Chapter 3

6.8K 551 63
                                    

Selamat membaca 😊

*

*

*

*

*

*

*

*

*

*

One month later...

"Hyung, aku datang!"

Donghyuk menyembulkan kepalanya di balik pintu apartement kecil milik Jinhwan dan tak menemukan siapapun di ruang tamu itu, ia mempout kecil lalu berjalan masuk. Ia tau dimana si penghuni apartement berada, pastilah ia masih meringkuk di balik selimutnya pikir Donghyuk.

Kemudian ia berjalan ke kamar namja manis itu dan benar dugaannya, Jinhwan masih di atas ranjangnya sedang menutup mata dengan damai. Donghyuk mendekat lalu mengecek suhu badan Jinhwan. Keningnya berkerut samar, ia heran, hyungnya ini sebenarnya tidak demam namun ia selalu mengeluh badannya lemas dan kepalanya pusing.

Sudah seminggu terhitung sejak Jinhwan mengeluh kepalanya pusing, namja manis itu jadi jarang makan karena tidak bernafsu dan setiap pagi selalu merasa mual, Donghyuk beranggapan mungkin Jinhwan hanya terkena maag karena makannya yang tak teratur dan seharusnya ia akan baikan jika meminum obat maag yang biasa Jinhwan minum, namun yang ada semakin hari Jinhwan semakin tak ingin makan hingga membuatnya lemas dan sekarang adalah hari kedua ia tak masuk kerja.

Donghyuk jadi khawatir, yang ia tau walaupun Jinhwan adalah namja yang staminanya kurang kuat, namun Jinhwan sangat jarang sakit. Dan kini saat ia sakit Donghyuk berasumsi pastilah sakit sepupunya itu serius, ia jadi takut terjadi apa apa pada Jinhwan. Karena itu, pagi-pagi sekali Donghyuk sudah menjenguk hyung sepupunya ini sebelum berangkat kerja dan membawakan sedikit makanan untuk Jinhwan sarapan.

Sentuhan di kepalanya membuat Jinhwan terbangun, atau mungkin bukan, Jinhwan terbangun karena merasa tak enak di perutnya, ia buru-buru bangkit dari tempat tidur menuju kamar mandinya bersama Donghyuk yang mengikutinya dibelakang.

Jinhwan memuntahkan semua isi perutnya yang sebenarnya kosong dan dengan sabar Donghyuk menepuk punggung Jinhwan, menunggu Jinhwan selesai.

"Aigoo. Ada apa sebenarnya denganmu, hyung?" Donghyuk mulai bergumam, jika sudah begini Donghyuk bahkan akan lebih cerewet dari eommanya.

Jinhwan menghela nafas panjang dan mencuci mulutnya, ia terduduk di bawah wastafel karena lemas. "Kau semakin tak baik hyung, seharusnya kau sudah baikan setelah minum obat di apotek, tapi kini, jangan-jangan kau punya penyakit serius, jangan-jangan ka_"

"Berhenti bicara Donghyukkie, kau membuat kepalaku semakin sakit," keluh Jinhwan menghentikan namja yang mulai heboh itu untuk berbicara lebih banyak lagi. Jika tak melihat etikat baik sepupunya yang hanya ingin menjaganya itu, mungkin Jinhwan sudah menendang namja tinggi ini keluar.

"Mungkin aku hanya masuk angin," ucap Jinhwan lalu berusaha berdiri dari duduknya untuk kembali ke ranjangnya dan duduk disana.

"Kau yakin, hyung?" Donghyuk hanya ingin memastikan, ia menatap setiap inci wajah Jinhwan dan anggukan yang Jinhwan buat sama sekali tak ia percayai, pemilik wajah pucat itu bagaimana bisa mengatakan kalau dirinya baik baik saja pikir Donghyuk.

Unexpected Love | JunHwan [END]Where stories live. Discover now