[36]

3.7K 187 41
                                    

Tiga puluh enam - dua sisi

[Edited]

Sejak kejadian melihat Zian dan Nadine di Kemang beberapa hari lalu, Karina menarik dirinya dari Zian. Karina tidak berubah, ia hanya menarik diri agar bisa menetralkan perasaannya. Bahkan Karina saja tidak mengerti perasaan macam apa yang berdiam di hatinya ketika melihat Zian di cium oleh perempuan lain tepat didepan matanya. Zian tidak salah kalau bilang hubungannya dengan Nadine hanya sebagai teman namun Karina merasa semuanya janggal, begitu juga dengan perasaan aneh di dalam hatinya.

Beberapa kali Karina menggeleng, meyakinkan kalau ia hanya mencintai Lukas yang saat ini menjadi kekasihnya namun Karina hanyalah gadis 16 tahun yang belum mengerti arti cinta yang sesungguhnya.

Setiap Zian ke rumah, Karina juga jarang sekali memunculkan batang hidungnya. Ia lebih memilih mengunci kamar dan membaca novel baru yang di belikan oleh Gamma. Entah sampai kapan Karina harus lari dari Zian, ia sendiri kurang paham.

Karina berkali-kali mendengus, memikirkan perasaannya kepada Zian membuat ia merasa bersalah dengan Lukas. Walaupun Lukas sering menyebalkan tapi selama ini Lukas sering sekali bersikap manis, mencurahkan perhatiannya.

Argh shit I cant handle this feeling, teriak Karina dalam hati kecilnya.

"Sugar, are you okay?" Karina menoleh ke sumber suara sambil terkekeh. Karina sedang di kantin bersama Lukas, menikmati waktu istirahat berdua.

"Kamu sok manis," balas Karina, tatapannya sejak tadi kosong memandang gelas es teh manis di hadapannya.

"Aku emang manis kali," Lukas mengendurkan dasinya karena cuaca lumayan panas, ia juga sesekali mengacak rambutnya tidak peduli dengan tatapan siswi-siswi di kantin yang beringas seperti ingin menciumnya. Lol.

"Sadar pesona banget. Liat arah jarum jam tiga sama sebelah kiri deh," kemudian Lukas menoleh ke arah yang Karina maksud dan disana ada segerombolan siswi kelas 12 serta kelas 10 yang memandang kearah Lukas sejak tadi.

Lukas melambaikan tangannya kearah siswi-siswi tersebut dan tentu mereka membalas lambaian tangan Lukas. Dengan cepat, Karina mencubit pinggang Lukas dan kekasihnya itu meringis kesakitan lalu meminta maaf karena sudah sangat sadar pesona serta terkesan memberi harapan. He is just waving his hand to those girls, why are you so jealous? ucap Karina dalam hati, agak sebal dengan Lukas yang genit seperti itu.

Lukas memang sadar pesona tapi dia tidak tau seberapa menggodanya senyuman yang ia berikan kepada setiap orang.

Melihat Karina yang mengaduk es tehnya kasar, Lukas bahagia karena ia tau kalau Karina sedang cemburu. Sedetik kemudian ia menaruh ibu jarinya di pipi Karina dan mengusapnya lembut yang tentu membuat pipi kekasihnya itu merah padam.

"I am all yours, aku bukannya sadar pesona. Kamu inget, aku waketos disini. Gak bisa buat jutek sama orang lain," ujar Lukas seperti tau apa yang ada di pikiran Karina dan gadisnya itu hanya mengangguk mencoba menutupi rona merah di pipi.

Siang ini, entah untuk yang keberapa kalinya Lukas membatalkan janji untuk mengantar Karina pulang. Alasan kali ini adalah Lukas ingin mengantar adik sepupunya ke dokter dan Karina mau tidak mau pulang sendiri, ia tidak mau merepotkan siapapun.

Zian, beberapa menit lalu juga mengabari kalau asma Nadine sedang kumat dan tentu ia harus berada di samping Nadine entah sampai kapan. Saat ini Karina hanya di temani Nita yang sedang memakan batagornya di kantin. Sahabatnya itu ingin curhat katanya berhubung Silvy, Dewi dan Hani sudah pulang lebih dulu.

Nita meneguk es jeruknya habis, matanya merah karena ia menangis beberapa menit lalu. Masalahnya tidak jauh-jauh dari Yuda yang katanya saat kelas dua belas nanti harus pindah sekolah karena orang tuanya dipindah tugaskan ke Batam, membuat dua sejoli itu harus putar otak memikirkan hubungan mereka. Nita, ia tidak mau menjalani hubungan jarak jauh karena Nita adalah tipikal gadis manja yang kemana-mana harus dengan pacar. Di sisi lain, Yuda juga sama stresnya karena ia tidak mau LDR-an, menurut Yuda LDR sama halnya dengan menjomblo.

Stronger [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang