Chapter 17

5.3K 479 50
                                    

Ruang berisi tiga orang namja itu sunyi senyap, surat Jinhwan yang sudah kembali ke tangan Junhoe setelah Yunhyeong dan Donghyuk membacanya bergantian itu sudah berubah lusuh karena Junhoe berkali-kali meremasnya, berkali-kali Junhoe membacanya dan berkali-kali itu pula ia tak berhenti bergumam menyalahkan dirinya sendiri.

"Aku membuatnya ketakutan. Dia pergi karena aku."

Junhoe mengusap kasar wajahnya yang sudah lembab karena air mata yang masih mengembun tersisa di sudut matanya. Yunhyeong yang berada di sampingnya hanya bisa menepuk lemah pundak Junhoe berusaha menenangkan, dan Donghyuk, namja manis itu memilih tak peduli apapun keadaan Junhoe sekarang, otaknya lebih berfokus untuk berpikir kemana Jinhwan pergi.

"Ini bukan sepenuhnya salahmu Junhoe. Kau hanya tak tau apa yang dia inginkan,"

"Tapi kita membuatnya berpikir kalau kita memang ingin membunuh bayinya." Dengan suara yang masih bergetar Junhoe menjawab kalimat Yunhyeong, dan itu menarik perhatian Donghyuk.

"Bukankah kalian memang menginginkan itu?" Tanya Donghyuk sedikit bingung.

"Tidak, Donghyuk. Aku tak pernah ingin menggugurkan bayi Jinhwan," kata Junhoe spontan, namun sesaat ia sadar apa yang ia katakan saat ia melihat raut kebingungan terpantul di wajah namja manis yang lebih muda.

"Maksudmu, lalu perjanjian itu apa? Bukankah kalian yang sejak awal menginginkan itu?"

Junhoe tak bisa menjawab pertanyaan Donghyuk, karena ia juga tak tau harus menjawab bagaimana. Ia ingin menyangkal, namun Junhoe tau itu hanya akan membuat kening coklat namja manis itu semakin bertaut bingung. Jika Junhoe harus menjelaskan, ia tak tau harus mengatakannya mulai dari mana, karena ia pun tak tau sejak kapan ia merasa kalau ia juga tak menginginkan pengguguran itu.

"Apa ini lelucon," gumam Donghyuk, kali ini manik besar yang mengarah pada Junhoe itu sedikit berkilat marah, "kalau kau tak menginginkan itu, kenapa kau tak mengatakannya sejak awal!"

"Karena kami pikir itulah yang Jinhwan inginkan Donghyuk, jika kau tau Jinhwan juga tak menginginkan ini kenapa kau juga tak mengatakan apapun pada kami," ucap Yunhyeong ikut bicara merasa Junhoe sudah tak bisa berpikir lurus untuk membicarakan hal yang sebenarnya tak berguna lagi itu.

Jinhwan sudah pergi, namja manis itu sudah terlanjur salah paham dan membenci mereka semua, siapa yang tak mengatakan isi hati mereka terlebih dulu bukanlah sesuatu yang penting lagi.

"Itu karena Jinhwan melarangku untuk berkata apapun pada kalian, dia berpikir kalian hanya akan mentertawakannya. Dan jujur saja, kemana pun Jinhwan hyung pergi sekarang, ku pikir itu memang jalan yang lebih baik, dia hanya ingin menyelamatkan bayinya."

"Tapi itu bayiku juga Donghyuk," sahut Junhoe mulai bersuara, "aku tau aku adalah appa yang kejam karena sempat berpikir untuk menggugurkannya. Tapi aku...aku juga tak tau kapan aku mulai menginginkan bayi itu, aku tak tau apa yang Jinhwan inginkan, terlalu sulit untukku mengerti apa yang Jinhwan rasakan."

Junhoe memberi jeda pada kalimatnya sebentar untuk mengambil nafas, maniknya tak menatap Donghyuk atau Yunhyeong, namun berkeliaran nanar dalam kamar itu, kamar dimana ia selalu bisa melihat siluet Jinhwan yang sedang tidur setiap malam dan mengagumi betapa damainya wajah namja itu. Wajah manis Jinhwan yang sering kali membuat ekspresi yang sulit Junhoe mengerti. Dan yang semakin membuatnya membenci dirinya sendiri adalah, kenapa ia selama ini begitu bodoh tak bisa membaca apa yang Jinhwan rasakan dan inginkan.

"Aku diam sampai sekarang karena ku pikir Jinhwan membenciku. Kita semua tau apa yang dia inginkan sejak awal, dia hanya ingin terlepas dariku, dia hanya ingin hidupnya normal tanpa ada bayang-bayangku sedikitpun, dan jika dengan menggugurkan bayi itu bisa mengembalikan kebahagiaannya, aku akan memberikan apapun yang dia inginkan, karena bagiku sekarang yang terpenting hanya kebahagiaannya, aku tak mau membuatnya melahirkan bayi itu dan membuatnya terikat selamanya denganku meski jauh dalam hatiku aku menginginkan itu. Aku menginginkannya bersamaku dan merawat anak kami dengan baik bersama-sama."

Unexpected Love | JunHwan [END]Where stories live. Discover now