"Seharusnya aku yang bertanya kenapa kau ada di sini. Apa yang kau lakukan padaku?! Katakan kenapa bisa seperti ini!!!" Lanjut Jinhwan dengan brutal melempari Junhoe dengan apapun yang ada di sekitarnya, tak memberi jeda pada Junhoe untuk berbicara. Junhoe yang lebih disibukkan dengan kegiatan menutupi diri hanya bisa menghindar seadanya, beruntung yang ada disekitar Jinhwan hanya bantal dan guling.

"Katakan cepat, kau bisa menjelaskan ini?! Kau bisa mempertanggungjawabkan perbuatanmu yang masuk kamar orang sembarangan, huh?!" Tak puas hanya melempar, Jinhwan kemudian memukul Junhoe dengan bantal seperti orang kerasukan.

"Yak!!! Apa kau gila!!!" Satu teriakan keras Junhoe membuat Jinhwan berhenti ditempat, Junhoe mencengkeram bantal yang Jinhwan gunakan untuk memukulinya. Jinhwan menegang menatap sosok yang berubah menyeramkan di depannya, wajah emosi Junhoe kini menakutinya.

"Siapa yang kau bilang masuk kamar orang sembarangan? Ini kamarku! Jika ada yang harus bertanggung jawab maka kau lah orangnya!"

"A-aku..?" Jinhwan panik saat menoleh ke sekelilingnya. Dan sekali lagi ia merasa seperti orang terbodoh sedunia yang tak menyadari di mana ia berada. Kamar ini, kamar yang memang mirip dengan miliknya namun ada beberapa barang yang tak ia kenali yang tentu saja itu menjelaskan kalau disini bukan kamarnya.

Susah payah Jinhwan menelan salivanya, bagaimana bisa ia ada disini, ia tak menemukan jawaban apapun, ia bahkan tak mengingat apapun, selain...

Selain, ia mabuk berat saat di club dan pulang ke kamarnya. Itu hal terakhir yang ia tau. Setelah itu...

"Dan seharusnya kau yang menjelaskan kenapa kau bisa ada di sini? Katakan apa maumu?" Suara Junhoe mengalihkan perhatian Jinhwan dari pikiran kalutnya. Suara yang sudah sedikit lebih lembut dari sebelumnya namun tetap saja terdengar dingin dan penuh curiga.

"Apa kau dikirim seseorang untuk menjebakku?" Lanjutnya sambil mengacungkan telunjuknya pada Jinhwan seakan menghakimi.

"A-ani. A-aku...se-sepertinya tadi malam aku mabuk dan tak sengaja masuk kesini. Ku kira ini kamarku," sahutnya jujur namun ragu apakah Junhoe bisa percaya padanya. "Tapi..." Jinhwan terhenti ditengah pikirannya, ini tak adil menurutnya, kenapa kini ia yang tersudutkan.

Seharusnya ia marah karena entah apa yang telah dilakukan namja di depannya itu padanya hingga ia yang masuk ke kamar itu dengan berpakaian lengkap tiba-tiba terbangun dengan keadaan seperti ini, meskipun ia yang masuk ke kamar ini dengan sendirinya bukan berarti namja ini bisa berbuat apapun padanya.

"Tapi, apa yang kau lakukan padaku, eoh? Kau jelas tau aku mabuk kenapa tak mengusirku atau apapun jika kau memang terganggu. Kau jelas memanfaatkan kesempatan kan! Iya kan!!!" Jinhwan meninggikan suaranya berharap dengan begitu ia bisa terbebas dari posisi tak mengenakan, dan ia berhasil. Namja di depannya kini terlihat gentar.

Giliran Junhoe yang terlihat mulai panik, ia mengacak surai hitamnya yang sebenarnya sudah berantakan. "Mana aku tau. Aku juga mabuk. Aku tak ingat apapun. Aku tak tau apa yang ku lakukan dan tak tau kenapa kita berdua telanj_" menyadari sesuatu, kalimat Junhoe terhenti. Sambil berpikir Junhoe menoleh tubuhnya dan lalu beralih pada Jinhwan yang juga menatapnya penuh berpikir.

Mereka sama sama mabuk, tidur bersama dan terbangun dengan tubuh polos penuh bercak kebiruan di seluruh tubuh dan leher mereka masing masing. Tanpa bertanya pun harusnya mereka bisa menyimpulkan.

***

"Kau melihatnya?" Wajah khawatir Donghyuk hanya mendapat gelengan lemah dari Jiwon yang baru saja berkeliling mencari Jinhwan di sekitar hotel. Sejak malam mereka kembali dari klub, Donghyuk dan Jiwon tak menemukan Jinhwan di kamarnya, bahkan dimanapun.

Unexpected Love | JunHwan [END]Where stories live. Discover now