Chanyeol mendorong Eunji masuk ke dalam kamar mandi dan dengan telaten membasuh wajah gadis itu menggunakan air dari wastafel. Setelah seperkian detik akhirnya Eunji dapat membuka matanya secara sempurna.

"Aish yang benar saja. Cepat mandi, ini sudah jam berapa?" Ucap Chanyeol panik, dengan gerakan cepat lelaki itu berlari ke arah lemari pakaian Eunji. Setelah mendapatkan handuk yang dicari, Chanyeol segera melemparkan handuk itu kearah sang gadis yang masih diam sembari menguap lebar.

"Pakai handuk ini. Cepat mandi!" Ujar Chanyeol setelah melemparkan handuk yang tadi diambilnya kemudian menutup pintu kamar mandi, membiarkan Eunji mandi.

"Kenapa jadi aku yang repot mengurusnya sih? Harusnya kan dia yang repot mengurus suaminya." Gumam Chanyeol sembari menunggu Eunji selesai mandi.

"Jung Eunji cepatlah! Kau tidak mau telat lagi kan?" Teriak Chanyeol. Lelaki itu terus saja mondar-mandir tanpa henti.

"Keluar dari kamarku! Aku mau ganti baju." Ujar Eunji dengan menyembulkan kepalanya di kamar mandi. Chanyeol pun menurut saja.

**

Pasangan suami istri itu berlari kencang ketika mendapati pintu gerbang yang nyaris saja tertutup. Mereka menghembuskan nafas lega ketika berhasil menembus masuk pintu gerbang yang sedikit lagi tertutup itu.

"Tumben kalian tidak telat!" Cibir pak security melirik dua orang yang tengah mengatur nafasnya itu.

"Aku yang membangunkannya makanya kami tidak tel—emphh" Ucap Chanyeol terpotong karena Eunji membekap mulut lelaki itu menggunakan tangannya. Bisa tamat mereka jika pak security tau bahwa mereka sudah menikah.

"Ayo!" Ujar Eunji sembari menyeret Chanyeol meninggalkan gerbang sekolah. meskipun tinggi mereka terbilang berbeda jauh, Eunji tetap masih bisa membekap mulut lelaki itu.

"Kau ingin membunuhku ya?" Ujar Chanyeol ketika Eunji melepas bekapan mulutnya. Eunji kini sedang melipat tangan di dada dengan gemertak digiginya, ini pertanda buruk!

"Kau lah yang ingin membunuhku Park Chanyeol. Jagalah mulutmu itu, kita bisa ketahuan karenamu." Geram Eunji seraya menunjuk-nunjuk dada lelaki di depannya.

"Baiklah aku minta maaf. Tapi sadarkah kau hampir membuatku kehabisan nafas tadi? bukan hanya mulutku yang kau bekap, hidungku juga!" Oceh Chanyeol dengan ekspresinya yang lucu. Bahkan rasanya Jung Eunji ingin tertawa melihat wajah panik lelaki didepannya itu.

"Hahaha. Wajahmu jelek sekali bodoh!" Tawa Eunji akhirnya meledak, gadis itu memegangi perutnya saat tawa keras terus saja keluar dari mulutnya.

"Apanya yang lucu Jung Eunji? Aku hampir mati." Ujar Chanyeol dengan wajah paniknya lagi, Eunji bersumpah bahwa ekspresi yang ditampakan Chanyeol hari ini adalah ekspresi terjelek yang pernah ia lihat.

"Pftt..kenapa wajahmu jelek sekali sih?" Ujar Eunji yang kini berusaha menahan tawanya. Bahkan mata gadis itu sedikit berair karena tertawa.

"Oke, tertawalah sepuasmu. Kau lah yang akan menderita hidup menjanda jika saja aku mati kar—" ujar Chanyeol terpotong lagi karena untuk kedua kalinya Jung Eunji membekap mulut lelaki itu.

"Emphh.." Erang Chanyeol ketika merasakan nafasnya kembali terhambat.

"Aku tidak bisa bernafas!" Ucap Chanyeol kemudian setelah Eunji menjauhkan tangannya dari mulut Chanyeol.

"Kuingatkan kau Park Chanyeol. Sekali lagi kau mengumbar aib kita, aku tidak akan segan-segan menjahit mulutmu." Ancam Eunji dengan sedikit emosi. Sepertinya janji berdamai mereka kemarin tidak lagi berlaku karena Jung Eunji kembali ke sifat aslinya.

DESTINO, YES SILBATOS 『✓』Where stories live. Discover now