Eunji menghembuskan nafas lelah. Sudah sekian banyak nama yang ia sebutkan untuk opsi tempatnya singgah agar menghindari Suho dan Baekhyun. Tapi, tak satupun yang Chanyeol terima. Eunji sampai sebal dengan tingkah over pemilih Chanyeol.

"Ah aku tahu!" Chanyeol tersenyum lebar mengangkat tangannya yang semula berada di dahi. "Ke rumah Bomi atau Chorong saja. Ini opsi paling aman." Eunji menepuk jidat meratapi kebodohannya. Untuk apa ia lama-lama menguras isi otaknya padahal gadis itu punya dua sahabat yang sangat bisa diandalkan?

~~~

Eunji membereskan buku-bukunya karena bel pulang baru saja berbunyi. Gadis itu menyampirkan tasnya ke punggung kemudian berlari merangkul dua sahabatnya.

"Ingat kita akan bergosip di rumah Chorong!" Eunji tersenyum kecil mulai melancarkan aksinya.

"Kau sudah sepuluh kali mengulangi kalimat itu Jung Hyerim! Kau pikir kami sepikun apa?" Bomi berdecak kesal. Pasalnya Eunji terus mengulangi kalimat yang sama mulai dari jam istirahat hingga sekarang. Mereka memang akan singgah ke rumah Chorong dalam agenda bergosip ria berkat usulan Eunji. Bomi yang ditawari hal menarik seperti itu mau tak mau tak bisa menolak. Kesempatan langka mereka bisa kumpul dan bergosip bersama layaknya ahjumma-ahjumma tetangga Bomi.

~~~

Baekhyun bersiul-siul bahagia seraya merangkul pundak dua lelaki disampingnya. Merangkul Suho memang perkara mudah. Tapi, merangkul Chanyeol? Sedikit sulit bagi Baekhyun mengingat jarak tinggi mereka. Alhasil Baekhyun harus sedikit berjinjit untuk menyentuh pundak Chanyeol.

"Aku tidak bisa bermain hingga larut seperti biasa. Kalian harus pulang lebih awal. Mengerti?" Chanyeol melirik dua orang disampingnya. Baekhyun masih bersiul bahagia dan Suho sibuk dengan ponselnya, mungkin bertukar pesan dengan Chorong.

"Yak! Kalian dengar tidak?"

"Di kulkasmu ada banyak cemilan kan? Entah kenapa perutku masih lapar setelah menghabiskan dua mangkuk ramyeon di kantin." Baekhyun tak menghiraukan Chanyeol dan malah mengubah topik pembicaraan ke hal yang tak penting. Chanyeol menghembuskan nafas pasrah. Dimana lagi orang lain bisa menemukan sahabat semenyebalkan Baekhyun?

Akhirnya mereka tiba di parkiran sekolah. Chanyeol pulang menggunakan mobilnya sendiri sedangkan Baekhyun dan Suho menggunakan mobil yang sama untuk ke apartment Chanyeol.

~~~

Chanyeol berlari terbirit membuka pintu apartment-nya. Beruntung pria itu sampai lebih dulu di sana dibanding Suho dan Baekhyun. Semua ini berkat kecepatan diatas rata-rata Chanyeol saat mengendarai mobil. Chanyeol melempar sepatunya sembarang arah kemudian berlari ke kamar apartment-nya. Chanyeol memutar otak, tak mungkin ia membersihkan barang-barang Eunji dalam sekejap. Chanyeol meremas pelan rambutnya. Bel apartment Chanyeol berbunyi.

"Sial! Kenapa cepat sekali?" Chanyeol memgambil kunci kamar di laci dengan terburu-buru. Bel apartment Chanyeol kembali berbunyi, pasti Baekhyun yang memencetnya sebrutal itu. Setelah mendapat kunci kamar, Chanyeol mengunci rapat pintu itu lantas memasukkan kunci kamarnya ke dalam vas bunga yang terletak di meja kecil samping kamar.

Frekuensi bunyi bel Chanyeol bertambah. Chanyeol segera berlari menuju pintu lantas membukanya cepat.

"Kenapa lama sekali dibuka?" wajah Baekhyun tampak merengut. Ia masuk ke dalam apartment diikuti Suho yang masih sibuk dengan ponselnya dibelakang.

Chanyeol memperhatikan Baekhyun yang kini beranjak ke kulkas mininya, mengambil beberapa cemilan dari sana. Baekhyun mendudukkan bokongnya di sofa bersampingan dengan Suho.

"Kita makan dulu. Setelah itu main PS." Chanyeol mendelik mendengar ucapan Baekhyun yang terdengar seperti raja. Sebenarnya siapa pemilik apartment itu? Chanyeol atau Baekhyun?

DESTINO, YES SILBATOS 『✓』Where stories live. Discover now