"Bodoh. Bahkan sekarang kita juga berbicara." Ucapku sambil menatapnya sinis.

"Bukan.. Kita harus berbicara penting.."Ucapnya.

"Apa yang penting ?"Tanyaku namun Christian tak menjawab pertanyaanku malah menyelonong masuk.

"Hey.. Aku tak mengizinkanmu untuk masuk kamarku." Ucapku kesal bahkan dia selalu melakukan tindakan seenak jidat nya.

"Aku tidak peduli." Ucapnya dan setelah itu ia langsung menatapku lekat.

"Kita harus menikah.." Ucap Christian. Tentu saja itu membuatku terkejut, pasalnya aku pikir Christian tak akan pernah mau menikahi ku.

"Kau bercanda ?"Tanyaku dan dia langsung berdiri tepat dihadapanku.

"Aku serius. Pernikahan akan diadakan 1 minggu lagi, jadi bersiaplah.. Aku sudah memesan beberapa gaun pengantin ternama yang kupesan jauh-jauh dari Paris dan London untukmu dan tugasmu hanya memilih gaun mana yang kau suka.. Oh.. Dan aku pun juga sudah menyewa perias pengantin yang profesional.. Ku harap kau mau menikah denganku.. Dan tak ada penolakkan untuk itu." Ucap Christian tegas dan aku hanya melebarkan mataku, aku sungguh tak percaya dia akan menikahiku dan paling aku tidak suka adalah sikap sombongnya itu muncul lagi.

"Hentikan omong kosongmu itu Christian."Ucapku.

"Omong kosong apa maksudmu ? Aku benar-benar akan menikahimu." Ucap Christian sambil menatapku lekat.

"Aku tidak percaya.. Bukankah kau tidak menginginkanku dan anak ini ?"Tanya ku lirih. Aku ingin menangis.

"Tadinya seperti itu, setelah aku menenangkan diriku beberapa minggu yang lalu.. Aku mencoba menerima semua kenyataan ini dan aku sekarang aku bisa menerimamu dan anak kita." Ucapnya sambil mencium keningku dengan lembut. Ah.. Ya Tuhan aku sangat tersentuh dengan ucapannya itu. Aku sangat ingin menangis.

"Menikahlah denganku." Ucapnya. Dan aku hanya membalas ucapannya dengan anggukan. Christian langsung memelukku erat.

"I love you." Ucapku lirih. Dan mungkin ini adalah saatnya aku menyatakan cintaku. Christian hanya diam tak menanggapiku, mungkin ia belum bisa mencintaiku aku bisa menerima kenyataan itu.

"Kau mau jalan-jalan ?" Tanya Christian sambil melepas pelukannya dariku.

"Boleh juga.. Aku akan mandi dulu.." Ucapku dan Christian hanya mengangguk dan tersenyum.

Setelah aku selesai mandi, aku pun langsung keluar dari kamarku dan turun untuk menemui Christian. Disana aku bisa melihat Christian yang tengah duduk santai bersama ibu.

"Itu Kate." Ucap Ibu sambil tersenyum yang membuat Christian menatapku.

"Kalian akan pergi ?"Tanya ibu.

"Christian yang mengajakku bu.."Ucapku sambil tersenyum dan ibu juga tersenyum. Aku bisa melihat senyuman dari ibu, sebuah senyuman yang menggodaku. Astaga.

"Kami permisi, Mrs.Hill." Ucap Christian yang langsung melingkarkan tangannya dipinggang ku.

"Hati-hati." Ucap ibu sambil melambaikan tangannya.

Setelah kita sudah berada didalam mobil tak ada hentinya aku bertanya pada Christian.

"Christian, sebenarnya kita akan kemana ?"Tanyaku heran padanya.

"Kau akan tau sendiri.."Ucapnya, dan selalu itu jawabannya. Bukankah itu menyebalkan.

Setelah mobil ini benar terparkir, aku bisa menebak kalau Christian membawaku ke bandara. Kenapa dia membawaku kebandara ?

"Christian.." Panggilku dan Christian hanya berdehem.

"Kenapa kita ke bandara ? Sebenarnya kita akan kemana ?"Tanya ku.

Jerk Man In SuitsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang