~~~

Eunji tak bisa berhenti menahan tawanya mendengar cerita-cerita yang diungkapkan Bomi. Eunji baru tahu bahwa Bomi punya bakat terpendam menjadi seorang tukang gosip handal. Lihat saja, bahkan gosip yang jarang terdengar pun Bomi ketahui.

"Kalian tidak percaya? Aku mendengarnya sendiri. Mereka bilang Lim saem akan segera menikah." Eunji masih belum percaya akan kata-kata Bomi. Lim saem yang sangar telah menemukan jodohnya? Terdengar lucu bagi Eunji. Eunji jadi mengingat statusnya sekarang. Sepertinya ia harus lebih hati-hati, jangan sampai Bomi tahu bahwa ia sudah menikah. Ini belum saatnya orang lain tahu. Cukup keluarga dan beberapa guru yang tahu. Ya, beberapa guru. Karena ternyata tidak semua guru mengetahui rahasia Eunji. Antara lega dan takut menghantui perasaan Eunji setelah mengetahui hal itu.

"Benar atau tidak, kita doakan saja Lim saem mendapat wanita yang terbaik." sela Chorong sembari fokus menyentuh layar ponselnya, mengetikkan sesuatu.
"Ck. Kukira kau tidak mendengar saking fokusnya berpacaran dengan Suho di ponsel." Cibir Eunji tersenyum tipis melirik gadis yang kembali tak merespon itu, sibuk dengan ponselnya.

"Jangan mengajaknya bicara Eunji-ah. Biarkan saja dia begitu!" Bomi berdecak pelan sebelum memasukkan biskuit kering buatan ibu Chorong ke dalam mulutnya.

Bomi dan Eunji masih melanjutkan kegiatan bergosip mereka. Tak memperdulikan betapa nyeri perut mereka akibat tawa berlebihan mendengar ucapan mereka sendiri. Mereka bahkan tak menghiraukan si pemilik rumah yang anteng tenang dengan ponselnya.

~~~

"Sial Aku kalah! Kau curang ya Baek?" Chanyeol membanting stik PS digenggamannya ke lantai. Menatap Baekhyun yang tengah meloncat kegirangan karena berhasil mengalahkan Chanyeol.

"Aku tidak curang! Kau saja yang tidak tahu main!" Baekhyun melototkan matanya, tak terima Chanyeol menuduhnya bermain curang.

"Jelas-jelas kau memakai trik licik. Itu yang kau sebut tidak curang?"

"Yak! Itu tidak licik, itu namanya taktik!"

Suho melirik sekilas dua orang yang tengah berdebat mengenai hal yang sama sekali tak penting bagi Suho.  It's Very usual see them fight like a children. Suho tersenyum ketika ide cemerlang terlintas di fikirannya. Pria itu mengetik cepat sebuah pesan singkat.

~~~

Drtt.. Drtt..

Chorong segera membuka pesan yang masuk. Siapa lagi jika bukan dari kekasihnya, Kim Joonmyeon.

"Hey, Suho mengajak kita ke rumah Chanyeol. Dia bilang disana ada party kecil-kecilan." Eunji membulatkan matanya mendengar Chorong mengucapkan kalimat itu.

"Party? Pasti banyak makanan. Yeay! Ayo kesana." Bomi melempar bantal di pangkuannya karena terlalu senang. Eunji menggigit pelan bibir bawahnya. Bagaimana mungkin Eunji berkumpul bersama para sahabatnya di apartment yang penuh rahasia antara dirinya dan Chanyeol itu?

~~~

"Aku mengajak Chorong, Bomi,  dan Eunji kemari!" Chanyeol menolehkan kepala ketika mendengar nama orang ketiga disebutkan. Apa Chanyeol tak salah dengar?

"Ke– kenapa kau mengajak mereka kemari?"

"Heol! Santai saja yeol. Jangan mentang-mentang ada Eunji si gebetan kau jadi gugup begitu." cibir Baekhyun sembari mengedipkan sebelah matanya pada Suho,  berkomplotan menggoda Chanyeol.

"Tidak apa kan aku mengajak mereka? Lebih ramai lebih seru!" Suho tersenyum tipis ke arah Chanyeol yang terlihat cemas sendiri. Chanyeol baru sadar bahwa bukan hanya Baekhyun yang merepotkan, Suho juga tak jauh beda.

"Err.. Pasti kau sengaja mengajak Chorong karena ingin bermesraan. Ujung-ujungnya hanya aku dan Bomi yang jadi obat nyamuk." Baekhyun mengeluarkan kalimat pedasnya seraya menyantap kacang merah yang tersaji cantik di dalam toples kaca bermotif bunga. Baekhyun sampai heran sejak kapan Chanyeol punya koleksi toples sefeminim ini?

Chanyeol diam. Tak berniat banyak bicara, lebih baik memikirkan cara agar ia dan Eunji tak ketahuan saat Eunji tiba nanti. Mungkin saja kan akibat terlalu deg-degan dan khawatir, tingkah Eunji dan Chanyeol jadi terbaca?

"Kalau kau mau, aku akan menjodohkanmu dengan Bomi. Chorong bilang Bomi belum punya pacar, lagipula Bomi masuk tipe idealmu kan?" Baekhyun tersenyum tidak jelas mendengar penuturan Suho. Lama menjomblo membuat pria itu jadi bosan. Mendekati Bomi sepertinya bukan ide buruk.

~~~

Eunji meremas pelan tangannya. Eunji terus berdoa mengenai keselamatan rahasianya sepanjang perjalanan menuju apartment Chanyeol.

Jangan sampai ketahuan! Jangan sampai ketahuan!

Hampir semua doa Eunji bernada sama seperti itu. Eunji sampai meneteskan beberapa bulir keringat akibat terlalu khawatir.

Akhirnya apartment Chanyeol terlihat. Chorong menepikan mobilnya, alamat yang dikirim Suho benar-benar valid.
Setelah tiba di depan pintu apartment Chanyeol, Chorong menekan bel berulang kali.

"Apa benar mereka ada di dalam? Kalau tidak ada lebih baik kita pulang." Eunji berujar mencoba mempengaruhi Chorong yang terlihat kekeh menekan bel.

"Sepertinya tidak ada orang dida–" ucapan Eunji terpotong. Baekhyun mucul dengan wajah sumringahnya, membuka pintu dan mempersilahkan para gadis masuk.

~~~

Eunji melirik Chanyeol yang juga balas meliriknya. Ada guratan cemas tergambar di wajah sepasang suami-istri itu. Chanyeol mengalihkan pandangannya pada botol yang terletak di meja bundar itu.

"Siap bermain? Ingat aturannya. Kalau kalian dapat dare, itu artinya kalian harus siap menghadapi semua tantangan yang diberikan. Dan jika kalian dapat truth? itu artinya kalian harus jujur sejujur-jujurnya atas apa yang ditanyakan. Mengerti?"

Semua orang mengangguk semangat atas ucapan Suho. Hanya Eunji dan Chanyeol yang diam tak berkutik. Masalah dare mungkin bisa mereka atasi. Tapi masalah truth?

TBC.

DESTINO, YES SILBATOS 『✓』Where stories live. Discover now