuk Christian.

Elle pun langsung berjalan menuju kamar Christian dan setelah ia sudah berada didalam kamar Christian, ia pun langsung mengambil handphone milik Christian dan menyalin kontak nomor yang ada dihandphone Christian.

Setelah itu ia mengetik nomor yang akan ia tuju.

"Hallo." Suara diseberang sana.

"Hallo, ini aku Elleanor. Apa ini Kate ?" Tanya Elle sambil berjalan keluar dari kamar Christian dan menuju kekamar sebelah.

"Elleanor Nelson ? Iyaa.. Ini aku Kate." Ucap Kate.

"Aku tidak memiliki banyak waktu untuk berbicara dengan mu.. Kau dimana sekarang ?" Tanya Elle.

"Kau tidak perlu tau, Elle."

"Aku perlu tau.. Dengarkan aku, aku tidak akan memberi tau Christian, kau berada dimana ? Cepat katakan."

"Aku berada di Indonesia."

"Bagus. Kalau perlu kau pergilah yang lebih jauh lagi, pastikan Christian tidak dapat menemukanmu." Ucap Elle dan Kate terdiam beberapa saat setelah ucapan Elle terlontar mulus dari mulutnya.

"Baiklah.."

"Christian akan segera menikah dengan Grisella.. Ku harap kau tidak beneratan."

"A-aku sama sekali.. tidak keberatan, Elle. Grisella wanita yang lebih baik untuk menjadi pendamping hidupnya."

"Baiklah, aku tau itu.. Aku hanya ingin memberitahumu tentang itu saja. Selamat sore, Kate."

"Selamat sore." Elle pun langsung menghelakan nafas leganya. Di Indonesia. Tidak begitu jauh, tapi tidak apa apa. Itu bahkan jauh lebih baik dari pada Kate di Seattle, menurutnya.

-----

Aku post cerita hari ini karena libur sekolah.. hehe.

Happy Reading💃

Jerk Man In SuitsWhere stories live. Discover now