Chapter 11

4.5K 432 39
                                    

Jarum jam berdetak mendekati angka 10 malam, Jinhwan masih terjaga. Seperti biasanya, ia menunggu Junhoe pulang dari latihan. Namun saat Junhoe benar-benar sampai di rumah Jinhwan akan melompat ke tempat tidurnya dan pura-pura sudah tertidur atau jika tidak begitu, sesekali ia berdalih kalau sedang tak bisa tidur.

Sejak media sudah tak mempermasalahkan apapun tentang Junhoe, sang idol mulai fokus pada persiapan album barunya, berlatih siang dan malam tanpa henti. Begitu juga Jinhwan, ia punya urusannya sendiri, management meminta Jinhwan untuk mengurus segala sesuatu untuk pernikahan mereka karena tau Junhoe tak akan sempat untuk membagi waktunya antara pekerjaan dan pernikahan.

Dan waktu dua minggu yang Jinhwan punya selama berada di apartement itu ia habiskan untuk mempersiapkan pernikahan, tentunya dengan bantuan Donghyuk, Yunhyeong dan beberapa staf kepercayaan management. Ia tak masalah, memang lebih baik begitu dari pada ia mati karena bosan sendirian di rumah tanpa melakukan apa-apa.

Dan di sinilah ia sekarang, di depan cermin besar di ruang tengah, memandang-mandang sosoknya sambil mencocokkan tuxedo putih yang ia tenteng ke badannya, pasti ia akan sangat tampan dengan tuxedo itu pikirnya. Namun itu tak membuatnya senang sama sekali, desahan ringan Jinhwan memantul di udara sepi rumah itu, ia gugup, hari dimana ia akan memakai tuxedo itu akan terjadi besok.

Ya, pernikahan itu akan terjadi kurang dari 24 jam dari sekarang.

Jinhwan meninggalkan cermin besar untuk menjatuhkan dirinya di sofa ruang tengah, meletakkan setelan jas itu di sampingnya. Selain tuxedo nan mewah, hal lain yang menarik perhatian Jinhwan adalah sebuah kotak kecil di atas meja, kotak berisi dua buah cincin platinum minimalis dengan berlian kecil di tengahnya, cincin kawin mereka.

Jinhwan mengambil cincin miliknya dan menatap benda bulat dengan kristal kecil itu. Benda itu sangat indah. Jinhwan terdiam. Ia tau semua yang akan terjadi besok bukan hal yang sesungguhnya, ia tau saat mereka mulai berjanji untuk hidup bersama, disaat yang sama mereka yakin janji itu akan diingkari, dan ia sangat tau, sejauh apapun hubungan yang mereka buat setelah hari esok, hubungan itu akan kembali seperti semula, suatu saat mereka akan kembali sebagai dua orang yang tak saling mengenal. Sekali lagi Jinhwan melenguh ringan, memikirkan itu membuat jantungya berdetak cepat yang sangat membuatnya tak nyaman.

Bunyi seseorang menekan pin pintu dari luar tertangkap pendengaran Jinhwan, memutar kepalanya ke arah pintu dan manik Jinhwan disambut figur Junhoe dengan raut wajah kusut. Manik namja itu penuh lingkaran hitam, tubuh padat yang terlapis kaos tanpa lengan dan celana training itu berjalan lesu setengah mengantuk, tak menyadari keberadaan Jinhwan yang terus memperhatikannya.

Hanya sampai kakinya melewati ruang tengah, Junhoe berhenti saat maniknya bertemu dengan sosok Jinhwan yang masih menutup mulut. "Ku pikir kau sudah tidur," Junhoe mengurungkan niatnya pergi ke kamar dan mendekat pada Jinhwan, ia melirik pada benda di tangan namja yang lebih mungil, dugaan bahwa Jinhwan pasti sedang memikirkan pernikahan mereka esok membuat Junhoe tersenyum.

"Aku tak bisa tidur," gumam Jinhwan enteng memainkan kotak cincin di tangannya, mengeluarkan alasan klise jika ia tertangkap sedang menunggu Junhoe.

"Tidurlah Jinhwan, besok akan jadi hari yang melelahkan. Kita harus bangun pagi-pagi sekali dan menyambut eomma dan appaku," ucapnya lembut, wajah tampan itu sangat terlihat kelelahan namun sepasang bibir penuhnya tetap Junhoe paksakan melengkung. Tersenyum seperti biasanya.

Junhoe mengambil kotak cincin di tangan Jinhwan dan menarik Jinhwan dari duduknya, tak ingin Jinhwan melawan kali ini.

Dan Jinhwan yang terlalu malas berdebat hanya menurut, baginya asalkan Junhoe sudah di rumah maka ia bisa pergi tidur dengan tenang. Jika di apartementnya yang lama Jinhwan sudah terbiasa sendiri, namun entah kenapa di apartement Junhoe rasanya berbeda. Ia tak bisa tidur jika masih sendirian, menurutnya apartement itu terlalu luas, terlalu sepi dan terlalu dingin jika dihuni sendirian. Jinhwan harus memastikan ada orang lain selain dirinya di apartement itu sebelum pergi tidur.

Unexpected Love | JunHwan [END]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon